Chapter (11)

64 6 0
                                    

Rara begitu sebal dengan Leo, karena Leo ia hampir saja jatuh, kalau saja Rara tidak reflek memeluk Leo mungkin ia sudah babak belur terjatuh dari montor Leo yang sedang melaju kencang.

'Ni anak bisa aja ya cari kesempatan dalam kesempitan, untung gwe pake celana, coba aja gwe pakai rok udah gwe jidang nih anak, gwe lempar ke jurang belakang sekolah, biar mati sekalian' gerutu rara dalam hati. Ia tak berani mengucapkannya secara langsung karena ia tak enak hati pada Leo yang sudah mengantarkannya pulang.

"Cemberut aja nih si eneng, ati-ati neng cepet tua loh" goda Leo sambil menoel-noel pipi gembil Rara.

"Apaan si lo, bukan mukhrim. Ingat itu!" balas Rara dengan nada sedikit ketus sambil menyingkirkan tangan Leo dari pipinya.

"Iss galak amat neng, cuma megang pipi juga. Gak ampek meluk kenceng" balas Leo dengan nada menyindir Rara

"Ya tadikan gwe gak sengaja, itu juga salah lo, kenapa tadi lo ngebut saat boncengin gwe. Lo pasti cari kesempatan dalam kesempitan kan" tuduh Rara yang tak terima dengan sindiran Leo yang ia tau bahwa itu untuk dia yang tadi memeluk Leo saat ia takut jatuh karena Leo ngebut.

"Bodo amat, mau salah gwe atau bukan yang penting, tadi eneng meluk abang gini loh gini" saut Leo sambil meragakan cara Rara saat memeluk Leo juga ekspresi takut Rara tadi.

"Iss nyebelin lo" ketus Rara yang sangan sebel sama Leo yang selalu punya jawaban untuk semua perkataan Rara.

"Iya nyebelin, tapi ngangenin" jawab Leo sambil menaik turunkan alisnya, bermaksud menggoda Rara.

"Iss, pede banget. Udah-udah pulang sana" usir Rara karena sudah terlalu sebel sama Leo yang banyak omong itu.

"Ngusir nih ceritanya, lo gak mau nyuruh gwe masuk dulu gitu. Ngasih minum atau apa gitu sebagai ucapan terima kasih karena udah nganterin lo pulang dengan keadaan yang aman selamat tentram jaya" tukas Leo.

"Jadi lo gak ikhlas gitu nganterin gwe pulang. Lagi pula kan lo yang nawarin buat nganterin gwe bukan gwe yang nyuruh lo buat nganterin lo. Udah lah udah pulang sana!" jawab Rara sekaligus mengusirnya dengan menghempaskan tangannya.

"Iya-iya bawel" jawab Leo sambil mencubit mulut Rara.

"Eh, Rara udah pulang. Itu kenapa temennya gak di ajak masuk ra?" ucap bunda Rara yang tiba-tiba datang dari dalam rumah.

"Eh, bunda iya bun ini baru aja nyampek" jawab Rara

'Baru nyampek apaan, udah lama kali ra' ucap Leo dalam hati sambil turun dari montornya bermaksud menyalimi dan memperkenalkan diri pada bunda Rara.

"Iya tan, ini baru aja nyampek. Assalamu'alaikum tan, saya Leo teman sekolahnya Rara" perkenalan Leo kepada bunda Rara.

"Oh nak Leo ini temen sekolahnya Rara. Ayo nak masuk tadi tante baru saja buat kue, kamu cicipin gih" tawar bundanya Rara.

"Gak usah bun, lagi pula Leo juga udah mau pulang karena ada banyak urusan" saut Rara yang tak ingin Leo mampir ke rumahnya.

"Iya tante, maaf banget ya tan Leo harus cepet sampai rumah takutnya di cariin bunda.lain kali aja ya tan ya"  jawab Leo dengan tak enak hati telah menolak tawaran bundanya Rara.

"Ya, padahal tante buat resep baru. Em kamu bawa pulang aja ya, tante bungkusin dulu sekalian kamu kasih ke bunda kamu" tawar bundanya Rara

"Tapi tante.." belum sempat berbicara bundanya Rara sudah memotong perkataannya.

"Gak ada tapi-tapian, gak baik nolah rezeki nak" saut Aisyah bundanya Rara. Setelah itu Aisyah langsung masuk kedalam dan menaruh beberapa potong kue di kotak makan kecil milik Rara.

Setelah itu Aisyah keluar dan memberikan kotak itu pada Leo. "Dimakan ya nak jangan lupa di komen dan kasih saran ya nak ya"

"Iya tan, makasih banget ya, pasti aku cicipin. Emmm pasti enak banget ini tan aromanya aja harum banget tan" puji Leo.

"Kamu bisa aja nak" balas Aisyah

"Ekmh-ekmh" batuk Rara karena merasa tak di anggap.

"Em, ya udah tan Leo pamit dulu ya tan, sekali lagi makasih kuenya. Assalamu'alaikum tan" pamit Leo.

"Wa'alaikumsalam. Hati-hati ya nak" jawab Aisyah

"Wa'alaikumsalam" jawab Rara sewot, karen sebel banget sama Leo yang terlalu cari perhatian dengan bundanya.

"Jangan sewot gitu ra, nanti cantiknya luntur loh. Hihihi..." setelah berkata itu Leo mengendarai motornya dengan cepat.

"Ganteng ra, baik, sopan lagi. Kayaknya cocok kalau ta'aruf sama kamh" ucap bundanya Rara pada Rara.

"Ihh, apa an sih bun" jawab Rara

🌸🌸🌸

Maafkan author yang telat banget
Karena lapak author gak ada yang buka, jadi author sedih.
Dan mogok ngetik😂

Sahabat? (Hiatus)Where stories live. Discover now