30

11.5K 459 6
                                    

Aby pov

Jam sudah menunjukkan pukul satu dinihari, aku menatap pintu rumah kedua orang tuaku sendu. Apa iya mereka mau menerimaku malam ini? Bagaimana jika mama kembali meminta kak Alan menjemputku, tapi jika aku tidak masuk,mau tidur dimana aku?

Dengan memberanikan diri aku mengetuk pintu dengan keras,sambil terus berteriak.

"Ma.......mama.....bukain pintunyaaa"

Aku terus mengetok pintu.

"Mamaaaa......Ayahhh......ini aby...."

"Ma..maaaaa"

"Ya..Allah aby...kamu ngapain kaya orang kesurupan,teriak-teriak gak jelas" omel mamaku.

"Hiks....hiks...."aku menangis kencang, sudah di selingkuhin pulang kerumah orang tua,malahan diomelin.

"Eh...kok nangisss" ucap mamaku.

"Siapa sih mah.....? Loh anak perempuan ayah kenapa nangis?" Tanya ayahku yang tiba-tiba datang.

"Tanya aja ke mama, udah di selingkuhin sama suami, pulang kerumah orang tua, eh dikatain kesurupan kan sedih.....huaaa...."ucapku.

"HAH....DISELINGKUHIN?" Kaget ayah dan mama bersamaan.

"Ha....engg...engak kok yah,ma....aby mau tidur ngatuk...."aku berjalan dengan cepat ke dalam.

Namun,sama saja bohong, secepat cepatnya jalan orang hamil anak kembar, lebih cepat lagi orang yang tidak hamil.

"Duduk!" Suara bariton ayahku.

"A...aby...ngantuk yah...." elak ku.

"Ayah bilang duduk,kamu dengar tidak" ucap ayah tegas.

"Ayah...."kata mamaku.

Aku menghela nafasku kasar,Mau tak mau,aku harus duduk dan melaksanakan sidang ini,maksudnya sidang yang dilakukan oleh ayahku.

"Jelaskan pada ayah,apa maksud omonganmu barusan" ayah menatapku tajam.

"Yang...yang mana...?"elakku lagi.

"ABY..." gentaknya.

Seketika aku menundukkan wajahku takut,aku takut sekali ayah murka, Ayah tipikal orang tua yang jarang sekali marah, jadi sekali dia marah,pasti akan sangat terasa.

"Sudah ceritakan saja"bisik mama sembari mengusap pundakku.

Akhirnya aku menceritakan semuanya yang kualami,mulai dari cincin yang hilang,sikap kak Alan yang berubah hingga pertengkaran kami malam ini.

Ayah mengepalkan tangannya marah.

"Kurang ajar" ucapnya.

"Telvon alan sekarang ma,suruh dia kemari"perintah ayahku.

"Tidak sebaiknya kita bicarakan dan tanya baik-baik dulu yah,gak baik kalau masalah dihadapi dengan emosi"ucap mamaku.

"Ayah bilang cepat telvon alan, apa mama bisa tenang, Aby anak perempuan kita lo ma,"

Mama akhirnya bangkit dari duduknya, kemudian menghubungi kak Alan,sangat sulit menasehati ayah jika sedang seperti ini.

Beberapa menit kemudian suara deru mobil kak Alan sudah terdengar memasuki halaman rumah.

Jujur saja aku merasa tegang dan takut, kira-kira apa yang akan ayah lakukan.

Suara ketokan pintu pun terdengar,dengan cepat mama membukakan pintu untuk kak Alan.

"Assalamualaikum ma"salamnya.

"Waallaikumussalam...masuk Al,sudah di tunggu ayah di dalam"ucap mama.

"Ayah...as...."kulihat belum sempat kak alan menyalami Ayah, Ayah langsung bangkit dan melemparkan pukulannya pada kak Alan.

BUGGGGHHHH....

"AYAHH..."Teriakku.

Kak alan yang hampir saja terjatuh,tampak memegangi bagian perutnya.

"KURANGAJAR....LAKI LAKI MACAM APA KAMU,TEGA-TEGANYA MENDUAKAN ANAK SAYA, KAMU KIRA,HATI ANAK SAYA ITU MAINAN APA?SAYA SAJA AYAHNYA SELALU MENJAGA HATI ANAK SAYA,KAMU? YANG BARU SAJA DATANG KEMARIN,SUDAH SEENAKNYA SAJA BERTINDAK" maki ayah.

"Saya,bisa jel..."

"KAMU MAU APA HAH? SAYA KECEWA DENGAN KAMU, DULU KAMU MELAMAR ANAK SAYA DENGAN JANJI-JANJI YANG BEGITU MANIS,DAN BODOHNYA SAYA,SAYA BISA LANGSUNG PERCAYA BEGITU SAJA, KAMU TAHU, LELAKI SEJATI ADALAH LELAKI YANG BISA DI PERCAYA JANJINYA"

"Ss...saya...mengaku salah,yah..."ucap kak alan

BUGGGHHH

belum lagi kak Alan selesai berkata,ayah sudah memukulnya kembali hingga ia turjatuh dan mengeluarkan darah segar disudut bibirnya.

"Ayahhh"teriakku.

"Ayah...udah....."aku berlari ingin menolong suamiku namun,ayah menahanku.

"Kamu berani mendekat,maka ayah pastikan esok kamu tak bisa lagi melihatnya, ma...bawa aby kekamarnya"ucap ayah.

"Gak...yah...aby gak mau"teriakku.

"Aby.....ayo"kata mama.

"Gak ma,aby mau disini....kak Al suami aby ma"ucapku histeris.

"SUAMI MU? BAIKLAH JANGAN PERNAH SALAHKAN AYAH JIKA ESOK STATUSNYA HANYA MENJADI MANTAN SUAMIMU" ucap ayah sampil menatapku tajam.

Aku menghapus jejak air mata yang ada di pipiku.

"Ayah tega....ayah jahatt...."ucapku kemudian berjalan menuju kamarku sambil menangis.

Sesampainya di kamar aku langsung duduk diatas tempat tidur.

"Aby...hati-hati"ucap mamaku.

"Buat apa ma...hiks..."sedihku.

"Ingat kamu gak sendirian,ada anak kamu by,duduk itu ya yang pelan,sedih boleh,,tapi kira kira lo nak..."omel mamaku.

YA Allah,dalam keadaan seperti ini mama masih saja mengomel karena kecerobohanku, Oh Good, mama yang luar byasah.

"Mama gak pernah sih ngerasain jadi aby,"ucapku.

"Alhamdulillahnya sih gak pernah...hahaha"ledek mama.

"Hiks....gak lucu ma, mama bayangin ya....aby masih muda ma,aby gak mau jadi janda dulu...aby gak mauuuu.....ayah jahat ma,gimana nasib anak aby nanti,kalau papanya mati duluan....hiks...huaaa...ma...."omelku.

"Usthhh......ayahmu pasti gak setega itu,mama yakin ayah cuma mau kasih hukuman buat Alan,supaya dia gak nyakitin kamu lagi" mama memelukku.

"Hiks...tapi aby, takut ma...."

"Udah,jangan nangis...kalau nangis entar cucu mama ikut nangis lo..."

Tak lama tiba tiba rasa kantuk mulai menyerang ku. Dan akhirnya aku merasakan semuanya gelap. YA...harapanku hanyalah semoga hari esok bisa lebih baik.

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang