Dua

10.6K 516 22
                                    

MIA mengangkat kedua belah penyangkut dan menunjukkan pakaian itu kepada Nathan yang sedang memerhatikannya dari dalam laptop.

" Which one? " soalnya.

" Kanan , Sayang you pakai apa pun you tetap cantik . Don't worry okay baby? Trust me you akan dapat kerja ni " Nathan tersenyum manis ke arahnya.

" Awww thankyou sweetheart , i wish you ada dekat depan i sekarang. Boleh la i peluk you puas-puas " Mia memuncungkan bibirnya. Tidak sanggup ingin berjauhan bersama dengan kekasih yang tercinta lama-lama.

" I have a good news by the way . Actually i akan balik Malaysia hujung minggu ni , miss you so bad . Anyway prepare for the biggest surprise okay sayang? " Mia tercengang.

" Oh what? You nak balik hujung minggu ni baru nak bagitahu i sekarang? Kenapa tak bagitahu sehari sebelum nak balik je? Buatnya i busy padan muka you " Nathan ketawa mendengar celoteh gadis Kesayangannya itu.

Ini lah yang membuatkan dia tak sanggup nak berlama dekat Manchester. Peritnya menanggung rindu terhadap buah hatinya , Mia Alissa .

" I akan tunggu sampai lah you free , okay baby? "

Mia tersenyum nipis. Nathan always being like this, cool as heck.

" Okay , i got to go now . See you soon sayang " Mia memberikan lelaki itu flying kiss sebelum talian dimatikan.

Pakaian yang dipilih oleh Nathan di bawa masuk ke dalam wardrobe untuk di sterika. Selesai dengan pakaian , Mia membuka laci barang perhiasannya.

Mata tertancap pada seutas rantai berloket hati di atas loket itu terdapat ukiran huruf AA yang Mia sendiri tidak mengerti apakah makna ukiran tersebut.

Beberapa bentuk cincin dikeluarkan dan diletakkan di atas meja soleknya bersebelahan dengan jam.

Tomorrow is the day Mia .

Setelah setahun menganggur, akhirnya Mia mendapat tawaran bekerja disebuah syarikat yang ternama . Atas usaha dan kegigihannya.

" Mia " Pintu bilik Mia dikuak perlahan oleh Puan Medina. Wanita itu melangkah masuk ke dalam bilik dan duduk di birai katil.

" Mama tak tidur lagi? " soal Mia yang bangun dari duduknya dan menuju ke arah mamanya.Kepala di baringkan di atas peha Puan Medina. Manja. Rambut Mia dielus lembut dan dahi gadis itu dicium sayang.

" Mama sayang anak mama , mama happy bila tengok Mia happy . Maafkan mama kalau sebab mama , Mia tak dapat kehidupan seperti yang Mia mahukan " Tangan Mia digengam erat. Rasa bersalah mula menyerbu diri.

" Ma, apa cakap macam ni? Mia okay. Mia pun akan happy kalau mama happy. Mia bersyukur sebab mama masih beri peluang pada Mia untuk berjumpa dengan papa dan tak pisahkan kami. Pengorbanan mama terlalu besar buat Mia " tangan tua Puan Medina dicium lama.

" Mama bangga dengan Mia "

" I love you ma "












To Be Continued,

5.0 | Sehingga Nafas Terakhirku✔Where stories live. Discover now