salam cinta dari mon cheri (book version)

30.3K 548 19
                                    

Hah, masih pukul 8 pagi yang berdentang di setiap jam yang ada di kota Jakarta, namun jalanan sudah padat seruak bak ingin tumpah. Udara yang tak sebersih kota lain ini pun selalu dirasakan sepanjang hari, membuat para praktisi kesehatan menggelengkan kepala tak faham. Bagaimana bisa faham? Semua polusi ini jelas jelas merusak seluruh organ tubuh. Di paru paru, manusia memiliki yang dinamakan hemoglobin (Hb) di dalam tubuhnya guna mengikat oksigen dan karbon dioksida. Namun, yang perlu diketahui, hemoglobin lebih mudah mengikat karbon dioksida dibandingkan oksigen. Ya, berarti bagaimana paru paru kita? Entahlah. Seorang gadis yang dari tadi sibuk memikirkan hal itu berusaha mengalihkan pikirannya. Sambil kakinya asyik bergantian memindahkan dari gas-rem-gas-rem, ia mulai memutar album kesukaannya untuk menyemangatinya pagi itu. Tak jauh di depan, sebuah palang besar bertuliskan 'Flynn Hospital and Medical University'. Dengan senyum merekah dibalik kacamata hitam yang bertengger di hidungnya, gadis itu membelokkan mobilnya masuk ke dalam area Flynn hospital.

suasana sangat indah pagi ini, hari yang cerah, namun tidak terlalu panas, dan membuat gadis itu semakin semangat untuk menjalani rutinitasnya seperti biasa, praktek di rumah sakit, menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter. Gadis itu mengarahkan mobil honda CR-Z putih miliknya masuk ke area parkir khusus yang rumah sakit ini buatkan untuknya, tepat dengan plang bertuliskan 'khusus mobil dengan plat B 214 NA '

dengan santai, ia memarkirkan mobil sport-nya itu dan bergegas mengambil jas putih kesayangannya yang masih awet semenjak gadis itu menjalani masa co assistant dulu. ya, kalau kamu bertanya tanya siapa yang dari tadi kita bicarakan, gadis itu adalah dr.Hani Ariana,Sp.KK , dokter spesialis kulit dan kelamin -atau lebih senang dipanggil kulit dan kecantikan- berusia 27 tahun. Dan kau tahu apa? Kecantikannya tidak akan bisa dilukiskan dengan kata kata. tapi tujuan utama riana sebenarnya ingin fokus menjadi dokter kecantikan, jadi di rumah sakit ini, dia punya klinik kecantikan yang siap memanjakan setiap pasiennya wanita atau pria mana saja yang ingin terlihat lebih cantik atau tampan. Tentu saja, sebagai dokter yang bekerja sebagai orang kepercayaan atas perubahan dari biasa menjadi luar biasa, pertama tama,tentu hani ariana diwajibkan menjadikan dirinya jadi luar biasa. tampilan dengan rambut hitam berkilau di kuncir pony tail, kacamata hitam besar dan polesan tipis di matanya dengan eyeliner, dan lipgloss tipis untuk membuat bibir kecilnya nan ranum itu lebih cantik, walaupun warnanya memang sudah pink.

hidung kecilnya itu dibiarkan saja, tanpa shading apapun, dan entah bagaimana caranya, pipi riana bersemu sendiri tanpa blush on, badan yang kecil, karena dia memang tidak tinggi. Namun, walau diantara teman temannya dia tergolong pendek, riana dapat menjaga badan dengan baik, mengingat selama di pendidikan dokter dulu dia sudah banyak sekali belajar tentang makanan atau olah raga atau apapun demi kebaikan tubuh nya sendiri. sepatu high heels biru sepadan dengan kemeja kerja dan tas kerja serta anting yang menggantung apik di telinganya itu pun menjadi favorit karena menurut dirinya, itu sangat sempadan. rok hitam 5 cm dibawah lutut itu pun menjadi favoritnya setiap mengawali hari . jam tangan biru tosca baby-G pun melekat indah di lengan kecil gadis itu, menjadikan dia selakin sempurna. Riana cantik ? memang. dan sekarang, ia makin siap menjalani hari ini.

Riana masuk ke dalam rumah sakit dengan senyum hangat nan bersemangat, menyapa setiap perawat, teman sesama dokter, resepsionis, juga pasien yang tak lewat dari sapa hangatnya yang sehangat teh di pagi hari. semua mata seakan tertuju pada gadis itu, padahal menurut dirinya sendiri, tidak ada yang berlebihan dari dandanannya hari ini. riana mulai memasuki ruang besar bertuliskan " Dr.Ariana's skin care" dengan cekat, menyapa suster Friska yang memang dari tadi menunggu kedatangannya.

"pagi , dok, tumben datangnya cepat sekali" sapa Friska dengan ramah.

"ah, tidak juga fris, hari ini aku semangat aja" ujar Riana sembari menyunggingkan senyum yang terpatri indah di wajahnya.

she's my love doctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang