21 - It's you

698 82 1
                                    

"Ji Kyon bangunlah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ji Kyon bangunlah"

Seruan kecil yang lembut itu membangunkanku, membuat kelopak mata yang masih meminta waktu lebih untuk beristirahat dipaksa terbuka, pertama kali yang dapat kulihat adalah atap putih polos yang sedikit tersinari cahaya, aku edarkan pandanganku dan mendapati sosok wanita bertubuh lemah yang tengah menyenderkan punggung rapuhnya pada senderan ranjang, aku tersenyum kecil setelah menyadari itu adalah ibuku.

Pagi ini salju berhenti turun dan membiarkan cahaya mentari sedikit menghangatkan kota walau tentu belum diizinkan untuk mencairkan beberapa tumpukan salju ditaman belakang rumah sakit, aku mengawali pagi dengan mengupas beberapa buah untuk ibuku sembari menunggu suster membawakan makanan untuk sarapannya. Setelah itu aku akan pulang kerumah dan bersiap menjalani hari terakhir sekolahku sebelum libur panjang musim dingin dimulai.

Aku melangkahkan kakiku menuju terminal bus yang biasa mengantarku ke sekolah, namun sebelum memasuki bus yang telah berhenti diterminal sebuah tangan terulur menahanku, "Jungkook?" Ucapku setelah menoleh dan mendapati Jungkook dengan nafas yang tak beraturan sembari mencengkram lenganku.

"Maaf, dia tidak akan menaiki bus ini" Ucap Jungkook pada supir bus yang menungguku untuk melangkahkan kaki ke anak tangga pertama bus, setelah Jungkook berkata demikian ia menarikku menjauh dari bus dan kembali ke terminal, "Apa yang kau lakukan? aku bisa telat sekolah" Kesalku ketika ia dengan tenang kembali menyamankan jemarinya kedalam saku jaket tebal dan menatap bus dihadapan kami yang bergerak menjauh.

"Untuk apa kesekolah? membosankan" Aku sangat tak percaya dengan apa yang aku dengar, benarkah itu yang Jungkook ucapkan? itu yang diucapkan si juara satu kelas? Yang benar saja.

Aku menarik lengannya membuat sang pemilik menghadap kearahku, "Apa maksudmu?" Tanyaku sembari mengerutkan kening. Dia berdecih, "Kenapa kau bertanya, kau peduli padaku?"

'Heol, dia kerasukan apa?' Batinku sembari menganga tak percaya, ayolah ini masih pagi untuk kerasukan.

"Kau menyukaiku? Karna itu kau peduli padaku benar? Terang-terangan sekali" Jelasnya sembari memutar bola matanya malas dan memilih memperhatikan jalanan yang mulai kosong karna beberapa orang mungkin sudah memulai aktivitas kerjanya atau aktivitas ajar mengajar.

"Kau-" Ah, aku menyadari sesuatu, aku akhirnya mengerti situasi ini, hampir saja aku mengumpat saat akhirnya mengetahui alasan Jungkook seperti ini.

'Aku tau cepat atau lambat si mayat pucat itu akan meracuni Jungkook yang polos' Batinku sembari membayangkan sesosok pria berkulit pucat.

"Sudah kubilang! Jangan mengikuti apa yang Yoongi oppa ajarkan padamu, dia sesat!" Kesalku tanpa menghiraukan seorang pria paruh baya yang baru saja mendekati terminal bus namun dengan sigap berbalik arah dan menjauh setelah mendengar teriakanku.

Ku lirik Jungkook dengan tajam, terlihat dia terkejut karna aku pikir tebakanku benar, "Ke-kenapa kau tau kalo Yoongi hyung yang mengajarkanku?" Tanyanya dengan alis terangkat.

Do You Remember Me? [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang