🌸 Jadian 🌸

3.5K 178 76
                                    

"gue nggak bakalan bilang sama mereka, tapi ada syaratnya," ucap seorang pemuda ber iris mata Ruby.

"Apa syaratnya??" Tanya seorang gadis bermata hazel tersebut.

"Syaratnya, Lo harus jadi pacar gue"

"Apa?"

Hola hola hola hola....
Authoorr balik lagi niichhh....
Ada yang kangen nggak?
Readers : kagak 🙄

Ok deh..

Happi riding manteman 😁😁😁

🦋🦋🦋

Flashback on

Setelah aksi menyebalkan Taufan tadi. Halilintar memutuskan untuk pergi keluar rumah untuk menenangkan diri.
Sumpah... Jika Taufan seperti ini terus, Halilintar bisa mati muda karena darah tinggi.
Dia tidak mau mati sekarang, mengingat dosa-dosanya masih banyak, bagaikan pasir di tepian pantai alias tak terhitung, dia tak mau masuk neraka. Dan juga dia belum menikah, eh, punya pacar aja belum apa lagi nikah yak??

Halilintar tidak tau akan kemana, yang jelas dia mau menenangkan diri nya sebentar.

Hali mengusap perutnya yang keroncongan karena lapar.
Ya... dia belum makan setelah pulang sekolah tadi.
Tak sengaja motor halilintar melewati taman kota. Dia membatalkan niat nya untuk pergi makan dan memilih duduk di taman untuk menenangkan diri nya sebentar, dia masih emosi dengan tingkah Taufan tadi.

Halilintar mengambil headset lalu menyambungkan nya pada ponselnya. Halilintar mengotak-atik ponsel mencari lagu yang ingin ia dengar sekarang..
Setelah menemukan lagu yang ingin ia dengar, halilintar menyandarkan punggungnya di sandaran kursi taman, lalu memejamkan matanya menikmati lagu yang mengalun indah di telinganya.

Pikiran hali melayang-layang, dan akhirnya pikiran nya jatuh pada perintahkan kaizo dulu.
Ya... Perintah untuk melindungi seorang gadis, yang akan menjadi target balas dendam rivalnya. Yaya. Orang yang selalu berkelana di pikirannya saat ini.

Halilintar menghembuskan nafas lelah. Bagaimana cara nya dia melindungi gadis itu? Dia takkan bisa setiap saat bersama nya. Memang nya dia siapa?? Teman? Bukan, saudara? Bukan, pacar? isshh, apa lagii. Eh, tunggu! pacar?

Lima menit halilintar bergelut dengan pikiran nya, samar-samar ia mendengar suara seseorang. Awalnya dia hanya mengabaikannya. Tapi saat dia menyebut nama kembaran nya, 'Gempa' halilintar jadi menajamkan pendengarannya dan sedikit mengecilkan volume musik nya.

"Emang gue kurang apa?? Apa yang istimewa dari Hana sampai-sampai gempa lebih milih Hana dari pada gue?? "
" Kurang apa gue gem?? Hiks.. hiks.. "

'Itu seperti suara Yaya. Kenapa dia?? Ah.  pasti dia sudah mengetahui semuanya,' batin hali.

Yaa... Sebenarnya Halilintar sudah tau jika Yaya menyukai Gempa, sayangnya adiknya yang satu itu tidak mengetahui nya, malahan ia menyukai sahabat gadis itu.

Halilintar menghela napas kasar saat tangisan itu masih belum juga berhenti. Bukannya berhenti malah makin menjadi.

"Ck, berisik" bentak nya.

Dan.

Berhasil.

Si pemilik suara menyebalkan itu diam. hali mendesah lega dan kembali dengan ketenangannya yang tertunda tadi.

Waiting For You Forever [SELESAI]Where stories live. Discover now