Chapter (25)

52 8 6
                                    

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, sebentar"

Rara berjalan menuju pintu utama, ia sendirian dirumah bundanya sedang keluar belanja dengan bibi, ayah sudah berangkat ke kantor abangnya gak tau pergi kemana pagi-pagi buta sudah tidak ada batang hidungnya

"Loh fia, ngapain pagi-pagi buta ke sini?? Sendirian fi?" tanya Rara memborong pertanyaan setelah membuka pintu dan ya sang tamu adalah sahabatnya sendiri

"Iya sendiri mo sama siapa lagi kan jomblo, emang lu kemana-mana dikintilin Leo terus" jawab Fia agak sewot

"Lah kok sewot, udahlah yok masuk sepi nih sendirian di rumah?"

"Lah masih sepagi ini lu udah home alone Ra?"

"Iya Fi, bunda lagi belanja sama bibi mo ikut tapi bunda naik montor, ayah udah ke kantor aja katanya ada meeting penting, abang gw gak tau deh pergi ke mana paling berburu sunrise"

"Unik nih, abangnya suka sunrise adeknya suka sunset. Tapi masih aja jadi abang adek"

"Iyalah gitu-gitu dia juga abang kandung gw kali Fi, ada-ada aja deh lu ya"

"Hahaha"

"Jadi kedatangan lu pagi-pagi buta ke rumah tercinta ternyaman gw ini mo apa?"

"Mau curhat"

"Curhat?? Tumben amat? Bentar gw ambilin minum" tanpa menunggu jawaban dari Fia, Rara langsung pergi ke dapur
Tak berselang lama Rara datang membawa minuman dan beberapa makanan ringan, sedangkan Fia sibuk dengan Iphone kesayangannya

"Fi, ke kamar gw aja gimana?" tawar Rara karena Fia akan curhat mungkin ini sedikit rahasia

"Bentar deh Ra nunggu April dulu"

"Ohh oke"

Setelah itu hening,Fia masih sibuk dengan Iphonenya Rara sibuk menonton tv sampai bel rumah Rara berbunyi

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, sebentar" jawab Rara sambil berjalan ke arah pintu

"Hay Ra" sapa sang tamu setelah pintu dibuka Rara

"Heyy, sendirian pril? Adena sama Risa mana?" Tanya Rara karena April datang sendiri

"Gak tau pada ditelfon gak bisa"

"Pril sini duduk kanan gw, Ra sini sebelah kiri gw" ucap Fia setelah melihat kedatangan April dan Rara

"Ehh Fi mending ke kamar gw aja deh, soalnya abang baru aja chat katanya bentar lagi mau pulang"

"Ya gpp kali Ra"

"Bukan gitu, tau sendiri abang gw gimana sifatnya, dari pada diganggu abang gw mending ke kamar gw aja" Ucap Rara ingat dengan sifat jail abangnya

"Ahh oke-oke" setelah itu Fia langsung berdiri berjalan ke lantai dua dimana kamar Rara berada, sedangkan April dan sang empunya rumah masih duduk didepan tv

"Berasa rumah sendiri ya Fi ya" sindir April saat Fia dengan santainya melenggak-lenggok di tangga rumah Rara

"Ohh harus dong, kan bunda udah anggap aku anaknya, jadi rumah bunda ya rumah aku juga dong" jawab Fia sambil terus malanjutkan langkahnya

"Udah pril, yok ke atas" lerai Rara
Setelah itu Rara dan April menyusul Fia yang sudah masuk kamar Rara

"Astaghfirullah, lu ihh anggep rumah sendiri si anggep aja gak papa tapi ya gak gini juga kali Fi" ucap April saat melihat Fia rebahan di kasur Rara

"Ish bawel lu pril" decak sebal Fia pada April

"Jadi lo mau cerita apa Fi?" tanya Rara untuk melerai perdebatan kedua sahabatnya

"Ah, jadi Ra ini soal surat dari Yasa" jawab Fia sambil menerawang kejadian kemarin

"Emm, surat itu beberapa hari yang lalu ditanyain Leo Fi" jujur Rara mengingat kejadian bersama Leo waktu itu

"Ohh ya, emm jadi gini Ra Pril, gw bingung mau chat Yasa apa nggk Yasa ngasih emailnya ke gw di surat itu, dan surat itu isinya juga pengakuan Yasa soal isi hatinya ke gw, jadi selama ini ternyata Yasa suka sama gw Ra Pril, gw seneng banget" cerita Fia sambil tersenyum mengingat isi surat dari Yasa

"Terus lo gak chat dia??" tanya April dengan muka serius

"Nggk, kan gw dah bilang gw bingung" jawab Fia

"Dodol di pelihara ya gini" sewot April pada Fia

"Lo kenapa sewot banget si Pril hari ini heran gw"

"Tau, sini hp lo emailnya mana biar gw aja yang chat Yasa" pinta April berniat membantu Fia karena gemas dengan sifat lolanya Fia

"No no gak, lo gak pernah beres" tolak Fia

"Terserah deh ya" ucap April berniat menyudahi perdebatannya

"Buk.."

Ting tong

Ucapan Fia terpotong saat bel rumah Rara berbunyi

"Siapa Ra? Abang lo" tanya April

"Gak deh kayaknya, kalau abang pasti langsung masuk" Jawab Rara sambil mengingat-ingat kebiasaan buruk abangnya

"Buka gih Ra, siapa tau tamu" Suruh Fia sambil menunjuk kebawah dengan dagunya

"Oke-oke gw buka dulu" ucap Rara mengiyakan

Setelah itu Rara turun untuk membuka pintu, dan ternyata sang tamu tak diundang itu...

****

Hayolohhh siapa??
Tebak siapa?

Kalau ada typo langsung koment aja ya nanti bakal direvisi:))

Terima kasih atas kunjungan anda semoga bahagia selalu:))

Sahabat? (Hiatus)Where stories live. Discover now