7 - Happy Birthday?

321K 18.3K 1K
                                    

Setelah 2 minggu, tentunya keadaan kaki Alea membaik. Mereka juga menjadi jarang bertemu, tidak mereka tidak bermasalah satu sama lain. Tetapi karena kondisi yang tidak mempertemukan mereka. Revo sering melakukan dispensasi untuk mengikuti olimpiade atau kegiatan lomba yang lainnya. Jarak kelas mereka juga cukup jauh, sehingga sangat jarang mereka bertemu.

Hari ini, seperti biasa Alea harus menjalani kegiatannya sebagai anak OSIS. Ia harus kumpul wajib, by the way hari ini hari rabu.

Akhirnya, sosok yang tak ia lihat selama 2 minggu itu datang. Ia masuk ke ruang OSIS tanpa permisi dengan mengunyah makanan di mulutnya dan fokus dengan layar gadgetnya.

"Ya ampun, my prince is coming!" ujar Bella. Alea hanya terkekeh kecil.

"Dih ngaku-ngaku, orang punya gue," sahut Reina.

Alea menggelengkan kepalanya, ia terbingung.

"Kenapa cowok aneh kaya dia jadi most-wanted disini?" batin Alea. Mungkin sebagian orang menganggap ketampanan Revo diatas rata-rata, bersikap dengan orang lain Revo juga tak seaneh itu mungkin.

"Lo yang ngaku-ngaku!"

"Lah, lo dong! Gue duluan lo ikut-ikutan!"

"Lo berdua sama-sama nggak jelas," ujar Alea membungkam keributan tak jelas kedua temannya.

Tak lama, didepan Aria menjelaskan beberapa hal. Sedangkan dibelakang, Revo dan Farrel sibuk bermain games online. Hal itu tentu membuat Aria geram.

"Kalian bisa serius nggak sih? Gue lagi ngomong malah mainan," ujar Aria. Revo menguap meledek.

"Ngantuk kak kalo nggak main," sahut Revo yang sontak membuat satu ruangan tertawa.

"Rev, gue serius,"

"Ogah! Tenda mahal!" sahut Revo lagi. Aria menggelengkan kepalanya.

"Rev, lo itu waketos disini. Tau diri kenapa sih?"

"Oh, waketos ya? Lupa! Ngantuk," Revo mengucek matanya kembali. Aria menarik nafas sejenak, percuma berdebat dengan wakilnya itu. Jalan pemikirannya tak pernah seimbang.

Alea sedari tadi hanya memerhatikan Aria yang sedang berbicara, hingga sesekali ia menengok ke satu arah. Disana sudah ada mata yang menatapnya duluan, sehingga terjadi eye-contact. Mata itu sangat tajam, matanya menatap wajah Alea lekat. Alea menatapnya balik, namun jika biasanya lawannya akan membuang muka. Kali ini tidak, Revo tidak memalingkan wajahnya sama sekali dan justru mempertajam tatapannya. Akhirnya, Alea yang membuang muka terlebih dahulu.

"Kenapa dia ngeliatin gue mulu? Apa cuma perasaan gue?" batin Alea bingung. Hingga akhirnya matanya kembali terpusat ke satu titik karena merasa masih ada yang memperhatikannya.

Alea kembali menatapnya, namun lagi-lagi ia duluan yang membuang wajahnya.

"Bell, ada yang aneh dari gue nggak?" bisik Alea bingung. Pasalnya, sedari tadi Revo tak berhenti memerhatikannya.

"Pipi lo tambah chubby," ledek Bella. Alea berdecak kesal.

"Gue serius,"

"Nggak kok nggak ada yang aneh," jawab Bella jujur. Alea mengangguk mengerti.

"Kok panas?" tak lama Revo duduk dibangku di seberang Alea. Memang, posisinya didekat AC.

Entah mengapa pikiran Alea menjadi tak karuan ketika ia menoleh ke sampingnya dan lelaki itu justru disana. Ia melihat Alea dengan sangat lekat, tanpa tertuju dengan obyek yang lain. Alea membalas tatapan itu, namun mengapa ia tak kuat menatap Revo terlalu lama? Rasanya selalu ingin mengalihkan pandangannya. Kali ini, bukan karena Revo mirip dengan masa lalunya. Namun karena tingkah Revo yang aneh.

"Apa perasaan gue doang ya? Tapi dari tadi dia nggak berhenti liat gue,"

"Apa gue punya salah sama dia?"

Selama kumpul berlangsung, mereka berdua hanya curi-curi pandang. Entah mencuri pandang, atau eye-contact yang tak disengaja. Huft, entahlah.

Apakah kamu pernah berada diposisi Alea? Rasanya pasti aneh. Tak bisa dijelaskan.

0o0

Malam ini, Alea jadi terbingung. Kenapa ia malah memikirkan tentang Revo? Cowok moody yang tak jelas. Alea menggelengkan kepalanya. Mungkin ia bersikap seperti itu karena mereka sudah saling mengenal.

"Tatapan itu sama kaya Reynand,"

"Bahkan jauh lebih tajam,"

"Kenapa gue jadi mikirin Revo? Jijik banget nggak sih gue?"

"Gue aja belom kenal lama sama Revo,"

"Apa ada yang salah sama gue?"

"Atau gue punya salah sama dia?"

"Argh!"

Alea mengusap wajahnya dengan kedua tangannya untuk membuyarkan pikirannya. Lalu menarik selimutnya dan memilih untuk tidur.

Hari ini, 22 Mei 2018. Tepat usia Alea genap 16 tahun. Alea bahkan hampir melupakannya, namun pagi ini sama sekali belum ada yang mengucapkan kepadanya.

Alea mengulet, meregangkan otot-ototnya yang tegang lalu mengusap kedua matanya.

"Ngh,"

Alea mencoba mengambil handphonenya yang terletak di meja samping tempat tidurnya. Matanya membulat ketika melihat notifikasi linenya.

revoadriano: Happy birthday...

"Darimana dia tau gue ulang tahun?" Alea terbingung. Ia membuka notifikasinya lebih jelas, karena tulisan Revo yang muncul di notifikasi hanya sepotong. Mengapa ia sangat penasaran ingin membukanya?

OSIS GEMPITA 67

revoadriano: Happy birthday, kak Farrel.

farreleo: Lah rev?

ashilla: Berisik lu bulepotan!

sissyangelina: Bacot!

Alea mengerutkan dahinya, sedikit aneh. Namun tak lama mulutnya membentuk huruf 'o'

"Oh, kak Farrel ulang tahun juga?"

_________________________________________

Happy birthday Alea! Jangan baper dulu!😝 oh iya semoga feelnya kerasa, walaupun seupil. Thanks for reading, love you yang udah baca, yang udah vote. Aku terhura❤

Alya Ranti

The Other Side [Telah Difilmkan & Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang