31

13.2K 557 23
                                    

Genap seminggu setelah kejadian itu, Kak Alan tak pernah lagi menemuiku, jangankan menemuiku mengabariku saja tidak. Ingin aku pulang kerumah kami, namun ayah selalu melarangku, aku takut apa ayah benar-benar akan memisahkan ku dengan kak Alan,lantas aku akan menjadi janda? Oh tidak,memikirkannya saja membuat kepalaku sakit.

Saat ini aku tengah menyiram bunga dihalaman depan,kulihat ayah baru saja keluar rumah dengan segelas kopinya. Dengan segera aku menemui ayah.

"Ayah....hari ini aby pulang ya?"ucapku.

"Emang kamu dimana,setau ayah ini rumah ayah, dan kamu anak ayah,jadi otomatis rumah ini ya rumahmu juga"katanya sambi sesekali menyesap kopinya.

"Ayah....pulang kerumah kak Alan,,ayah gak ada niatan untuk misahin aby sama suami aby kan?"

"Kalau ada gimana?pengadilan aja gak keberatan,kenapa kamu keberatan? Tunggu aja surat panggilan dari pengadilan"kata ayah dengan tenang.

Aku membelalakkan mataku kaget,demi apa?

"Ayahhhh...aby masih muda,masa iya mau jadi janda,aby gak mau?"kagetku.

"Muda bukan berarti gak boleh jadi janda kan?"

"Ya Allah Ayah, gimana nasib anak-anak aby nanti....?"

"Kamu tenang aja by,,,jangankan anak kembar dua, ayah lo masih sanggup nafkahin anak kerbar tujuh....hahaha"

"Ayah....gak lucu,mereka butuh sosok papa yah,"jelasku.

"Cari yang baru kan banyak,mau ayah carikan?"tanya ayahku.

"Untuk ayah saja,makasih"kesalku,kemudian aku melenggang kekamar.

Sesampainya di kamar aku hanya bermain ponselku. Tak lama aku melihat ada panggilan masuk, awalnya ku kira itu kak Alan tapi ternyata bukan.

"Kak Rey..."bingung ku.
Sudah hampir tujuh bulan aku tak melihat kak rey,kemana sih dia ya?

"Halo assalamualaikum aby...." ucapnya

"Waalaikumussalam.....kak Rey apakabar? Kok gak pernah kelihatan lagi?"tanyaku.

"Hahahha...iya by,kakak sibuk banget,ini aja baru bisa pulang ke indonesia,apa lagi ayah kemaren sakit"

"Ya Allah....terus sekarang gimana?"

"Alhamdulillah udah sehatan by,oia siang ini kamu sibuk gak?"tanyanya lagi.

"Emmm...enggak sih kak,kenapa?"

"Syukurlah,bisa tidak kita ketemuan.."

"Bisa kak....mau banget....tapi dimana?"tanyaku.

"Dimana aja,di taman bisa,kafe juga bisa terserah kamu aja"ucapnya.

"Gimana kalau....."

"Aby......dipanggil ayah nak"teriak mamaku.

"Iya ma....bentar"jawabku sembari menjauhkan ponselku.

"Halo kak...."sapa ku lagi.

"Iya by, kenapa tadi?"tanyanya.

"Dipanggil mama,oia kak...entar alamat kafenya aku kirim ya lewat sms,soalnya aby dipanggil Ayah"kataku tak enak.

"Ooo...oke"

"Assalamualaikum kak"

"Waaalaikumussalam,sampai jumpa nanti princes"ucapnya.

Setelah sambungan telepon dari kak rey terputus,aku langsung menemui ayah.

Disana aku melihat ayah sedang bercengkarama dengan seseorang yang sangat familiar di indra penglihatanku,seseorang yang sudah seminggu ini pergi dariku,tak mengabariku, bagai ditelan bumi.

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang