15 - Bottle

272K 14.6K 288
                                    

Alea keluar dari ruang UKS, menahan air matanya dan rasa kesalnya. Sebenarnya ia juga tidak tahu apa yang ia rasakan.

'Kenapa sih itu cowok aneh banget?!'

'Kenapa dia ngeselin,'

'Tapi kadang-kadang dia baik,'

'Kenapa gue mikirin dia?' Alea memegang kepalanya dengan kedua tangannya untuk menghilangkan pikiran-pikiran tersebut.

"ALEAAAA!!!!!" Suara teriakan Bu Lidya menggelengar menusuk kupingnya. Alea mencoba menutup telinganya dengan kedua tangannya.

"I-iya, Bu,"

"Kamu kenapa malah disini? Hari ini ulangan fisika kamu malah bolos pelajaran saya?!" sentak Bu Lidya. Alea menghela nafas sejenak.

"Saya nggak bolos, ibu cantik," Alea menghela nafas sejenak.

"Saya kan habis ke..." ujar Alea terpotong. Karena Bu Lidya langsung nyerocos kembali.

"Kamu udah kepergok bolos masih mau ngeles? Iya? Hah?" Bu Lidya menarik kuping Alea dengan kencang. Membuat gadis itu merintih.
"Ibu..."

"Lari keliling lapangan 30x sekarang!" sentak Bu Lidya. Alea berdecak kesal.

"Ibu saya kan mau ngitung sin cos tan bukannya mau ngitung lebar lapangan," keluh Alea. Bu Lidya membulatkan matanya kearah Alea.

"ALEA, SEKARANG!!!!"

"Ibu jangan berisik, kan deket UKS," ujar Alea lagi. Bu Lidya menggelengkan kepalanya.

"SEKARANGGG!!!!!"

"Iya bu, iya," Alea langsung berlari menuju lapangan dan mengelilinginya dibawah matahari yang kini mulai panas.

Alea mengusap keringatnya sendiri yang mulai bercucuran.

"Sial banget sih gue,"

"Udah telat, macet, Aria ngomel-ngomel, dihukum Bu Feli, ngangkat-ngangkat orang pingsan, udah sadar malah bentak-bentak, eh sekarang disuruh lari juga," dumel Alea dengan terus berlari dan mengelap keringatnya sendiri.

"Kenapa sih Revo jadi orang nggak jelas banget?!"

"Salah gue apa coba?"

Sudah 15 putaran, Alea merasa sangat lelah.

"Hah...hah...hah," Alea berhenti berlari sejenak.

"ALEA ANNASTASYA, SIAPA YANG SURUH KAMU BERHENTI?" teriak Bu Lidya. Alea berdecak kesal.

"Nggak ada yang nyuruh, Bu,"

"Sabar kek," dumel Alea dengan suara pelan.

"ALEAAA!!!!"

"I-iya bu," Alea kembali berlari lagi.

Sudah 24x, nafas Alea menjadi memburu dan tidak karuan.

"Hah gila,"

"Cape banget,"

"Sekali lagi."

Alea kembali berlari mengitari lapangan. Kakinya sudah tidak kuat lagi, by the way tubuh Alea tidak kurus, tapi tidak gemuk juga. Berat badannya 56 kg dengan tinggi badan 162cm. Hanya kelebihan 4kg, semuanya terletak di pipi. Jadi, terkadang jika olahraga terlalu banyak ia gampang letih. Ia memang tidak suka olahraga.

BRUK! Kakinya sangat lemas sehingga ia terjatuh.

"Ah sakit," Alea memegangi lututnya yang terlihat berdarah.

"Kok lo bisa jatoh gini sih?" tanya seseorang. Alea menoleh ke belakang. Ia hanya tersenyum kuda.

"Iya kak, saya di hukum Bu Lidya," jawab Alea.

The Other Side [Telah Difilmkan & Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang