🌸 Boboiboy Halilintar?? 🌸

4.8K 257 53
                                    

Haiiii jumpa lagi dengan author winwin... 😂😂😂

Ada yang kangen nggak??
(Read: nggak)

(Author: nggak apa-apa kok author udah biasa!)

(Read: curhat lu Thor??)

(Author: nggak!!?)

(Read:trus apa??)

(Author: bercerita!!)😂😂

(Read: plakkk;;?)
Hajar author

Ok abaikan

Ok dah.. cuss ajha kita lanjut yaaa

Selamat membaca... Semoga suka

Boboiboy milik animonsta

☘️ ~~~~ ☘️

-
-
-

Bukan masalah ' benci ', hanya saja kau terlalu menyebalkan untuk hidup.
Halilintar

-
-
-

☘️ ~~~~ ☘️

Yaya masuk ke kelasnya dengan semangat. Ini sudah satu minggu dia menduduki bangku di kelas XI ini.

"Hai Yaya, selamat pagi," sapa seorang gadis keturunan Cina, yang memakai kacamata tanpa kaca dan rambut dikepang dua rendah ke belakang.

"Hai ... pagi juga Ying ... eh Ying? Kyaaaaaaaaa Ying, gue kangen banget sama lu," teriak Yaya dengan girang, lalu memeluk Ying dengan erat -yang menyandang gelar sebagai sahabat terbaiknya itu-.

"Yayaaaa ... ! Aduh lepas ... gue enggak bisa napas elah," teriak Ying tak kalah keras karena Yaya memeluknya terlalu erat.

Yaya melepas pelukan itu, kemudian memulas cengiran gaje.

"Hehehe sorry Ying. Habis lo sih, liburannya lama banget, pake nambah satu minggu lagi," keluh Yaya.

"Hehe sorry gue lupa tanggal," jawab Ying asal.

Yaya hanya tertawa ringan.

Ying melirik kantong plastik yang ada di atas meja Yaya.

"Again?" tanya Ying

Yaya yang mengerti maksud Ying menganggukkan kepalanya.

"Biasa Ying, mereka enggak ada bosan-bosannya, malahan makin banyak. Udah penuh deh loker gue," ucap Yaya.

Ying terkekeh ....

"Makin hari makin nambah aja fans lo Yaya," timpal Ying tertawa iba yang ditujukan kepada Yaya. "Makanya, jadi cewek itu jangan cantiknya kelebihan," lanjut Ying.

Yaya mengerucutkan bibirnya lucu.

"Terus gimana?" tanya Yaya dengan wajah polos.

"Serah lu aja lah. O, iya, mau lo apain cokelat sebanyak itu?" tanya Ying lagi.

"Biasa ... ! Kalau cokelatnya bakalan gue kasih sama anak-anak di jalanan sana. Terus surat-surat ini bakalan ... -"

"Bakalan lo jadiin majalah puisi? Astaga, lo baik banget deh Yaya. Buang aja gih surat-suratnya," potong ying dengan cepat.

"Tapi, kan kasihan mereka capek-capek nulisnya, masa' gue buang?"

"Serah lu dah, lama-lama darah tinggi gue ngomong sama lo," ketus Ying.

Waiting For You Forever [SELESAI]Where stories live. Discover now