Suara serangga malam mulai terdengar, sesekali hembusan angin menerpa helaian rambutku, membuatku bergidik karna dingin.Aku sedikit melirik laki-laki yang sejak 10 menit lalu duduk di sebelahku, dia menatap kosong ke arah jalanan tak berpenghuni di depan kami.
23.25 pm.
Aku berdehem. Lalu mulai berbicara "Kebenaran apa? Tentang berat badan palsu yang aku kasih tau ke guru?" Candaku.
"Untuk apa aku tau, aku udah tau" Tak kusangka dia akan menjawab seperti itu.
Aku sontak menatapnya lekat, "mana mungkin?!"
Dia menghela nafas kecil "48 kg, dari Hoseokie hyung"
"Aish! Kenapa Hoseok sunbae tau!?" Kesalku sambil menghentakan kaki.
"Bohong" Gumamnya.
Aku menoleh padanya "Hah?"
"Aku bohong. Itu cuma ngasal, taunya benar" Ucapnya sambil menatapku.
"Sialan" Umpatku dengan senyum miris.
Kedua ujung bibirnya sedikit terangkat. Dia tersenyum.
DEG.
Bahkan topik berat badan dapat menghangatkan pembicaraan kami, inilah yang aku suka dari 'kami' dan yang aku rindu dari 'kami'
Untuk sesaat aku hanya terpaku menatap senyum kecil itu. Hingga Jungkook menyadari bahwa aku memperhatikannya. Mata kami bertemu.
Bus datang.
"Ayok pulang!" Ajakku, menghentikan kecanggungan yang hampir menguasai.
Aku memasuki bus diikuti Jungkook, aku duduk 2 bangku di belakang Jungkook dan hanya dapat memperhatikan punggungnya, dia hanya menghabiskan waktu memandangi pemandangan jalan diluar jendela, sesekali memainkan handphonenya.
Bus berhenti di terminal tujuan kami. Dia keluar terlebih dahulu, saat aku keluar dia sudah berjalan cukup jauh di depanku.
"Yak! Kau tidak menungguku?!" Seruku sambil berlari mengejarnya, dia berbalik dengan tatapan bingung.
"Rumahmu disini?" Tanya Jungkook saat aku telah berada di sampingnya.
Aku mengangguk kecil "Rumahku dekat belokan"
"Belokan itu banyak" Jawabnya dan kami mulai melangkah lagi.
"Apa.. Dulu aku berjalan pulang denganmu seperti ini?" Tanyanya tiba-tiba tanpa mengalihkan pandangan dari langit malam.
"Yap, bahkan terkadang kamu ngajak aku ke kedai itu saat cuaca panas" Jelasku sambil menunjuk kedai Ice Cream di sebrang jalan yang sudah tutup.
Dia menatap kosong ke arah kedai yang kutunjuk seakan-akan mencari kenangan yang hilang dari dirinya.
"Bahkan, kamu marah waktu aku cerita kalo aku pernah kesana sama Jimin oppa" Ceritaku lagi diselingi kekehan kecil.
YOU ARE READING
Do You Remember Me? [JJK]
Fanfiction"Cinta itu indah ketika kita saling percaya dan menghargai satu sama lain" Choi Ji Kyon, gadis yang resmi menjalin hubungan dengan Jeon Jungkook, dia bukanlah gadis seperti umumnya, tidak mudah menunjukan perasaannya hingga terkadang membuatnya menj...