chapter (28)

46 5 0
                                    

"Emangnga cewek yang di post Leo itu siapa si Riz?" Tanya Anton pada Fariz

Saat ini mereka sedang berada di kamar Azka, sepulang mengantar Rara dkk ke rumah, mereka tidak langsung pulang, ya karena itu sudah menjadi kebiasaan mereka

"Dia kembali" jawaban Fariz membuat Anton geram, karena bukan itu yang ia inginkan

"Naura Amanda" cetus Azka

"Naura Amanda?" Tanya Anton ia sedikit mulai ingat dengan nama itu

"Gw takut tu bocah bertingkah bodoh" cetus Fariz dengan pandangan kosong ia takut kejadian dulu terulang kembali

"Gw yang akan buat Rara bahagia, dan biarkan Leo menikmati pilihan hidupnya" ucap Azka membuat Anton dan Fariz tersenyum

Karena dari dulu mereka mendesak Azka untuk mengatakan bahwa ia menyukai Rara tapi selalu di tepis dengan berbagai argumen miliknya. Sebenarnya Azka tidak pandai berbohong sahabatnya sudah tau akan perasaan yang Azka pendam selama ini tapi mereka hanya bisa menunggu Azka mengatakannya sendiri tanpa perlu paksaan dari mereka

"Assalamualaikum" ucap seseorang yang langsung membuka pintu tanpa disuruh

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka bertiga yang ada di dalam kamar

"Lo kenapa Le?" Tanya Fariz sedikit khawatir, pasalnya Leo datang langsung tiduran di ranjang milik Azka dengan keadaan rambut yang acak-acakan dan pakaian yang kusut, benar-benar jauh dari kata Leo yang sebenarnya

"Gw gpp, gw tadi habis berantem aja sama tetangga sebelah rumah lo" jawab Leo dengan nada rendah

"Lah kok bisa jadi tetangga gw lu bawa-bawa" ucap Fariz dengan nada heran

"Iya gw tadi ke rumah lo, gw teriak-teriak sambil bunyin klakson motor gw, tapi lu gak ada tanda-tanda keluar rumah eh malah tetangga lo yang lagi sakit gigi keluar dari rumahnya ya gw di marahin gara-gara berisik, gw malah balik nyolot, eh tu emak-emak ngampirin gw terus ngejambak rambut gw" ucap Leo menceritakan kronologis kejadian yang baru saja ia lewati sedangkan teman-temannya hanya bisa tertawa, pasalnya tetangga Fariz memang sedikit emosian dan Leo dengan beraninya melawan

"Hahahaha gak elit banget anjir" ucap Anton masih dengan tawanya

"Diem lu vangkey" teriak Leo sambil melemparkan bantal ke Anton yang sedang duduk di kursi belajar milik Azka

"Wait" ucap Anton reflek, yang langsung menangkap bantal yang Leo lempar padanya

"Jangan berantakin kamar gw!" Ucap Azka kesal karena ia tak suka kamarnya berantakan, ia cinta kebersihan dan kerapian

"Lo tadi siang ke pantai?" Tanya Fariz memastikan lagi dengan apa yang ia lihat tadi siang

"Iya, sama Manda" jawab Leo sambil melihat handphonenya banyak foto gadis itu di galerinya

"Iya gw juga lihat dia tadi waktu lo di parkiran" ucap Fariz membuat Leo sedikit terkejut pasalnya ia tidak tau kalau sahabatnya itu juga pergi ke pantai

"Kalian dari pantai juga?" Tanya Leo memastikan kebenaran

"Iya, sama Rara April Fia" saut Anton menjawab pertanyaan Leo

"Oh God, kenapa kalian gak bilang?" Tanya Leo merasa dia tidak di anggap ada oleh sahabatnya

"Lo yang gak bales chat gw" ucap Azka seadanya dan Leo langsung membuka aplikasi berwarna hijau dengan cengirannya pasalnya memang ada 10 pesan tak terbaca dari Azka yang memberi tau bahwa mereka sedang berada di pantai yang sama dengan Leo tadi

"Ya maaf, kalian tau sendiri gw cinta mati sama Manda ya gw berusaha buat dia bahagia setiap kali dia ada di dekat gw"

"Oh iya Le, kalau lo pilih Manda itu artinya lo harus rela nglepas Rara buat orang lain" ucap Azka membuat Leo sadar bahwa ada Rara yang selalu menemani hari harinya belakangan ini

"Gw gak bisa"

"Jangan jadi pengecut Le, Lo harus bisa memilih tidak mungkin lo memiliki kedua-duanya secara bersamaan itu akan menyakiti mereka jika mereka tau" ucap Azka mencoba menasehati Leo

"Sebelumnya makasih ka, tapi ini hidup gw ka, lo gak berhak ngatur-ngatur apapun yang mau gw lakuin" jawab Leo mengalihkan pandangan matanya dari Azka

"Masalahnya lo bawa orang lain di jalan hidup lo Leo Anggara" saut Azka mulai emosi dengan sikap Leo yang keras kepala

"Terus masalahnya apa buat Lo?" Tanya Leo mulai terpancing emosi karena Azka tak henti-hentinya menasehatinya

"Ya lo gak boleh seenaknya gitu dong"

"Kalian kenapa malah jadi berantem si" ucap Fariz menengahi sebelum perdebatan mereka berlanjut

"Temen lo tu keras kepala dan gak bisa mikir pake otak" ucap Azka tanpa melihat tatapan tajam dari Leo

"Mangsut Lo apaan?!" Tanya Leo emosi tak terima dengan ucapan Azka

"Kalau lo bisa mikir ya pikir aja sendiri,lo udah gede Leo Anggara anaknya om Aldi Anggara dan tante Nita Anggraini. Harusnya lo bisa bedain mana yang baik dan mana yang buruk"

"Banyak bacot lo ka" ucap Leo yang langsung berdiri dari posisi tidur nyamannya

"Mau kemana lo nyet?!" Tanya Anton saat Leo hendak membuka pintu

"Kemana aja yang penting gak ketemu temen lo yang sok tau itu, Assalamu'alaikum" Kata Leo yang langsung pergi begitu saja

"Wa'alaikumsalam"

"Kenapa si ka lo gak bisa santai dikit gitu ngomongnya?" Tanya Fariz pada Azka setelah kepergian Leo

"Leonya aja yang keras kepala, selalu mementingkan egonya dan gak mau kalahan" jawab Azka tak berani melihat Fariz

"Ya kalau lo tau Leo orangnya kaya gitu, kenapa lo gak coba buat reda emosi lo, dan diem aja biarin gw yang ngomong" ucap Fariz sedikit kesal dengan tingkah sahabatnya itu

"Ya gw gak terima aja Riz, gw udah ngalah buat Leo. Gw suka sama Rara udah dari dulu, gw mau bilang ke kalian semua tapi gak jadi karena waktu itu Leo udah mulai deketin Rara, dan dia duluan yang bilang ke kita kalau dia sayang sama Rara. Ya udah gw ngalah aja, gw pura-pura deket sama cewek lain supaya gw bisa lupain Rara biar Leo bisa bahagia. Tapi ternyata melupakan itu tak semudah yang gw bayangkan Riz Ton. Gw sayang sama Rara gw gak mau Leo nyakitin Rara, gw gak mau" ucap Azka menjelaskan semua yang ia rasakan selama ini

Dan tanpa mereka sadari dari tadi Leo berdiri di balik pintu, dia belum pergi dari sana karena handphonenya tertinggal, ia mengurungkan membuka pintu saat ia mulai mendengar suara Azka yang tak seperti biasanya. Dia hanya diam terpaku tak berani masuk, baru kali ini Azka menangis

Dan Leo tau kenyataan bahwa Azka tak pernah menyayangi seorang wanita manapun kecuali mamahnya dan adik perempuannya

Satu kenyataan pahit yang di terima Leo, di dalam sana Azka sedang menangis. Dan semua itu karena kebodohannya. Karena Leo tidak tau apa-apa tentang sahabatnya yang satu itu.

***

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Aku come back, dengan babang Leo and Babang Azka yak

Doubel update, iyeeee
Makasih buat yang sudah menanti sahabat update, maaf kalau jarang banget update karena Author sibuk man teman, author sering kecapean juga
Untung OSIS lagi gak ada even gitu si jadi lumayanlah bisa istirahat dikit, walau kadang satu minggu sekali OSIS rapat gitu buat persiapan HUT SMA yang masih beberapa bulan lagi, masih lumayan lama tapi harus dipersiapkan mulai dari sekarang biar bisa spektakuler, hiya hiya hehehe

Selamat membaca, jangan lupa tekan bintang ya biar aku makin semangat lagi mikir kelanjutan cerita ini,oke
Satu lagi, jangan lupa komentarnya kalau ada kata-kata yang salah
Bantu revisi yak

Babay

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat? (Hiatus)Where stories live. Discover now