24 - Again?

586 64 4
                                    

"Jii ah?"

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Jii ah?"

Aku bergidik kaget saat sebuah suara memanggilku tiba-tiba, intensiku teralih dari setumpuk roti tanpa selai kearah ibuku yang terduduk di kasur sembari menatapku. "Iya maaf ngagetin, tapi jangan marah sambil megang pisau juga" Ucap ibuku.

Benar, bahkan aku tidak sadar sedari tadi aku memegang pisau dengan selai cokelat disalah satu sisinya, akhirnya akupun meletakkan pisau diatas meja sebelum kembali beralih pada ibuku yang masih menatapku, kami terdiam cukup lama hanya saling menatap tanpa berbicara, hingga sebelum aku memprotes dengan deretan kalimat yang sudah ada ditenggorokanku ibuku menunjuk ke arah pintu ruangan dengan dagunya.

"Selamat pagi!" Ucap seseorang diambang pintu, aku membeku bahkan dengan mulut yang belum kututup, aku berharap tak ada lalat yang melesat dengan kecepatan tinggi kedalam tenggorakanku, "A-aku akan membeli minuman"

Aku beranjak dari duduk tapi sebelum sempat melangkah ibuku berkata "Masih banyak minuman disini", 'Sialan' Batinku.

"A-aku akan membeli tissue"

"Masih ada tissue disi-"

"Tissue basah!"

"Banyak tissue basah disini"

"Aku akan mencari udara segar"

"Tinggal buka saja jendela"

Aku menghentakan kakiku dan berbalik menatap ibuku yang sedang menahan tawa, "Aku akan menghindari mahkluk bergigi kelinci yang sedang berdiri diambang pintu itu! jadi permisi" Ibuku terkekeh pelan melihat tingkahku, aku tau dia sedang mempermainkan anaknya sendiri di depan mahluk bergigi kelinci yang menyandang marga Jeon itu, tapi sungguh bahkan ingatanku masih terlalu jelas tentang semalam dan itu menjadi alasan aku menghindarinya.

"Kenapa menghindariku?" Dia akhirnya bersuara, Jeon Jungkook yang sedari tadi melihat percakapan anak dan ibu yang sulit dimengerti sembari menjinjing sekantung buah-buahan ditangan kanannya, aku yang berada dihadapannya hanya tersenyum kaku tanpa berani melirik manik hitam pekatnya, "Tidak ada alasan"

Akhirnya aku berhasil melarikan diri, dari suasana canggung yang mungkin akan tercipta jika aku berdiam disana dengan ibu dan Jeon Jungkook. Tiba-tiba semua itu melintas, pernyataan Jungkook dan hangatnya dekapannya, hampir saja aku menabrak sepasang wanita dan pria yang berada dihadapanku jika saja aku tidak menangkis semua ingatan yang mulai berputar seperti film di otakku.

"Ma-maafkan aku" Ucapku sembari sedikit membungkuk, "Jii Kyon?" Suara itu.

"Oh ayolah, kenapa harus dia lagi?" Aku bergumam sembari mengangkat pandanganku, dan ia disana, perempuan dengan surai sebahunya yang selalu rapih, aku mengangkat tangan kananku lemah "Hai"

Dan disini aku berakhir, kini aku menyesal telah pergi keluar ruangan ibuku, karna jika aku disana itu lebih baik dari pada duduk bersebelahan ditaman rumah sakit dengan dia, suster Yu Na

Do You Remember Me? [JJK]Место, где живут истории. Откройте их для себя