Chapter (26)

21 5 0
                                    

"Loh Azka? Ada apa?" tanya Rara sedikit terkejut saat melihat Azka berdiri dihadapannya

"Mau ngajak jalan, gabut Ra gak tau mau maen sama siapa jadi ya kenapa gak coba ngajak lo aja" Jawab Azka sedikit ragu

"Yah ka tapi di kamar gw lagi ada Fia sama April gimana dong?"

"Ya udah gak apa-apa di ajak sekalian aja, kebetulan gw bawa mobil" Jawab Azka sambil melihat mobil yang di bawanya

"Ohh gitu, oke masuk ka gw ke atas dulu siap-siap sekalian ngasih tau ke mereka"

Setelah Azka duduk manis di ruang tamunya Rara langsung berlari ke kamarnya

"Uyy, ada Azka di bawah ngajak jalan, yok siapa tau habis jalan Fia bisa tau dia harus apa sama emailnya Yasa"

"Azka ra??" tanya Fia kaget

"Iya Azka" jawab Rara tanpa melihat wajah terkejud sahabatnya itu

"Serius Azka?" tanya Fia sekali lagu guna memastikan

"Iya Fia sayang"

"Bukan Le.."

"Udahlah Fi yok turun, ni anak biar mandi kayaknya belum mandi deh" Ajak April karena Fia terus-terusan bertanya

"Hahaha tau aja lu Pril" Ucap Rara cengengesan

"Udahlah yuk"

"Kuylah"

✨✨✨

"Hay ka" sapa April saat dia dan Fia sudah sampai di ruang tamu

"Eh, hai pril Fi" balas Azka sedikit kaget dengan sapaan April yang sangat tiba-tiba

"Tumben banget lu ngajak Rara maen ka, sendiri lagi Anton sama Fariz mana??" tanya Fia, yang tak langsung dijawab oleh Azka, tak mungkin sekali kalau ia bilang ke mereka kalau ia memang sengaja ingin pdkt dengan Rara yang notabennya sudah menjadi gadis pujaan hatinya sejak lama

Ya memang Azka sudah lama menaruh hati pada Rara tapi semua itu ia pendam karena melihat kedekatan Rara dengan sahabatnya Leo

"Azka, lu belum jawab pertanyaan gw" ucap Fia menyadarkan Azka dari lamunannya

"Ah, iya Fi maaf jadi ya pengen aja jalan sama Rara, niatnya emang mau ngajak Anton sama Fariz tapi gak tau mereka di chat belum pada bales" jawab Azka, ya memang dia tadi di perjalanan sempat chat Anton dan Fariz tapi hanya untuk bertanya keberadaan mereka bukan untuk mengajak keluar

"Ouww"

"Yasa apa kabar ka?" tanya Fia dengan mata yang mulai berkaca-kaca, ia merindukan sosok pecicilan yang kadang bisa kaya tembok berjalan, bisa dingin sedingin es ia juga bisa hangat sehangat mentari pagi, ia rindu Yasa

"Yasa??" tanya Azka dengan alis yang terangkat,

Azka juga merindukan sosok sahabatnya yang satu ini sudah hampir satu bulan Yasa menghilang dari kehidupan mereka, selama itu pula tidak ada orang yang mencari keberadaannya, menyebut-nyebut namanya saja tidak ada Azka kira Yasa sudah terlupakan ternyata gadis manis pemilik lesung pipi asli di depannya ini menyebut nama Yasa bertanya kabarnya dengan mata berkaca-kaca

"Iya Yasa, Yasa Al-Firnan" ucap Fia membenarkan pertanyaan terkejud Azka

Setelahnya hening tak ada yang menimpali,lengang Azka hanya menunduk April duduk diam tak mau ikut campur sedangkan Fia sudah akan menangis dan Rara sudah berdiri di ujung tangga menunggu kelanjutan ucapan Fia

"Gw kangen dia ka, walaupun dia bukan siapa-siapa gw bahkan gw cuma fans fanatic dia yang tak diketahui keberadaannya, gw kangen lihat dia tebar pesona ke siswi-siswi di koridor kelas XI, gw selalu ngintip dia lewat jendela kelas gw, gw yang selalu ninggalin air minum di dalam tasnya kalau dia lagi latihan basket gw udah kaya secret admirernya dia ka"

Sahabat? (Hiatus)Where stories live. Discover now