Do You Remember Me? [JJK]

28 - Meet Again?

"Sudah lama tidak bertemu, Choi Jii Kyon"

Aku melihatnya si pria tinggi, manik hitam pekatnya, gigi kelinci yang bersembunyi dibalik bibir tipisnya juga dengan pakaian serba hitamnya, untuk berbagai alasan aku mendengar deru nafasnya yang tak teratur seakan akan ia barus aja berlari jauh.

"Jungkook?"

Jungkook tersenyum padaku di bawah topinya, senyum yang amat kurindukan, ini sudah malam tapi rasanya tak ada kata terlalu larut dalam kamus kami berdua, karna walau langit hampir kembali bercahaya setelah malam kami tetap disini berbincang banyak hal.

"Syukurlah kalo kalian semua baik baik aja"

Kataku setelah sebelumnya menanyakan bagaimana kabar ke enam pemuda lainnya, kabar mereka yang mengisi lembar Sekolahku dengan aneka warna.

Kami berpisah, tak banyak hal yang diucapkan saat berpisah hanya 'Sampai bertemu lagi' dan 'Hati - hati dijalan'.

Hingga ketika aku merebahkan diriku diatas kasur, aku menyesal tidak meminta kontak Jungkook.

Esok pagi aku masih sama, hanya menikmati semilir angin di jendela kamar dengan memegang album photoku saat kecil hingga suara ibuku memecah keheningan, "Jii Kyon ah, lihat siapa yang datang!"

Aku menuruni tangga perlahan hingga diujung tangga aku dapat dengan jelas mencium parfum tamu yang datang, itu Yuna eonni.

Sudah lama aku tidak bertemu dengannya, hingga aku tak tau bahwa ia tengah megandung anak pertamanya. Yuna eonni pamit di siang hari, katanya ia harus menanak nasi.

Lalu dia disana si pria yang kemarin berbicang denganku dibawah sinar bulan, Jungkook. Kami putuskan untuk mengelilingi jalanan dekat rumahku, tak lupa ia bilang ia sudah pindah rumah.

"Jadi kau akan kembali lagi ke Prancis?" Jungkook bertanya sembari terus melangkah disampingku, aku mengangguk, dan dapat kudengar hembusan nafas panjang miliknya.

Hingga kami melewati perempatan dimana banyak siswa dan siswi yang berlalu lalang dan saat itu tiba-tiba Jungkook berbalik dihadapanku, "Kenapa?"

"Terlalu banyak orang disini" Ucap Jungkook dengan manik bergetarnya, "Kau berbohong?" Tuduhku sembari memicingkan mata, ia tak menjawab.

"Jangan bilang, kau mulai phobia dengan keramaian?" Tanyaku sembari menyipitkan mata, Jungkook hanya mengangkat kedua pundaknya "Entahlah"

Detik kemudian dia manautkan jemarinya dengan jemariku membuatku tertegun sejenak, kuperhatikan jemari besarnya membuat jemariku meringkuk dalam genggamannya, aku mengangkat kepalaku dan menatap lurus maniknya yang juga menatapku, "Kenapa?" Aku membuang wajahku membuatnya tertawa kecil, "Masih tsundere" ia pun menarikku menjauh dari keramaian.

"Kamu bisa ngelepasin tangan aku sekarang" Kataku setelah dirasa kami sudah cukup jauh dari keramaian, Jungkook berbalik dengan senyum simpul diwajahnya, "Kalo gak mau gimana?"