6 - After The Rain

313K 18.1K 638
                                    

"Ya lo junior gue! Kalo sakit kan gue juga yang ribet!" jawab Revo ketus.

"Udah cepetan pake!" paksa Revo.

"Nggak mau! Lo aja!" tolak Alea.

"Pake tinggal pake, ribet lo!"

"Apaansih maksa-maksa? Lo aja!"

"Lo aja, cepetan pake!"

"Itu kan jaket lo, jadi lo aja yang make!"

"Lo aja, muka lo udah kaya mayat hidup tau nggak?" suruh Revo ketus. Alea berdecak kesal.

"Lo aja! Muka lo udah keriput kaya nenek-nenek!"

Mereka terus bertengkar, mereka saling memberikan jacket itu satu sama lain.

BYUR! Jaket itu terlempar ke dalam kubangan air yang cukup dalam. Revo berdecak kesal. Lalu mengambil jaket miliknya yang ikut menjadi basah.

"Maaf," ujar Alea.

"Yaudah deh kita pulang aja!" suruh Revo.

"Kok kita?" tanya Alea bingung.

"Iya, lo gue anterin pulang," jawab Revo. Alea menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Nggak mau! Lo bawa motor nggak bener," tolak Alea. Revo menatapnya tajam.

"Gue bawa mobil," ujar Revo.

"Tetep aja gue nggak mau, bawa motor aja nggak bener apalag-" tolak Alea terpotong. Revo sudah menatapnya dengan lekat. Alea menyadari tatapan itu, tatapan yang sama meski dari orang yang berbeda.

"Kenapa lo sama banget kaya dia?" Batin Alea meringis. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan rasa sakitnya setiap kali mengingat orang itu. Setiap melihat Revo, sama saja seperti mengorek luka lama yang sudah kering.

"Lo itu masih sakit Alea, jadi selama lo masih sakit ya lo masih tanggung jawab gue," ujar Revo dingin. Alea tersadar dari lamunannya.

"Tanggung jawab apaan? Ketinggian bahasa lo!" tepis Alea dengan cepat, ia memalingkan wajahnya. Ia tak mau menatap Revo lebih lama lagi.

"Lo perlu gue gendong lagi?" tanya Revo.

"Nggak! Gue bisa kok pulang sendiri," jawab Alea lalu segera melangkah mengambil tasnya dan bergegas meninggalkan koridor sekolah.

Namun sepertinya Revo tak tinggal diam, ia berjalan mendekati gadis yang berjalan sedikit pincang karena kakinya yang sedang sakit. Lalu menggendongnya seperti tadi dan kemarin.

"KAK REVO NGGAK LUCU!"

"ANJIR APAAN SIH GUE TERIAK NIH!"

"BEGO! KALO ADA YANG LIAT GIMANA? MALU GUE!"

"REV! TURUNIN BEGO!" Alea terus memukul pundak lelaki yang tengah menggendongnya.

"Lo udah teriak, oon," sahut Revo lalu membuka pintu mobilnya dan meletakkan tubuh Alea disana.

"Lo bisa nggak sih? Sehari aja nggak usah bikin gue emosi?" tanya Alea ketus.

The Other Side [Telah Difilmkan & Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang