Chapter (13)

50 6 0
                                    

•Kantin•

"Eh, itukan Rara Cs sama Loe Cs kok bisa barengan sih"
"Rara sama Leo kok jalannya barengan ya"
"Mungkin mereka pacaran, udahlah gak usah sirik"
"Itu kok jalannya barengan ya, emang kalau jalan sendiri gk bisa gitu?"
"Iss, dasar ulet bulu"
"Kok ulet bulu?"
"Iya, gathel. Cewek murahan"
"Iss gk level banget tu cewek jalan sama Leo"

Ya kurang lebih seperti itulah cibiran-cibiran yang di lontarkan siswi-siswi yang ada di kantin saat Rara Cs dan Loeo Cs sampai di kantin.

"Udah gk usah di dengerin, mereka itu cuma sirik aja sama lo. Karena lo cewek paling beruntung yang bisa jalan di samping gwe" bisik Leo pada Rara yang sedang menundukkan kepala karena malu dengan cibira siswi-siswi tentang dirinya.

"Iss pede banget si lo jadi cowok" cibir Rara sambil mencubit lengan Leo

"Au, sakit. Kok di cubit si ra?" tanya Leo sambil memegang lengannya yang di cubit Rara

"Biarin" jawab Rara sambil memeletkan lidahnya ke arah Leo

"Kalian mau duduk bareng kita atau gimana?" tanya Yasa pada Rara dan teman-temannya.

"Kita duduk sama mereka kok yas" jawab Rara sambil menunjuk sahabat-sahabatnya yang sudah melambaikan tangan ke arah Rara dan teman-temannya.

"Ohh ya udah, tapi kalau mau duduk bareng kita juga boleh kok, lagi pula ini juga masih cukup kok buat kalian bertiga" tawar Yasa

"Gak usah Yas, kita duluan ya" ucap April sambil berjalan ke arah sahabat-sahabatnya yang lain.

"Oke, hati-hati" jawab Yasa yang sudah duduk di tempat biasanya
_____

"Kok kalian bisa bareng mereka sih?" tanya Risa ketika ketiga sahabatnya sudah duduk di depannya.

" iya, tadi gak sengaja ketemu di koridor kelas X" jawab Fia cepet

"Ohh" ucap Risa, Adena, dan Riana

"Kalian mau makan apa?" tanya Adena pada ketiga sahabatnya

"Gwe mau siomay sama jus jeruk aja deh" jawab Rara memesan

"Gwe juga mau siomay tapi minumnya jus alvukat aja ya" jawab April

"Kalau gwe mau soto tapi kayaknya makan siomay enak nih, emm siomah aja deh sama jus mangga" jawab Fia sambil menimang-nimang lagi pesanannya

"Oke, bararti siomaynya tiga jus jeruk satu, jus alvukat satu, sama jus mangga satu. Ada lagi?" ucap Adena mengulang pesanan sahabat-sahabatnya.

"Udah itu aja" jawab Rara simpel

"Emm, aku Air mineral satu ya, buat nanti di kelas" pinta April

"Oke" ucap Adena sambil mengacungkan ibu jarinya ke arah sahabat-sahabatnya lalu pergi untuk membelikan pesanan mereka.

____

Setelah jam istirahat selesai mereka kembali ke kelas mereka masing masing. Tanpa mereka sadari ternyata para cogan sengaja berjalan di belakang mereka. Sebenarnya mereka cuek, tapi lama-lama risih juga dengan cibiran dan teriakan-teriakan yang mereka dengar.

"IS, KOK KAK LEO JALAN DI BELAKANG BITCH SIH"
"TAU TUH, GAK TAU MALU"
"IHH, ITU KAK YASA GAK TAKUT GATEL-GATEL APA JALAN DI BELAKANG ULET BULU"
"IYA YA, KITA AJA UDAH GATEL-GATEL GINI"
"ISS, AZKA SINI JALAN SAMA GWE AJA!"
"YA SI ANTON JANGAN DEKET-DEKET SAMA JALANG, ENTAR KAMU BERPALING DARI AKU LAGI, KAN SAKIT HATI AKU"
"FARIZ, JANGAN DEKET-DEKET MEREKA NANTI KESOLEHAN LO LUNTUR LAGI GARA-GARA MEREKA"
"WOYY, BISA DIEM GAK!! KALAU LO TERUS-TERUSAN NGEJEK MEREKA, SIAP-SIAP AJA LO MASUK KUBURAN!! GWE GAK SUKA YA KALAU KALIAN JELEK-JELEKIN SAHABAT GWE DAN TEMAN-TEMANNYA!!" Ucap salah seorang siswa yang belum mereka kenal kecuali satu siswi yang melihat siswa tadi dengan tatapan tak percaya. Setelah mendengar ancaman dari laki-laki misterius itu koridor yang tadinya ramai sekarang menjadi sepi, karena mereka takut dengan ancaman itu.

Laki-laki tadi berjalan ke arah Rara yang masih kaget tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Oyy, jangan bengong aja. Kesambet baru tau rasa lo!" ucap laki-laki itu membuyarkan lamunan Rara

"Ka kamu, i...i ini beneran kamu?" ucap Rara terbata-bata karena masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya

"Ya, menurut kamu?" tanya balik laki-laki itu sambil merentangkan tangannya

"Anggaaaa" ucap Rara girang yang langsung memeluk laki-laki itu yang ternyata bernama Angga.

"Segitu kangennya kamu sama aku sampai aku gak bisa nafas karena pelukan kamu yang super duper erat ini" ucap Angga menggoda sahabat kecilnya ini.

"Iss, bodo amat gwe gak peduli. Intinya aku bener-bener kangen sama kamu" jawab Rara sambil sesenggukan karena menangis

"Kamu gak malu dilihatin temen-temen kamu dari tadi karena meluk aku segitu eratnya"

"Aku gak peduli ngga aku gak peduli"

"Udag dong, ini kan udah masuk. Ayo akj pengen tau kelas kamu dimana"

"Iss"

Setelah melepas pelukannya pada Angga, Rara langsung mendapat tatapan lapar akan informasi dari sahabat-sahabatnya juga dari para cogan.

"Kalian kenapa sih kok lihatinnya gitu?" tanya Rara sesenggukan karena baru menangis.

"Em, gak papa, ini tisu. Mungkin lo butuh" jawab Adena sambil menyerahkan tisu ke arah Rara

"Makasih den" ucap Rara sambil menerima tisu dari Adena

"Ya udah ayo berangkat!" ajak Angga pada Rara dan teman-temannya.

"Berangkat ke mana?" tanya April

"Ke kelas masing-masing. Kan bel masuk udah dari tadi" jawab Angga dengan senyum manis

"Ayo" ajak Rara semangat

Di perjalanan ke kelas mereka berkenalan satu sama lain, tapi Angga tidak bilang kalau dia sahabat kecilnya Rara, ia hanya memperkenalkan namanya saja.

Sampai depan kelas XI IPS 2 Angga berpamitan untuk pergi ke kelasnya, interaksi Angga dan Rara sebenarnya di perhatikan oleh kelima cogan SMA N Garuda dan juga teman-teman satu kelas Rara.

"Eh, kamu kelas apa??" tanya Rara ke Angga penasaran

"Kepo!" jawab Angga dengan senyuman mautnya

"Iss, jangan gitu dong" ucap Rara sambil mencubit pinggang Angga

"Aau, Sakti sayang. Jangan dicubit dong" ucap Angga manja

"Iss, makanya kalau jawab yang bener dong" pinta Rara merajuk pada Angga

"Iya iya, aku di Kelas XI IPA 2 sayang" jawab Angga sambil mencubit pipi Rara gemas

"Oww, ya udah sana. Kamu gak boleh telat masuk kelas kan ini hari pertama kamu" tutur Rara pada Angga

"Iss, udah telat dari tadi sayang, udah telat banget ini" jawab Angga gemas sambil merapikan jilbab Rara

"Emm, Angga kok kamu disini?" tanya Bu Puji pada Angga

"Eh, ini Bu saya masih bingung kelas saya di mana, ini baru nanya ke Rara" jawab Angga dengan kaget

"Ohh, kelas kamu kan si atas. Udah sana ke kelas kamu udah di tunggu sama Bu Rena" tutur Bu Puji

"Oh, iya bu. Ya udah sama ke kels dulu ya Bu Ra, permisi" pamit Angga pada Bu Puji dan Rara

"Iya, hati-hati ngga" jawab Rara sambil melambaikan tangan ke arah Angga

"Ya uda Ra, kamu juga masuk. Kalian juga masuk, udah di depan kelas kok gak masuk-masuk" ucap Bu Puji mengagetkan mereka yang masih di depan kelas menyaksikan kejadian yang ada di depan mereka.

"Eh, iya Bu Puji yang cantik" jawab Leo menggoda, lalu ia masyk ke kelas menyusul sahabat-sahabatnya yang sudah masuk dari tadi.
____

Sahabat? (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang