PP 1 ~lamaran~

43.4K 1.1K 5
                                    

Nama ku Aby lebih tepatnya Nauby Arashita. Aku memiliki seorang kakak perempuan Asterianti darashita namanya,namun dia lebih akrab di panggil kak Dara. Kami berasal dari keluarga yang berkecukupan. Namun,tak serta merta orang tuaku mengajarkan kami untuk berpangku tangan kepada para pembantu. Apalagi mama ku....oh ya ampun mungkin jika kalian jadi aku,kalian pasti tak akan kuat atau bisa jadi kalian akan terkena stroke atau mendadak terserang hipotermia. Seperti sore ini contohnya, mama sudah mengeluarkan jurus andalannya yaitu Teriakan bidadarinya yang Subhanallah nya mampu membangunkan ku dari tidur syantik ku ini.

"Abyyyy.......!!!"
"Abyyyy...... bangun nak....."
"Abyyyyy.......kamu dengar gak sih,bangun by.....kamu mau kalau nantinya suami sama anak anak kamu mati kena busung lapar?"teriak mama terus menerus.
"Oh god....suami? Anak? What you say mom ? Pacar aja aby gk punya gimana bisa sekarang bahas anak sama suami?"runtuk ku dalam hati.
"Iya ma...ini aby udah bangun,mama apaan sih,asik teriak teriak aja gak bosen apa ma?"jawabku malas sambil berjongkok di dekat meja makan,karena sejujurnya aku masih sangat mengantuk.
"Kamu ini by,malesan banget sih jadi anak perempuan,pantesan aja sampe sekarang gak ada yang naksir" omel mama sekaligus menghina ku.
"Ihh....apaan sih ma,yang naksir aby itu banyak,sampe sampe aby gak bisa hitung satu satu,tapi masalahnya mereka itu bukan tipe aby,jadi aby tolak semua"kataku bangga.
Eh..tapi bener ya aku gak bohong tentang masalah ini,bahkan sampe ada yang ngancem mau bunuh dirilah,mau mogok makanlah,sampe ada yang mau terjun dari lantai 10 malah,eh...ujung ujungnya masih hidup juga sampe sekarang.
"Gak usah bela diri sendiri,nih dari pada kebanyakan ngayal mendingan sekarang kamu bantuin potongin sayur"titah mamaku sambil memberikan ku pisau untuk memotong sayuran.
"Wow....ma..tumben masak banyak banget,kaya mau ada acara aja"tanya ku antusias,pasalnya mama jarang sekali masak makanan sampai sebanyak ini,terkecuali ada acra khusus.
"Emang kita mau adain acara nanti malam" jawab mama sambil senyum senyum sendiri.
"Acara apaan si ma,kok aby gak tau sih?"
"Ya kamu gak taulah,Makannya kamu itu jangan berhibernasi terus,sekali kali kek bangun supaya bisa melihat dunia"ledek mama ku.
"Iss....mama bisa gak sih sekali aja gak ngehina aby,acara apaan si ma?"
"Itu loh kakak mu,nanti malam calonnya mau ngelamar dia,mama seneng banget,,akhirnya mama bisa liat anak mama menikah" kata mama ku bahagia.
"Hah ...seriusan ma ....sama siapa?"kagetku,pasalnya aku saja tak tau kalau kak dara itu punya pacar eh tau tau udah mau main lamar aja,wahh hebat kak dara aku kecolongan satu kosong.
"Iya,mama tujuh rius malah,intinya mama udah kenal kok sama calon suaminya kakak mu"
"Aih....mama mah gak peka,maksud aby namanya siapa ma?"tanya ku kesal.
"Namanya.....?ya rahasia dong...pokoknya gak jauh dari keluarga kita,udalah by..kita masak dulu,entar gak kelar lagi kalau kebanyakan ngobrol,lagi pula nanti kamu tau sendiri siapa calon abang iparmu"jawab mama sambil meneruskan masaknya yang tertunda akibat mengobrol denganku.
"Isss...mama mah gitu"omel ku kesal sambil memanyunkan bibir ku seraya terus memotong sayuran yang nantinya akan kami masak.

Malam harinya,aku sudah siap untuk acara lamaran kak dara,dengan menggunakan dress selutut berwarna soft blue yang menambah kesan cantikku.yah...bisa dibilang lebih dari kata cantik.
Saat ini kami semua tengah menunggu keluarga calon suami kak dara diruang tamu,sambil diselingi dengan candaan ayah yang berujung ledekan kepadaku.
"Ayah...aby ke dapur dulu ya,aby haus"pamitku pada ayah.
"Ah...iya iya....jangan sampai keselek ya"ledek ayah ku lagi.
"Is...ayah ini..."kesalku sambil menuju kedapur. Sesampainya di dapur aku langsung menuangkan air dingin di gelasku. Belum sempat aku meminumnya aku mendengar beberapa suara orang lain di rumah ku. Ah...pasti itu keluarga beserta calonnya kak dara,berhubung aku adalah salah satu orang yang mempunyai rasa keingintahuan diatas rata rata,jadinya aku memutuskan untuk mengintip,memang sih itu termasuk perbuatan yang tercela tapi mau bagaimana lagi,kalau aku keluar pasti tidak mungkin pasalnya aku saja belum minum,bisa bisa disana aku mati kekeringan karena menahan dahaga.

Sayup sayup aku mendengar seuara seseorang yang sangat familiar di indra pendengaranku,suara yang selama ini membuat aku bertahan dengan kesendirian ku.
"Itukan suaranya Kak...ahhh...masa iya sih...gak mungkinlah dya kan sahabat kak dara"kataku dalam hati.tak tau mengapa tiba tiba perasaan ku menjadi tidak tenang,seolah akan ada sesuatu yang tak mengenakkan akan terjadi.


-maaf banyak typo bertebaran-

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang