Chapter (2)

98 11 9
                                    

"Sahabat adalah orang yang selalu ada disaat senang,,dan tak meninggalkan disaat sedih"🐵
-Azzalia Aprilia Al-Akram

♻♻♻

Satu persatu murid-murid kelas XI IPS 2 berdatangan, kelaspun mulai ramai. Tak ayal menyebabkan keributan dimana-mana karena mereka telah melupakan tugas-tugas penting.

Saat suasana sedang ribut-ributnya. April dan Tina datang bersamaan. Menghentikan keributan yang dilakukan teman-temannya yang bersumber dari tugas-tugas hati ini.

"

Assalamu'alaikum ya ahli kubur,, pagiii Rara" teriak April dari depan pintu.

"Wa'alaikum salam, pagi juga Pril" jawab Rara dengan malas.

"Oyy, seenak jidat lu kate, kita ni ahli surga bukan ahli kubur" protes Dewa

"Aii bodo amat"

"Amat lu di katain bodo sama si April tuh" teriak Dewa melirik Ahmat yang duduk dipojok dengan kedua telinga yang tersumpal earphone.

"Lah, lo belum selesai sama tu PR Ra?" Tanya April pada Rara saat ia melewati meja sahabat baiknya.

"Lah menurut lo gimana" sinis Rara tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku tugasnya.

"Kacang kacang kacang" teriak Ade menggunakan kertas yang ia hulu seperti toa yang ia letakkan didepan bibirnya.

"Telur telur telur" sambung Ahmad yang entah sejak kapan sudah melepaskan earphone dari kedua telinganya.

"Si Dewa di kacangin sama si April" Teriak Ade sambil berjalan kembali ke tempat duduknya.

Hahahahaha

"Eh diem, brisik amat lu pada" teriak Rara saat teman-temannya semakin berisik, mengganggu ketenangannya menyalin tugas.

"Iye iye, Sang ratu alay mah selalu bener" sinis Dewa melemparkan gulungan kertas tata tertib kelas pada Rara.

"Lo kalau mau ngajak ribut gw, tunggu bentar deh Wa. Emergency ini gw, intinya nanti kalau gw udah longgar gw ladenin deh keinginan lo ribut sama gw" tutur Rara sambil mengembalikan gulungan kertas yang dilempar Dewa tadi pada sang pelempar.

Tanpa banyak kentara Dewa merapikan mejanya yang tadi diacak-acak teman-temannya yang minta contekan padanya.

"Alhamdulillah beres" Teriak Rara sambil mengumpulkan barang-barang teman-temannya yang sempat ia pinjam.

"Brisik banget sumpah" sinis Dewa sambil menenggelamkan wajahnya di lekukan tangannya.

Tanpa menghiraukan ucapan Dewa, Rara berjalan santai mengembalikan barang-barang teman-temannya satu persatu. Saat jalannya tinggal selangkah lagi sampai meja Ade tak sengaja ia menabrak meja Ade dan mengadu kesakitan pada April yang duduk disamping meja Ade.

"Au, sakit Pril sakit" adu Rara pada April sambil memegang lututnya yang membentur meja Ade.

"Ya makannya hati-hati Ra"

"Ini siapa juga yang naruh meja disini" rengek Rara sambil megangin lututnya yang terasa sakit.

"Aduh, kalau jalan hati-hati dong ra! Serasa gempa loh ini" ledek Ade.

"Wah, lo ngledek gw de awas aja lu ya" tantang Rara

"Eh Ra, jangan nglamun, hati-hati entar nabrak loh" saut Dewa agar tak timbul keributan di kelasnya.

"Telat Wa telat, gw udah nabrak ni meja sialan, sakit tau gak sih" jawab Rara sambil mukul meja Ade tanpa banyak bicara lagi Rara melemparkan buku milik Ade lalu kembali ke tempat duduknya tanpa mengucapkan terima kasih.

Bertepatan dengan itu Fia datang dengan raut wajah heran karena teman-temannya tertawa.

"Lah rame amat ini kelas apa pasar?" tanya Fia setengah berteriak. Tak ada respon
"Oyy, gw nanya ini kelas apa pasar, rame amat" suara toanya Fia keluara dah. Semua diam dan melirik ke arah Fia yang masih berdiri di ambang pintu.

"Biasa aja kali fi, gak usah ngegas gitu !"-putra

"Bodo amat, siapa suruh gak jawab pertanyaan gw"-Fia

" eh Fi..." belum sempat Rara bicara, Fia sudah memotongnya terlebih dahulu

"Eh lupa gw belum salam, Assalamu'alaikum prendnya akoh"
Teriak Fia yang hampir dapet bogeman dari April karena Fia teriak di dekat telinganya.

"Wa'alaikum salam, santai aj..." belum sempat April menyelesaikan bicaranya Bu Ratna selaku guru Matematika masuk ke kelas.

"Assalamu'alaikum, selamat pagi anak-anak"-Bu Ratna

" wa'alaikum salam, pagi bu"

"Baiklah anak-anak kumpulkam PR kalian! Setelah itu kerjakan buku paket halaman 94-98 di kertas!"-Bu Ratna

"Baik bu"

"Ketua kelas tolong bawa bukunya ke kantor sekarang juga, yang lainnya jangan ramai, kerjakan tugas kalian dengan baik Bapak Ibu guru akan rapat"-Bu Ratna

" Iya bu"

Setelah kepergian Bu Ratna dan ketua kelas, seketika itu kelas XI IPS 2 berubah menjadi pasar karena ramai. Ada yang mengadakan konser dadakan di depan kelas, baca novel, main hp, dan bergosip ria.

Saat Ade datang, ia bingung harus berbuat apa. Pasalnya kalau kelas sudah ramai mau siapapun yang mengingatkan tak akan di hiraukan, termasuk bapak ibu guru sekalipun.

♻♻♻

Gimana ni ceritanya?? Jelek ya?
Kalau jelek ya maap-maap aja lah soalnya ini cerita akoh yang pertama, hehehe
Ini aja di bantu sama kahwan-kahwan akoh...
Hehehe

Sahabat? (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang