tujuh

6.7K 422 14
                                    

MIA dan Syarief jalan beriringan keluar dari pejabat peguam Mia dan menuju ke arah kereta.

" 14 hari lagi , InshaAllah masalah ni akan settle tak lama lagi and you are free " kata Syarief lalu tersenyum manis ke arah Mia supaya dapat menghilangkan kegelisahan di hati gadis itu.

" Thankyou so much Arief , saya betul betul terhutang budi dengan awak " Mata Mia yang berkaca kaca itu menatap mata kepunyaan Syarief membuatkan lelaki itu kemam bibir.

Tidak sanggup melihat gadis itu sakit lagi.

" Nanti — " belum sempat Syarief ingin berbicara , deringan daripada telefon kepunyaan Mia membuatkan ayatnya tergantung.

" Sorry , kejap tau "

Mia mengangkat panggilan tersebut.

" B , Where have you been? You lupa ke apa yang i cakap dekat you minggu lepas? Harini kan you kena pergi fitting baju dekat butik Keisya? Dah dua jam dia tunggu you! Kenapa off fon? " sembur Nathan bertubi-tubi membuatkan Mia mengeluh berat.

" Sorry Nath, i tak perasan yang fon i mati tadi. I ada hal dekat luar. Don't be mad okay , i pergi sana sekarang " Balas Mia akur, malas mahu bertengkar dengan lelaki itu.

Ya , tak semuanya tentang Nathan indah-indah belaka.

" I dah arranged everything for you sweetheart , kenapa nak pergi pun susah? I tak suruh you keluarkan duit satu sen pun Mia. Please jangan buat macam ni lagi. I've a lot of work to do , jangan serabutkan otak i lagi please " Mia tersenyum kelat.

" Okay, I'm sorry . I letak dulu okay , i nak drive ni . I love— "

Tup.

Belum sempat Mia ingin menghabiskan ayatnya Nathan terlebih dahulu mematikan talian.

" Sorry Arief, saya baru ingat nak belanja awak makan tapi tadi Nathan call dia bagitahu saya yang Keisya dah tunggu dekat butik untuk fitting baju nikah " Mia meraup perlahan wajahnya.

" Hey don't stressed yourself okay? macam ni , apa kata biar aku teman kau pergi butik then lepas tu baru kita keluar pergi makan, boleh? " Cadang Syarief.

Mia mengangguk perlahan. " Sure , okay let's go "

Syarief tersenyum senang, pantas kereta dipandu ke Butik Keisya yang terletak berdekatan di kawasan tersebut.

Sampai sahaja di butik, Mia disambut oleh pemilik kedai tersebut iaitu Keisya dan perempuan itu menghulurkannya sepasang dress untuk di pakai.

Sementara menunggu Mia, Keisya mendekati Syarief yang sedang duduk di ruang menunggu.

" You siapa? " soalnya.

" Client Mia " mulut Keisya membentuk O. Tapi tak lama kemudia dia menyoal lagi.

" So you client dia, tapi kenapa you sebok nak ikut Mia fitting baju? Dia dah nak kahwin dengan kawan i tau you jangan macam macam! " Mata Keisya memandang tajam ke arah Syarief yang hanya beriak tenang itu.

" Jangan nak menyibuk hal orang lah, kecoh " Balas Syarief selamba dan membuatkan mulut Ksieya ternganga luas.

" You ni— "

" Keisya, tolong i jap " Panggil Mia dan menghentikan Keisya daripada terus berbicara.

Keisya berjalan menuju ke fitting room dan langsir fitting room tersebut ditarik. Mia keluar dari situ dan terus berjalan menuju ke stage bulat yang menghadap ke arah cermin besar.

" Oh my god ,Mia look at you girl! You look so pretty! I tak sabar nak tunggu you dengan Nath kahwin " Jeritan Keisya mematikan lamunan Syarief , laju kepala lelaki itu menoleh ke arah Mia.

Dia terkedu.

Cantik dan mempersonakan. Tanpa disedari senyuman terukir di bibirnya . Kalaulah Mia menjadi hak miliknya yang kekal sudah tentu dia akan menjadi lelaki yang paling bahagia.

" Tengok tu , client you pun pandang sampai tak berkedip mata dia. Gatal! " laju Syarief menjeling tajam ke arah Keisya.

" So macam mana? Ada yang tak puas hati dekat mana mana? I boleh modify kalau you nak " Soal Keisya bersama senyuman yang tak lekang di bibir .

" It's fine Kei , i puas hati . Tak ada apa yang perlu di modify lagi " Keisya mengangguk perlahan dan tersenyum senang.

" Untung lah Nath dapat perempuan macam you. Cantik, baik . Kalau i lelaki pun i tergoda " Mia tergelak kecil mendengar omelan perempuan itu.

" Ada ada je you ni , okay lah i nak pergi tukar baju kejap sebab i tak boleh nak lama dekat sini. Syarief kena hantar i dekat PD sebab kereta i dekat sana " dahi Keisya berkerut.

" PD? You buat apa pergi sana? "

" Urusan kerja i lah, ish banyak pulak tanya minah ni . — Emm Arief awak tunggu dalam kereta lah. Kejap lagi saya datang " Syarief mengangguk dan melangkah pergi meninggalkan mereka.

Mia masuk ke dalam Fitting room untuk menukar pakaian dan Keisya menunggunya di luar.

" Mia , betul ke dia client you? Lain macam je i tengok you berdua ni? Macam ada something.  Are you trying to hide something from me? " Soal Keisya direct .

" Mana ada , please Kei jangan overthinking sangat please? By the way jangan bagi Nath gambar i tau. I nak surprise dia masa nikah nanti " Dalih Mia bagi menutup rasa gugupnya .

" Alolololo, acah sweet konon. Menyampah sangat . Fine as you wish babe "

Mia keluar dari fitting room dan mencapai tas tangannya yang berada di atas sofa lalu menghadap ke arah Keisya.

" Thank you Kei , thank you so much "

" Mia , you tahukan yang you boleh share anything with me? You're my bestfriend "

Mia tersenyum kelat.

" It's okay babe , i tahu nak selesaikan masalah i sendiri . I tak nak susahkan you " Tubuh kecil Keisya ditarik ke dalam dakapan.

" Thank you for always be there for me , i sayang you "

Keisya tersenyum kelat.









To Be Continued,

5.0 | Sehingga Nafas Terakhirku✔Where stories live. Discover now