008 - Acacio Academy

520 122 49
                                    

Aalisha tidak bisa tidur hingga pagi menjelang. Pikirannya kalut akan banyak hal.

Sudah ada tiga dari tujuh orang yang menentukan pilihannya dan ketiganya memilih Tentara Langit. Elsi, Zeeb, lalu Alka. Semalam, selepas makan malam, Aalisha melihat Alka keluar asrama. Segera saja ia membuntuti gadis cantik itu yang ternyata diam-diam menyelinap ke kastil untuk mendaftar.

Jujur, Aalisha sendiri juga tertarik pada jurusan Tentara Langit. Sebenarnya, semua jurusan terlihat sangat menarik bagi Aalisha. Aalisha belum pernah mengenyam yang namanya bangku sekolah. Segala hal di sini adalah sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah Aalisha tahu. Duduk di dalam kelas dengan mengenakan seragam, mendengarkan penjelasan, dan belajar hal-hal baru. Aalisha membayangkan apakah inilah yang dirasakan teman-temannya ketika mereka dikirim ke ibu kota, belajar di sana. Aalisha membayangkan, apakah beginilah suasana dalam suatu tempat yang disebut sekolahan.

Tetapi, jika kemudian ditanya apakah dia ingin kembali pulang atau tidak, Aalisha tidak tahu apa jawabannya. Selama ini, laut adalah bagian dari hidupnya, bagian dari jiwanya, bagian dari setiap embusan napasnya. Ini pertama kalinya Aalisha menjelajah ke daratan selain perkampungan dermaganya, sekaligus pertama kalinya meninggalkan lautan tempat ia dibesarkan.

Saat Aalisha datang dengan berpindah kemari, ketika itu Aalisha dalam keadaan meregang nyawa. Tenggelam di lautan dan kapalnya tengah diserang perompak yang tak dikenal. Banyak hal yang Aalisha pertimbangkan tentang hal itu. Bisa jadi, saat Aalisha kembali, saat itu Aalisha sudah dianggap mati di dunianya.

Yah, kalau hanya dianggap mati sih, tidak apa-apa. Yang bahaya itu, jika Aalisha kembali muncul di tempat Aalisha menghilang. Karena Aalisha menghilang di lautan, maka itu berarti dia akan muncul juga di lautan. Kan sama saja bunuh diri. Mati tenggelam sama sekali bukan pilihan bagus. Sebenarnya, itu adalah salah satu kematian yang sangat menyiksa.

Siapa yang tahu kan apa yang terjadi di dunianya sana. Apakah di sana waktu terhenti? Atau justru terus berjalan? Jika waktunya terus berjalan, apakah waktu di sana sama dengan waktu di dunia ini?

Sekali lagi dipikirkan, Aalisha rasanya tidak sudi jika dia kembali dengan muncul di lautan. Kalaupun seseorang menyelamatkannya, di atas kapal ia masih harus berurusan dengan perompak. Aalisha memang suka berkelahi, tetapi bertempur bukan suatu pilihan baginya. Aalisha memang suka bermain-main lempar senjata, tetapi melihat luka sungguhan, sebenarnya itu adalah hal yang berat bagi Aalisha.

Gadis itu mengembuskan napas. Entah sudah berapa banyak orang yang ia lukai dan bunuh selama bertempur malam itu. Memang kala itu Aalisha tidak memikirkan apa-apa, keselamatan diri adalah yang ia utamakan. Tetapi sekarang, Aalisha tiba-tiba saja memiliki rasa bersalah pada orang-orang itu. 

Meskipun salah mereka juga, kenapa pula mereka menyerang kapal Aalisha? 

Walau begitu pun, mereka tetap saja manusia, dan kenyataan itu membuat Aalisha semakin merasa bersalah.

Tetapi, bagaimana jika waktu di sana terus berjalan? Bagaimana jika Aalisha bisa kembali dengan muncul di tempat yang ia inginkan? Di waktu yang gadis itu inginkan? Bukankah artinya Aalisha bisa memilih muncul di rumah Bibi Jael dan memilih muncul saat pertempurannya dengan perompak sudah selesai? 

Ada Tobi di kapalnya, pria itu memiliki pengalaman bertempur, Aalisha yakin akan menang. Ada kapten di kapalnya, Aalisha yakin akan menang. Ada banyak orang hebat di kapalnya, Aalisha yakin teman-temannya yang akan menang. Aalisha hanya tinggal menunggu kapal mereka merapat kembali ke dermaga dan Aalisha akan menghampiri mereka seolah tidak terjadi apa-apa, dan semuanya akan kembali seperti semula. Kehidupan yang damai dan menyenangkan Aalisha akan kembali tanpa cacat.

Kalaupun teman-temannya kalah, toh Aalisha masih hidup hingga kemenangan lawan. Dia bisa saja berpura-pura tidak tahu apa-apa dan dia tidak akan disandera. Aalisha akan menghabiskan sisa hidupnya dengan tinggal bersama Bibi Jael, membantunya berdagang dan hidup dengan tenang seperti gadis-gadis dermaga lain. 

[Para] Tentara LangitWhere stories live. Discover now