23 - Doubt

622 76 3
                                    

Sudah lebih dari 30 menit sejak kepergian dua pria jangkung dan satu siluman kelinci dari ruang rawat ibuku, sedangkan aku duduk dengan gugup karena kini ibuku tengah menatapku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah lebih dari 30 menit sejak kepergian dua pria jangkung dan satu siluman kelinci dari ruang rawat ibuku, sedangkan aku duduk dengan gugup karena kini ibuku tengah menatapku.

"Jadi?"

Aku tersentak dengan suara dingin ibuku, "Anu.." Aku tertawa hambar sembari menggaruk belakang kepalaku yang tidak gatal, "Aku gak sengaja bolos"

Dan terjadilah celotehan panjang yang dilontarkan ibuku, untung saja suster pengantar makanan datang dan menghentikan celotehan ibuku.

Setelah hari mulai menggelap aku masih setia duduk di sofa pojok ruangan serba putih ini. Berjam-jam aku menjamahi isi handphoneku, ah jangan lupa, aku harus berterimakasih pada Jungkook yang menyelamatkan nyawa handphoneku.

Akhirnya aku bangkit dan mendekati jendela ruangan, menyibak tirainya dan membuka kacanya sedikit, membiarkan semilir angin malam musim dingin menyapa kulitku. Dilain sisi ibuku telah tenggelam dalam mimpinya.

Sejenak aku mengingat percakapan kecil antara ibuku dan Jungkook tadi siang.

Flashback.

"Jadi kau kencan dengan Jungkook toh" Ucap ibuku sembari mengangguk kecil, seketika kepalaku seperti tersambar petir.

"Siapa yang bilang kencan?!" Sanggahku tanpa melirik pada Jungkook sedikitpun, aku tak ingin melihat raut wajahnya jika aku menganggap tadi itu kencan.

Tiba-tiba suara antah berantah membuat isi kepalaku tersambar petir, "Kau yang bilang Ji Kyon ah" Tak lain itu suara Seokjin sunbae, dan suara kekehan yang mulai terdengar adalah suara Namjoon oppa.

"Benar, kami berkencan tante"

'E-eh?' Aku tak menyangka, dibandingkan mengejekku yang kelewat baper, dia malah meng-iyakan ucapan ibuku.

Sontak itu membuat ibuku mengerjapkan matanya beberapa kali begitu juga aku dan kedua orang lain di dalam ruangan ini, "Jadi sejak kapan kalian mulai lagi?"

Entah apa yang otakku pikirkan sejak tersambar petir 2 kali berturut turut, tapi aku mulai menunggu jawaban yang akan dilontarkan Jungkook.

"Kami belum mulai lagi, tapi aku harap Ji Kyon menerimaku secepatnya"

Petir menyambarku untuk ketiga kalinya.

End Flashback.

Dering handphone yang tergeletak di sofa membuat lamunanku buyar, akupun menghampiri sofa dan meraihnya kasar.

Do You Remember Me? [JJK]Where stories live. Discover now