2. Ciuman Pertama

12.5K 816 11
                                    

Mau ngingetin aja sih😂, budidayakan Vote dan koment setelah membaca😂😄.
Itu aja sih gak udah panjang panjang😂😂.

Selamat membaca karya aku yang gak seberapa ini😂..
.
.
.
.

Terlibat dengan suatu yang berhubungan dengan sebuah kontrak bukan lah menjadi sesuatu yang akan mudah di jalani. Seperti sekarang ini, Diba yang tengah duduk di kelas memberi tatapan tajam pada laki-laki yang berdiri di hadapan nya dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku jacket kulit hitam nya.

"Ngapain lo di sini?!" Tanya Diba dengan suara pelan agar semua penghuni kelas tidak mendengar nya, pasal nya semua teman nya kini menatap sinis ke arah gadis itu. Bagaimana tidak? Laki-laki yang kini berada di depan nya itu adalah Gehan si laki-laki yang memiliki banyak fans wanita di Universitas Nusa bangsa.

Gehan menundukkan badan nya bermaksud mensejajarkan posisi tubuh dengan Diba yang sedang duduk di kursinya.
"Liatin pacar gue dong." Balas Gehan.

"Apaan sih lo. Mending lo pergi deh masuk ke kelas sana hush! Hush!" Diba mengibaskan kedua tangan nya seperti mengusir ayam yang sedang mengganggu ketenangan nya.

Sedangkan Gehan? Tentu saja ia tidak akan menuruti semua itu dengan mudah.
Gehan nampak berfikir sejenak kemudian menyunggingkan senyum miring.
"Gue mau nya disini sama lo. Gue akan belajar di kelas ini."

Diba melongo."Gak bisa kelas lo di lantai 4 ini lantai 2, atau lo lupa?"

Gehan menghela nafas, mengeluarkan tangan nya dari saku kemudian melipatnya di depan dada.
"Gue gak perduli, dan gue gak pernah masuk kelas biar lo tau." Balas Gehan santai.

"Pantes lo gak tau. Udah ayo gue anter." Diba berdiri kemudian menarik tangan Gehan tapi sayang nya Gehan malah menarik tangan gadis itu dengan tiba-tiba membuat Diba kini bertumpu pada dada bidang Gehan.

Dan benar saja adegan itu membuat seluruh mahasiswa kaget dan mulai memberi umpatan kesal.

"Aaa!!! Pangeran gue Gehan!"

"Buset itu si Diba main nempel aja kayak perangko! Segala pake tatap tatapan lagi! Woi kedip woi!"

"Anjir! Emang ya si Diba emang paling bisa cari kesempatan."

"Gantian dong, gue juga mau."

Diba mengerjapkan kedua matanya sadar lalu menginjak kaki Gehan dengan sepatu ballet nya.
"Modus aja lo!" Umpat Diba kini.

Tapi itu sama sekali tidak berefek apapun pada Gehan. Gehan lalu mencubit kedua pipi Diba pelan di depan semua mahasiswa yang masih melihat mereka tapi segera di tepis kasar oleh Diba.
"Sayang...kok lo galakan sih sekarang hm? Lagi pms ya?" Goda Gehan.

"Sayang gigi lo peyang! Pergi lo!"

"Gue kan udah bilang, gue mau belajar disini."

"Tapi mata kuliah lo dan gue beda!"

Gehan mengedikkan bahu acuh."Pokok nya gue mau disini titik."

Mengapa susah sekali membuat laki-laki ini mengerti? Membuat Diba semakin naik pitan saja.
"Udah gak ada tempat buat lo!"

Gehan mendelik ke belakang, mendapati bangku dan meja yang di duduki oleh seorang gadis berkacamata yang tengah fokus membaca buku.

Gehan mendekati gadis itu dan meminta nya untuk segera berdiri. "Gue minta bangku sama kursi lo ya, gue mau duduk di samping cewek gue. Lo nggak keberatan kan?" Ujar Gehan seenak nya.

Gadis yang bernama Laras itu hanya mengangguk takut, bahkan tak berani menatap Gehan.

Gehan pun segera mengangkat bangku itu meletakkan nya ke atas meja lalu mengangkat meja dengan kursi di atas nya tanpa kesulitan membawa nya ke depan dimana Diba duduk.

Pacar Kontrak | SELESAI |Where stories live. Discover now