Dua puluh tiga

8.1K 277 20
                                    

DENGAN sekali lafaz, Mia Alisa telah sah menjadi isteri kepada Harris Izzadin. Dato Ibrahim, datin Elena dan Toh puan Izzati tersenyum senang melihat wajah gembira milik mereka berdua.

" Harris! " Mia dan Harris menoleh ke belakang dan berdepan dengan si empunya suara.

Lengan sasa Harris dipeluk kejap apabila figura seorang perempuan yang memakai sepasang kebaya berwarna nude berdiri di hadapan mereka persis seorang model.

" Errr congrats! I tak sangka you sanggup tolak i semata-mata sebab dia . By the way both of you nampak sesuai sangat . I tak nak cakap banyak , and i tak nak duduk lama lama dekat sini sebab panas! " kata perempuan itu kemudian mengelap peluh di wajahnya.

" Ada aku suruh kau datang ke? Nak balik dah kan? Haa bagus lah pintu keluar ada dekat sebelah sana " halau Harris selamba dan mengundang amarah perempuan itu.

" You ni memang biadap kan? I tetamu you tau " Mia menahan tawa melihat wajah tak puas hati perempuan itu.

" Harris , tak baik la "

Harris tidak mempedulikan perempuan tadi. Tangan milik Mia digengam erat sebelum ditarik menuju ke atas pentas .

" Pengantin request nak buat persembahan! So ladies and gentlemen, dipersilakan pasangan mempelai kita Harris Izzadin dan Mia Alisa naik ke atas pentas " umum MC majlis itu tiba-tiba membuatkan mata Mia membutang.

" What? No Harris, No! Saya malu " Mia meleraikan tangan mereka yang berpaut dan melangkah setapak ke belakang.

" Come on , Mia . Kau teman je , biar aku yang buat semua " pujuk Harris.

Mia kemam bibir.

" Cepatlah Mia, orang semua tengah tunggu tu " gesa Harris lagi.

" Ish okay okay, saya ikut " Harris tersenyum segaris sebelum tangannya melingkar pada pinggang gadis itu dan membawanya naik ke tengah pentas di mana terdapat sebuah piano berwarna putih berkilat.

" i dedicated this song just for you " ucap Harris sambil memandang ke arah Mia yang sedang berdiri di hadapannya.

Jari jemari lelaki itu bermain-main di atas piano tersebut dengan sempurna dan tiada cacat celanya. Melodi indah bergema di dalam ruangan tersebut.

Lagu Lewis Capaldi , someone you love Dinyanyikan oleh Harris membuatkan Mia tersenyum. Ni nak acah sweet la ni. Nak tak nak Mia layankan saja lelaki itu.

Dua jam berdiri dan melayan tetamu , akhirnya Harris dan Mia dapat merehatkan diri di sebuah kebun bunga yang terletak tidak jauh daripada tempat mereka.

Tanpa memghiraukan gaun kembang dan tuxedo yang dipakai oleh mereka, punggung dilabuhkan di atas buaian kayu dan di sekelilingnya dihiasi dengan bunga tulip yang mekar.

" Penat "  Mia menyandarkan kepalanya pada dada bidang lelaki itu.

" Mia still rasa semua ni macam mimpi. Sumpah Mia tak pernah terfikir nak kahwin dengan abang " Harris tertawa halus mendengar omelan gadis itu.

" Yela sebab waktu tu kau kan sibuk nak benci aku . Pandang muka pun tak mahu " Ungkit Harris.

Mia menampar lembut lengan lelaki itu.

" Salah Mia sebab tak nak dengar apa yang family kita cuba sampaikan . Sorry " Harris memeluk erat tubuh kecil Mia lalu mencium lembut dahinya.

" I don't want to lose you again " ucap Harris dengan suara serak basahnya yang menggoda .

" Me too "

" Aku dah janji dengan mama that i will love and stay with you until my last breath " sambung Harris lagi.

" I will love you until my last breath too , abang "













TAMAT



Thank you for supporting me and setia menunggu update SNT sampai tamat. Cerita ni messy tho. Tapi ada juga yg baca. Thank you! Tak tahu nak balas jasa korang macam mana.

Support Juliet , Dewi & Seth dan my upcoming story juga.

Love you!

Xoxo Aliya









29 January 2020
Sehingga Nafas Terakhirku
officially completed .




Assalamualaikum.

5.0 | Sehingga Nafas Terakhirku✔Where stories live. Discover now