Chapter(15)

41 6 0
                                    

"Leo, rumah gwe kelewatan" ucap Rara membuyarkan pikiran Leo

"Eh, kenapa ra?" tanya Leo

"Rumah gwe kelewatan Leo" jawab Rara sambil menekankan pada setiap katanya

Mendengar jawaban Rara, seketika itu Leo langsung mengerem motornya secara mendadak, langsung melihat sekelilingnya, dan benar saja kalau ia telah melewati tujuannya yaitu rumah Rara

"Emm maaf ra" ucap Leo langsung memutar motornya dan masuk ke pekarangan rumah Rara

"Lo kenapa si yo, kaya ada yang mengganggu pikirin lo gitu?" tanya Rara karena hawatir dengan Leo yang melamun saat berkendara

"Emm, ya gitu lah ra" jawab Leo singkat

"Emn, mendingan lo cerita sama gwe aja dulu, gwe hawatir sama lo karena lo nglamun saat berkendara. Ayo yo ikut gwe" tutur Rara sambil mengajak Leo ke taman di komplek rumahnya

"Cerita gih, gwe bakal dengerin lo" ucap Rara saat mereka sudah sampai di taman dan duduk di bangku dekat pohon besar tempat kesukaan Rara

"Emm, udaranya sejuk banget Rara" ucap Leo mengalihkan pembicaraan mereka. Tapi hanya di jawab Rara dengan tatapan seakan-akan melarang Leo untuk mengalihkan pembicaraan mereka

"Iss, maaf ya ra tadi gwe melamun sampai rumah lo aja kelewatan, gwe tuh kaya punya perasaan yang aneh gitu ra, gwe kaya punya firasat buruk gitu. Seakan-akan gwe itu ngerasain kalau gwe bakal kehilangan orang yang gwe sayang. Gwe gak mau, gwe takut, gwe gak bisa jauh dari semua orang yang gwe sayang ra, termasuk lo dan sahabat-sahabat gwe. Gwe bener-bener takut firasat yang gwe rasain ini bakal terjadi suatu saat. Dan gwe rasain ini gak akan lama lagi ra" tutur Leo panjang menjelaskan apa yang ia rasakan setelah mendapatkan tatapan maut dari Rara.

"Kayaknya lo harus memperbayak istighfar deh yo. Lo coba aja lupain semuanya, lo anggap aja itu sebagai peringatan buat lo supaya lo nggk menyia-nyiakan kesempatan baik lo" tutur Rara sambil mengelus punggung Leo memberikan ketenangan

"Makasih ya ra, semoga aja gak terjadi apa-apa ya" jawab Leo dengan nada penuh semangat dan senyum manis seperti biasa

"Iya, emm pulang yuk!" ajak Rara yang merasa keadaan Leo mulai membaik

"Hayuk atuh neng" jawab Leo sambil berdiri yang di respon Rara dengan tawa kecilnya

"Silahkan tuan Putri, pangeran Leo akan selalu berada di belakang tuan putri, menjaga tuan Putri dari segala macam bahaya" ucap Leo bak pangeran pangeran kerajaan sambil sedikit membungkukkan badannya

"Iss, ayo lah Leo. Jangan mulai lagi deh" ucap Rara sambil berjalan meninggalkan Leo yang cengengesan di belakangnya.

"Ohh tuan Putri jangan tinggalkan pangeran, pangeran tidak bisa hidup tanpa tuan Putri" teriak Leo sambil berlari menyamakan langkahnya dengan Rara

"Terserah" jawab Rara sambil menyembunyikan senyumannya mencoba cuek dengan Leo

"Eh ra, Angga siapanya lo?" tanya Leo yang terlampau kepo dengan kedekatan Rara dan Angga tadi di sekolah

"Ohh, dia sahabat kecil gwe. Kenapa emang?" -Rara

"Ya gk papa, pengen tau aja, soalnya lo kaya akrab banget sama dia. Sampai sayang sayangan segala lagi" ucap Leo memutarkan bola matanya

Leo langsung pamit pulang tanpa mampir dulu ke rumah Rara. Karena ia benar merasakan firasat buruk, ia nerasa sesuatu akan menimpa kedupannya.

___

"Mikumsalam" ucap Leo saat masuk kerumah dan melihat bunda serta ayahnya di ruang tamu

"Kalau salam yang bener Leo, kalau gak bener gak usah salam sekalian" ucap bunda Leo memperingatkan anaknya yang selalu saja menggonta-ganti apa yang di ucapkannya.

"Iss bunda ni, salam salah gak salam juga salah, pusing Leo bun" protes Leo

"Ulangi salam kamu Leo, tapi salamnya harus bener" perintah ayah Leo

"Assalamu'alaikum Ayah bunda" ulabg Leo sambil mencium tangan bunda dan ayahnya

"Wa'alaikumsalam" jawab ayah dan bunda Leo

"Bun Leo capek bun" ucap Leo sambil berhelayut manja di lengan bundanya

"Mandi gih terus makan, bau asam nih" ucap bunda Leo sambil menutupi hidungnya berpura-pura kebauan dengan keringat Leo

"Iss, bunda mah" saut leo manja sambil memanyunkan bibirnya

"Leo, tadi Fariz ke sini" ucap ayah Leo

"Ngapain yah?" tanya Leo penasaran

"Nggak tau, dia gak ngomong apa-apa" jawab ayah Leo

"Ya udah deh yah, bun Leo mau mandi dulu" ucap Leo seraya bangkit dari duduknya dan pergi ke kamarnya.

____

CoGan SmaGa

Yasa :
Oyy, jangan lupa nanti habis isya' kita nongkrong di tempat biasa ya. Gwe pengen banget maen sama kalian😚

Azka :
Iya, gampang itu mah. Ini gwe lagi belajar, kalian jangan ganggu biar nanti gwe di bolehin keluar

Fariz :
Iya, ini gwe juga lagi ngerjain tugas matematika. Jangan ganggu lo

Anton :
Nanti pakai mobil gwe aja ya, di rumah gak ada orang. Takut kalau mobil gwe di curi😂

Yasa :
Terserah lo aja ton, kita ngikut

Leo :
Yang tadi kerumah gwe, nyariin gwe siapa ya?

Fariz :
Gwe, lo habis dari mana?

Leo :
Gwe tadi ke taman kompleknya Rara. Nenangin pikiran, tadi gwe ngendarain motor sambil bengong ampek rumahnya Rara aja kelewatan

Yasa :
Udahlah, ayo belajar nanti keluar. Kita nanti ke kafe aja lah ya

Leo :
Oke, besok brangkat sekolah naik montor aja ya, udah lama kita gak montor-montoran

Anton :
Boleh juga tuh. Montor gwe juga udah lama gak kepake

Yasa :
Iya, gwe juga kangen zaman kita belum punya mobil

Antin :
Ya udah, nanti setelah shalat isya' gwe jemputnya

Yasa :
Oke

Fariz :
^2

Azka :
^3

Leo :
^4

____

Sahabat? (Hiatus)Where stories live. Discover now