PP 11~Mulai membaik~

25.2K 725 5
                                    

Nyata ataupun mimpi aku tidak peduli,aku hanya ingin tetap seperti ini
-Aby-

Aku sangat malu malam ini,terlebih jika mengingat kejadian tadi,dimana kak alan menciumku untuk yang kedua kalinya,dan itu benar benar membuatku sangat malu.

Saat ini kami tengah menyantap makan malam bersama mama,ayah dan aro. Ya..ayah sudah pulang sore tadi,karena aro memaksa untuk bertemu aku,mommi nya,ah senangnya,memanglah nasib anak sholehah ini yang selalu di kangenin oleh siapa saja.

"Ehemm....Al,bagaimana dengan bisnis kamu yang ada di kalimantan?ayah dengar itu terbilang bisnis yang sangat menjanjikan?"tanya ayah pada kak alan.

Aku bingung,kenapa ayah memulai pembicaraan, karena tidak biasanya ayah mengajak kami berbicara di saat makan seperti ini,katanya itu tidak sopan.dan kalian tau Sepertinya aku merasakan hawa hawa aneh disini.

"Ehmm...mungkin bisa dibilang seperti itu,dan alhamdulillah baik yah"jawab kak alan di sela sela makannya.

"Syukurlah,oia ma ayah dengar sekarang lusi sudah memiliki cucu lagi ya ma?"tanya ayahku pada mama.

"Ah...iya yah,anaknya lucu banget,,,kemarin mama udah liat,jadi kepingin punya cucu lagi deh...."

"Sama ayah juga ma,oia by kira kira kapan kalian akan memberikan kami cucu?"tanya ayah padaku.

Seketika aku terbatuk karena sedikit tersedak,setelah ayah bertanya masalah cucu padaku. Di sentuh saja belum apa lagi ngasih cucu. Eh...apaan sih aku,kok jadi ngarep gini.

"Nih by,minum dulu....kalau makan itu pelan pelan"kata kak alan,sambil memberikanku segelas air putih yang langsung ku tenggak habis saat itu pula.

"Ayah tenang aja,pasti sebentar lagi kami memberikan kalian cucu yang lucu lucu...ya kan by"kata kak alan sambil tersenyum imut,ah ralat maksudku di buat seimut mungkin dan condong kepada kata menjijikan.

"Huahahha..ayah senang mendengarnya"kata ayah ku senang.

"Aro,apa aro mau punya adik kecil dari mommi Aby?"tanya mama ku pada aro yang sedari tadi khusuk dengan makanannya.

"au oma,,,apa ommi ama dedi au acih alo dedek ecil,alo ya alo au yang anyak ya mom..."kata aro sambil terus mengunyah makanannya.

Sontak aku hanya melotot kaget mendengar permintaannya. Apa aku tidak salah dengar,dia meminta adik yang banyak dari ku? Emang aku ini induk kutu apa,yang bisa melahirkan anak beratus ratus bahkan beribu ribu.

"Tuh...denger by,aro aja gak sabar pingin punya adik"ledek mamaku.

"Mama apaan sih,yakali gampang kasih dia adek,"kesalku.

"Gampang yang,tinggal jebret jebret gitu loh" kata kak alan sambil mengerlingkan sebelah matanya.

"Gampang...gampang....gimana bisa gampang kalau kak alan sibuk terus"kataku kesal.

"Apa by?kamu mau aku gak sibuk terus?tapi akukan sibuk demi kamu dan demi kelangsungan hidup anak anak kita kelak by,hmm tapi kamu tenang aja by,besok aku gak akan sesibuk kemarin kok,aku akan luangin waktu khusus buat kamu"kata kak alan sambil tersenyum aneh.

Jujur saja kata katanya terdengar sangat menjijikan,apa dia sealay itu kah?siapapun itu,jika ada yang ingin menculiknya,culik saja Insyallah adek ikhlas bang. Nah kan...aku jadi ketularan alaynya. Aku baru tahu jika saat ini alay itu sudah menjadi penyakit menular.

***


Kembali mengingat masalah sebelumnya,aku jadi merasa sangat frustasi. Ah....memang mulut ini,tak pernah mau diajak kerja sama. bisa bisanya aku berkata seperti itu di depan semua orang,bisa turun harga diri ini,ah bukan bisa turun bahkan sudah turun.

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang