25 - Trust?

519 57 0
                                    

"Aku tidak percaya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak percaya"

"Choi Jii Kyon, sudah kali ke 20 kau bergumam 'Aku tidak percaya' dan itu sangat mengganggu" Protes ibuku, sedangkan aku menghembuskan nafas panjang sembari terus saja membersihkan apel yang beberapa saat lalu terjatuh.

"Aku pikir dia sedang banyak masalah" Perempuan itu berbicara, suster Yu Na yang kini duduk di kursi sembari berbincang ria dengan ibuku, aku tak percaya jika dia adalah perempuan yang menolong ibuku ketika terpeleset di cafe beberapa hari lalu. Apa aku harus berterima kasih? tapi maaf aku terlalu gengsi untuk itu.

"Dia ada masalah dengan pacarnya, Jungkook-"

Aku berdiri setelah mendengar nama Jungkook yang diucapkan ibuku, "Eomma! sudah kubilang jangan bahas dia" Protesku, sembari mengerucutkan bibir, "Iya,iya jangan marah sambil megang pisau dong" Lagi-lagi aku tak sadar sedang menggenggam pisau ditangan kananku, akhirnya aku pun menaruh pisau itu diatas meja.

"Ji Kyon dengan Jungkook pacaran?"

"Engga-" Jawabku spontan namun kalimatku terhenti setelah sadar yang bertanya adalah suster Yu Na, 'Sialan'

Akupun tertawa keras sembari memegangi perutku membuat suster Yu Na dan ibu menatapku heran, "Engga- tau ya? Tentu saja sudah, dan kami baik-baik saja, aku harap tidak ada yang berusaha merusak hubungan kami dan kami terus bersama, terimakasih atas perhatiannya" Ucapku sembari tersenyum, disisi lain pikiranku tengah menertawai kebodohanku sendiri.

"Oh iya, kau lupa sekarang tanggal 31 desember" Ucap ibuku sembari menjentikan jarinya, 'Ah benar, tahun baru! Pantas tadi jalanan ramai' Ibu pun berkata tadi pagi Jungkook datang kemari ingin mengundangku ke pesta kecil-kecilan bersama Seokjin sunbae dan yang lainnya. Tapi sesaat sebelum aku setuju untuk datang kesana aku ingat, kalau aku pergi ibu akan sendirian di malam tahun baru.

"Tidak apa-apa eomma kan ada yang nemenin disini" Ucap ibuku sembari tersenyum pada suster Yu Na yang dibalas dengan senyuman pula, "Aku tidak percaya dia" Aku menunjuk suster Yu Na dengan jari telunjukku.

"Turunkan jarimu Ji Kyon! Tidak sopan sekali!"

"Dia duluan yang tidak sopan, eomma!"

"Choi Ji Kyon!" Aku menunduk dalam setelah ibuku meneriaki namaku, "Sebenarnya saya punya masalah beberapa minggu lalu dengan Ji Kyon, jadi itu wajar jika dia seperti itu pada saya" Suster Yu Na menjelaskannya dengan nada bicara yang ramah, membuatku kesal namun aku sadar dia baru saja membelaku.

"Eomma dengarkan? Jadi dia duluan yang tak sopan padaku" Jelasku sembari bersidekap, suster Yu Na yang mendengar itu beranjak dari duduknya, "Tunggu dulu, aku yang duluan katamu?"

Aku mengangguk mantap sembari memicingkan mataku padanya, "Dimana letak kesalahanku?" Tanyanya.

"Kau lupa rupanya Yu Na ssi"

Dia menatapku tajam dan berkata "Beri. Tau. Aku"

"Bukankah saat ada tamu pasien, seorang suster tidak meneruskan perbincangan HANGATnya dengan pasien?" Ucapku dengan penuh penekanan, dia mengangguk pelan seakan-akan mengingatnya.

"Jadi kau dendam karna itu?"

Aku mengangguk cepat "Jangan lupa soal umurmu, ahjumma"

"Yak!!" Dia berseru padaku, "Kau-"

"Cukup, hentikan!" Kini ibuku memotong perkataan suster Yu Na, "Bukankah kalian berdua yang tidak sopan, saling menjelekkan dan berdebat didepan orang tua yang sedang sakit? Tidakkah kalian bla bla bla"

Ibuku terus mengoceh tanpa henti, hingga jam menunjukan pukul 6 sore, semuanya berakhir ketika ibuku kelelahan dan meminta minum. Kami terdiam untuk beberapa saat dengan ibuku yang meneguk habis sebotol air putih, suster Yu Na yang terlihat melamunkan semua ocehan ibuku dan aku yang melupakan semua ocehan ibuku.

Dan akhirnya kita setuju untuk tidak saling berdebat lagi. The power of emak ternyata cukup besar.

Seteah suasana cukup damai ibuku membuka percakapan "Jadi sebenarnya kalian sudah saling kenal?", "Cukup panjang ceritanya" Suster Yu Na berkata sembari terkekeh kaku.

"Ji Kyon ah, kau bisa bersenang-senang aku tidak akan meninggalkan eomma mu" Aku mengangkat sebelah alisku dengan tatapan malas pertanda aku tak percaya, "Ayolah ada apa dengan tatapanmu itu?"

"Aku tidak perca-"

"Aku berjanji" Ucap suster Yu Na, sembari mengangkat tangan kanannya. "Lagian namjachinguku sedang dirawat dari pada dengannya hanya membahas tentang cara menyelamatkan pasien dan juga obat-obat lebih baik aku disini" Lanjutnya.

Sulit memang diterima tapi bagaimanapun ibu sudah bilang dia orang yang baik, dan akupun ingin menghabiskan tahun baruku dengan yang lain seperti tahun-tahun sebelumnya, terlebih kami baru saja melewati batu yang cukup besar akhir-akhir ini. Akhirnya aku mempercayai suster Yu Na yang selama ini aku benci.

***

Min Not A Plus
VO M E N T J U S E Y O

Do You Remember Me? [JJK]Where stories live. Discover now