lapan

6.4K 437 22
                                    

P/s : play media ;)




SYARIEF memerhatikan tingkah Mia yang hanya menguis-nguis makanan yang belum dijamah di dalam pinggannya .  Gadis itu seperti berada di dalam dunianya sendiri.

" Kau okay tak? " Syarief bersuara setelah lama dia mendiamkan diri dan memerhati.

" Nope , I'm totally messed up . I don't even know how to face this thing kalau awak tak ada untuk comfort and help me to settle things " Keluh Mia.

" Setiap manusia ada masalah, Mia? Apa yang berbeza cuma cara kita hadapi dan selesaikan sesuatu masalah tu , Easy-peasy " Balas Syarief lalu lelaki itu menyedut milo ais nya.

Mia mengangguk setuju.

" So dalam 14 hari ni apa je yang kau nak buat , kau kata boss kau suruh cutikan? "Mia mengeluh dan mengangguk perlahan.

Disebabkan terlalu stressed dengan masalahnya yang satu itu dan juga Nathan , Mia tidak dapat melaksanakan kerja-kerjanya. Oleh kerana itu , dia diberikan cuti selama sebulan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

" Tak tahu , saya cadang nak pergi langkawi sebab orang cakap Iqbal ada dekat sana " Beritahu Mia.

" Oh baguslah kalau macam tu! Aku ikut " Kata Syarief teruja.

" Tak menyusahkan awak ke? Awak kan ada diving class dengan client awak " Syarief mencebik.

" Ada ramai lagi trainer dekat sana, client-client tu yang menggedik nak aku jugak yang mengajar " Syarief memutarkan bola matanya, menyampah dengan sikap mengambil kesempatan client-client nya.

" Mestilah, siapa je yang tak mahu orang handsome macam awak ajar kan? "

" Aku handsome? Mengarut " nafi lelaki itu.

" Eleh mengada. Tak nak mengaku konon padahal muka dah merah, blushing eh? " Usik Mia membuatkan wajah Syarief bertambah merah.

" Stop it " Ketawa gadis itu meledak kuat.

Syarief hanya tersenyum melihat gadis pujaanya itu ketawa sehingga menampakkan lesung pipitnya. Cantik.

" Arief , awak kata awak tak terfikir pun nak kahwin dulu kan? Jadi kenapa awak terima saya jadi iateri awak walaupun awak tahu yang kita tak salah? " Syarief terkedu mendengar soalan Mia.

But don't you remember, don't you remember?
The reason you loved me before

" Penting ke untuk kau tahu? " soalan dibalas soalan.

" Pentinglah! Perempuan yang jadi isteri awak tu saya okay. So i really need to know " Mia memandang ke arah Syarief sambil berpeluk tubuh.

When was the last time you thought of me?

" Emm , I've my own reasons but aku tak rasa sekarang ni masa yang sesuai untuk kau tahu " Mia mencebik geram mendengar jawapan daripada Syarief.

" Okay fine, saya tak nak paksa "


Or have you completely erased me from your memories?

Masing-masing berjeda lama . Sorang kuis-kuis makanan dalam pinggan, yang sorang lagi pulak kacau air dalam cawan.

" Mia , kalau kau dah ingat balik nanti aku nak kau tahu yang aku akan selalu ada dengan kau even kita dah tak ada apa-apa " Mia terdiam.


I gave you the space so you could breathe
I kept my distance so you would be free
In hope that you find the missing piece
To bring you back to me

" Aku bukan tak nak tolong pulihkan ingatan kau balik , i wish i could bring all the memories and give it to you . Cuma aku tak nak kau fikir or rasa yang aku ni terlalu mendesak dan memutarbelitkan kenyataan " Mia mengangguk faham.

" Sebelum kita kahwin, kita pernah kenal ke? Or bercinta? " soal Mia .


Why don't you remember, don't you remember?
The reason you loved me before

Syarief melepaskan keluhan berat.

" Lebih dari kenal . You will know soon when all the memories comeback "


When will I see you again?










To Be Continued,

5.0 | Sehingga Nafas Terakhirku✔Where stories live. Discover now