Cerita

2.2K 157 210
                                    

Huyaaaaaaaa 😍😍

Jumpa lagi dengan Author winwin 😊😊😉😉

Ada yang kangen??

Ada yang kangen Haliku bukan Halimu? 😂😂

Yosh, pertama-tama Author mau minta maaf karena telat up. (Lagi).

Gomen minna-san 🙏🙏😢😢

Kedua, chapter kali ini ringan-ringan aja kok guys, nggak ada konflik yang bakalan bikin nyesek :v, sengaja Author kasih ringan karena Author tau di chapter-chapter kemarin itu banyak konflik dan sedih-sedih gitu. Kalau chapter kali ini sedih lagi. Ntar kalian bosan, 'kan? 😅

Nah, jadi kalian nggak perlu nyediain tisu satu kotak? Ember, atau kantung plastik. //plakkk// 😁😁 :v

Hehehe ok deh, mungkin itu aja. 😉

Seperti biasa ya para Readers ku 😘

Bacanya pelan-pelan yaakkk 😉

Biar Feel nya dapat 😉😉😆😆😄😄

Happi Riding manteman 😁😁😄😄

🍃🍃🍃

-
-
-

'Gue nggak suka dikasihani, gue lebih suka melihat orang lain tertawa. Cukup hanya gue yang tau bagaimana rasa nya di 'buang'
Taufan

-
-
-

🍃🍃🍃




Halilintar

'Aku akan kembali, aku janji... tunggu aku'

Lagi dan lagi Yaya membaca pesan singkat itu untuk menguatkan hatinya yang hampir tumbang. Tumbang karena lelah menunggu seseorang, tanpa secuil pun kabar yang bisa melegakan hati nya.

Yaya tersenyum getir, lalu menengadahkan kepala keatas agar air matanya tidak lolos keluar.
Dia ingin kuat, kuat untuk bisa menunggu Halilintar.

Yaya kembali melirik pesan itu.
Pesan yang dikirim Halilintar 6 bulan yang lalu.
Yaa... Waktu berjalan begitu cepat, dan siapa sangka? Yaya ternyata bisa bertahan sejauh ini.

'Aku akan kembali, aku janji..." Bahkan Yaya bisa membayangkan bagaimana ekspresi Halilintar jika mengucapkan kalimat itu di depannya, dia bisa membayangkan tatapan meyakinkan dari iris Ruby itu.

Jauh di dalam lubuk hati nya, dia sangat percaya dengan Halilintar, dan dia yakin Halilintar pasti akan kembali. 

Ya, dia yakin akan hal itu.

Tapi, jujur saja, perasaan ini tidak dapat di bohongi. Menyakitkan memang, selama 6 bulan ini tidak mendapatkan kabar dari kekasihnya, kecuali sebuah pesan singkat yang berisi janji yang tak lebih dari sekedar penghibur untuk hatinya yang lelah.
Tapi setidaknya, pesan singkat itu bisa membuat Yaya berhenti menangis, pesan itu berisi harapan, dan Yaya yakin harapan itu pasti bisa menjadi kenyataan.

'Sabar Yaya, 6 bulan lagi. Dan Halilintar akan kembali' batin Yaya menghibur hati nya.

"BAAHHHHH... Mikirin apa lo?" Teriak Taufan sambil menepuk bahu Yaya, membuat gadis itu tersentak kaget.

Yaya mendengkus kesal, sedangkan pemuda bermanik Safir itu hanya terkekeh gaje, lalu duduk di samping Yaya sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

Waiting For You Forever [SELESAI]Where stories live. Discover now