19 - H.O.P.E

655 84 3
                                    

Aku mengeratkan tas dipundakku, menggertakan gigiku dan menatap nanar kearah bangunan luas yang selama ini menjadi tempatku bergelut dengan berbagai mata pelajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengeratkan tas dipundakku, menggertakan gigiku dan menatap nanar kearah bangunan luas yang selama ini menjadi tempatku bergelut dengan berbagai mata pelajaran.

'Jadi ini tempat kumpulan orang gemar membully?' Batinku.

Aku melangkahkan kakiku dengan tergesa-gesa kedalam sekolah, mengikuti koridor yang berliuk-liuk dengan sejumlah murid tengah mengobrol dipinggirannya tak jarang aku mendengar orang-orang membicarakanku dan Hoseok sunbaenim.

"Bagaimana bisa ayah temannya membunuh ayahnya sendiri"

"Teman makan teman level dewa ini"

"Menjijikan"

"Sampah, dasar anak pembunuh"

"Apa dia akan menjadi pembunuh juga?"

Darahku sudah mencapai ubun-ubun saat itu juga, aku mengepalkan tanganku setelah sampai ketempat yang kutuju, aku membuka pintu itu dengan keras membuat suara gaduh yang memberhentikan pembicaraan murid didalamnya.

"Siapa yang memulai ini?" Tanyaku sembari mengepalkan tangan kuat-kuat, beberapa murid pria yang ada didepan kelas menghampiriku, aku melirik bet disamping kiri seragam mereka, 12.4, benar ini kelas Hoseok sunbaenim.

"Aigoo, junior macam apa yang mendobrak pintu kelas seniornya" Ledek seseorang dari kumpulan pria itu.

Aku melirik bet nama yang terpampang didadanya, Kang Hyuk Jae. "Yak Kang Hyuk Jae! kau yang memulainya?" Dia terkejut mendengar perkataanku yang memanggilnya tanpa embel-embel sunbaenim dibelakangnya.

Aku tak mempedulikan dia yang mulai mengumpatiku, aku edarkan pandanganku kearah bangku-bangku, dan disana tas dengan tulisan H.O.P.E terpampang jelas dibagian depannya telah berlumuri sesuatu berwarna merah aku yakin itu saus, terlebih buku catatan yang sudah dirobek-robek dan diletakan begitu saja diatas meja, sedangkan sang pemilik tas tak ada ditempat.

Aku menunjuk seorang murid yang sebelumnya terlihat menyembunyikan sekantung saus dibawah bangkunya saat aku mendatangi kelas ini "Hey kau! bereskan kembali ulahmu!"

"Kau sungguh tak tau malu ya? kami melakukan ini pada pembunuh ayahmu kau lupa?" Pria bernama Hyuk Jae itu menghampiriku dengan sok angkuh, dan saat ia mengulurkan tangannya aku menghempaskannya.

"Pembunuh apanya bodoh! Dia tidak pernah membunuh" Jelasku tepat didepan wajahnya, dapat kulihat dia menggertakan giginya. Detik kemudian tangannya terangkat dengan cepat, ia hendak memukulku.

Aku menutup mataku, bagaimanapun saat ini aku takut, tapi pukulan itu tidak kunjung mengenaiku dan saat aku membuka mataku, sebuah tangan sudah menahannya.

"Berhenti brengsek!" Suara yang biasanya melontarkan lelucon itu membuatku terkejut, aku menoleh kebelakang dan mendapati Seokjin sunbaenim berada tepat dibelakangku.

Do You Remember Me? [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang