9 - Surprise

271K 17.1K 234
                                    

"HAPPY BIRTHDAY ALEA!" seketika wajahnya dipenuhi dengan shaving cream. Ia terkejut ketika Aria menariknya ke koridor sekolah yang tak jauh dari ruang OSIS, ternyata disana banyak anak OSIS yang sudah mempersiapkan kejutan untuk ulang tahunnya.

"Make a wish," suruh Bella. Alea terkekeh kecil. Ia memejamkan matanya, dan mengharapkan sesuatu didalam hatinya.

"Gue harap tahun ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue harap tahun ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya,"

"Gue mau jadi pribadi yang lebih baik,"

"Gue harap, gue bisa lupain Reynand,"

"Gue harap ada sosok yang lebih baik,"

FIUH! Alea meniup lilin itu dan semua anggota tampak bertepuk tangan dan gembira.

"Saya nggak nyangka bakalan di surprise-in kaya gini. Makasih banyak semuanya," ujar Alea. Tak sadar ia hampir menangis, tidak bukannya menangis karena ia bersedih. Tapi karena ia merasa bahagia sekarang.

Tapi tunggu, sedari tadi ia tidak melihat sosok yang biasanya tertangkap oleh matanya. Dimana Revo?

"Bebeb gue mana? Kangen!" tanya Vei. Bella berdecak kesal.

"Nggak usah aku-akuin pacar orang!" sahut Bella. Alea menggelengkan kepalanya, masih sempat-sempatnya saja teman-temannya ini berdebat.

Panjang umur, tak lama lelaki itu datang dengan wajah datarnya. Tak biasanya. Revo duduk di salah satu kursi di koridor itu. Namun ia hanya terdiam.

Alea justru sibuk tertawa dengan teman-temannya dan beberapa kakak kelasnya yang ikut serta memberikan kejutan ini untuknya. Namun tawanya seakan terhenti, karena ia melihat mata yang diam-diam memperhatikannya sedari tadi.

Tatapan itu masih sama, sama lekatnya dan sama tajamnya seperti sebelumnya. Alea mencoba membalas tatapan lekat itu. Wajahnya datar, wajah Alea jadi ikut datar.

"Kenapa awkward gini?"

"Dia kenapa sih ngeliatin gue kayak gitu terus? Gue punya salah apa deh?" batin Alea tak tenang. Ia mencoba memalingkan wajahnya, namun rasanya bola matanya selalu ingin menatap balik mata yang selalu melihat kearahnya itu. Sepertinya Revo sadar, lalu ia memalingkan wajahnya kepada layar gadgetnya.

Namun Revo hanya terdiam, tak ikut merayakan seperti teman-temannya yang bersorak heboh.

Alea memotong kue ulang tahunnya dan membagikannya kepada rekan-rekannya, termasuk Revo yang sedang sibuk dengan gadgetnya di ujung sana. Alea melangkahkan kakinya untuk mendekati lelaki itu.

"Kak Revo mau kue nggak?" tanya Alea. Revo menatap sejenak layar gadgetnya lalu mematikannya. Ia mengalihkan pandangannya pada gadis yang didepannya.

"Kak Revo?" batin Revo bingung. Ia baru ingat bahwa kini mereka tengah berada di ruang lingkup OSIS. Bagaimanapun juga, Alea tetap juniornya. Yang memang seharusnya menghormatinya. Tapi tenang, Revo tidak gila hormat.

"Nggak, gue kenyang," tolak Revo.

"Ih serius,"

"Beneran, gue kenyang!" tolak Revo lagi lalu memainkan kembali gadgetnya. Alea berdecak kesal, lalu duduk di bangku di samping Revo.

"Ngapain sih lo disini?" Revo menatap Alea dengan tatapan tajamnya. Alea menghela nafas sejenak.

"Ngasih kue," jawab Alea memaksa. Revo memutar kedua bola matanya. Lalu mengambil kue yang ada ditangan Alea.

"Lo belom makan kuenya kan?" tanya Revo yang tengah memotong kue tersebut menjadi potongan yang lebih kecil. Alea menggeleng.

"Lo makan dulu, baru gue makan," suruh Revo. Alea mengerutkan dahinya.

"Ribet deh! Makan tinggal makan!"

"Nyuruh-nyuruh senior?" tanya Revo. Alea berdecak kesal.

"Kenapa ini orang aneh gini ya?" batin Alea bingung.

"Yaudah deh gue makan disana, jangan lupa dimakan ya bapak Waketos," ujar Alea yang bergegas berjalan. Namun Revo menahan tangannya.

"Bukan gitu maksud gue,"

"Terus?" tanya Alea secara berpikir. Revo tersenyum kiri, itu membuat Alea semakin terbingung.

PLOK! Seketika wajah Alea penuh dengan kue coklat itu, Revo menumpahkan kue itu di wajah Alea dan memutar-mutarkannya agar coklatnya merata di wajah gadis yang berada didepannya itu.

"Sialan," batin Alea menggerutu.

"Liat kamera dong,"

KREK! Revo sudah memotret wajah Alea yang penuh coklat ketika gadis itu menoleh.

"REVO!!!"

_________________________________________

Maaf kalo part ini emang weird, jangan bosen baca! Thanks for reading. Love you❤

Alya Ranti

The Other Side [Telah Difilmkan & Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang