23. Lo Pacar Gue

4.5K 303 9
                                    

Cafeteria yang didekorasi bertemakan alam, membuat kesan yang pertama kali muncul saat masuk tempat tersebut adalah nyaman, sejuk, dan menyenangkan.
Gehan, si ladykiller atau lebih sering disebut Raja Buaya itu tengah duduk di meja paling sudut bersama kedua teman nya, Ferdi dan Zidan.

Sebenarnya Gehan harus ke studio siang ini tapi karena 'malas' telah menghampirinya ia pun mengurungkan niat dan menunda sesi pemotretan siang ini. Sekilas muncul wajah gadis bermata agak sipit di kepala nya, membuat Gehan harus menggelengkan kepala beberapa kali untuk menghapus bayangan itu.

"Menurut lo pacaran yang sesungguhnya gimana Dan?" Ferdi bertanya.

Zidan menyesap kopi nya yang sudah tinggal separuh, lalu menjawab, "Nggak tau."

"Nyesel gue udah nanya elo."

"Kok gitu?" Tanya Zidan tidak terima, "Gini-gini gue tau kok makna dan cara berpacaran yang sehat."

"Sehat ndasmu!" Ferdi menatap Gehan yang duduk di depannya seraya melamun dengan HP yang di tempelkan ke dagu nya.

"Han, menurut lo-" Gehan memotong, ia sudah tau kemana arah pembicaraan ini karena sejak tadi juga ia dengar kok.

"Ya udah gitu aja. Lagian kenapa sih? Kayak lo pernah punya pacar aja."

Ferdi melirik sinis,"Lo jangan sepele ama gue Han. Gini-gini mantan gue bejibun, dulu sih pas SMU sekarang mah gue udah tobat men, gue nggak mau kayak lo." Ferdi berkata sombong.

"Tapi ya, pacaran yang gue baca di google sih-" Lagi, Gehan memotong ucapan Zidan kali ini.

"Nggak asik lo berdua gue ngajakin nongrong bukan buat bahas yang beginian kampret." Gehan bangkit, menyambar tas hitam nya.

"Yeeuhh...Lo juga nggak tau kali Han arti pacaran tuh apaan! Diba aja lo gantungin gitu, padahal udah sama-sama suka. Kucing lo emang!" Kata Ferdi, ia berharap Gehan tidak mendengar nya karena kalau sampai teman nya itu dengar dan berbalik tidak tahu akan seperti apa wajah nya saat pulang kerumah nanti.

"Kok kucing Fer?"

"Malu-malu kucing maksud nya." Jawab Ferdi, lalu tertawa bersama. Ya tertawa sajalah daripada sepi.









****









"Pacaran" ada yang mengartikannya sebagai hubungan yang dijalani ketika seorang pria dan seorang wanita saling menyukai satu sama lain dan ingin menjajaki kemungkinan untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius lagi, atau sebagai status yang me"legal"kan mereka untuk merasa bebas saat terlihat selalu berdua dan saling mengungkapkan ekspresi sayang.

Gehan menutup laptop nya kasar, tidak perduli kalau benda itu akan rusak nanti. Menurut yang Gehan baca pacaran adalah dimana pasangan yang berlawan jenis saling menyukai lalu terjalin hubungan. Iya laki-laki jangkung itu membaca nya di google setelah sampai dirumah. Gehan bukannya tidak dengar apa yang dikatakan Ferdi saat dirinya sudah melangkah keluar dari Cafeteria, bahkan sangat jelas.

"Apa gue...Suka Diba?" Gehan bertanya pada diri sendiri.

Gubrakk !!!

Gehan menoleh ke belakang saat mendengar gebrakan pintu kamarnya, ia mendapati Talia sepupu bermata sipit nya itu tengah berdiri diambang pintu dengan wajah masam. Talia berjalan mendekati Gehan lalu mencengkeram kerah baju laki-laki itu kuat.

"Lo suka Diba?! Apa? WHAT? NANI?!" Talia mengucapkannya dalam ragam bahasa.

"Lepasin eh! Sesak bego!" Ucap Gehan dengan wajah memerah karena kesulitan bernafas.

Talia melepaskan cengkeraman nya, "Jawab gue!"

"Nggak tau! Tapi kayak nya otw...bukan...lagi di jalan...eh nggak...menuju ke suka sih...ehh!!! Nggak tau! Ih apaan sih gue?!" Gehan menarik rambut nya frustasi. Talia, gadis itu memicingkan kedua mata nya seumur-umur belum pernah ia mendapati Gehan seperti ini. Benar saja laki-laki itu ragu pada ucapan nya sendiri.

"Lo tau? Kalau pun lo emang beneran suka Diba, gue nggak masalah tapi apa Diba mau punya cowok kayak lo?" Talia memanas-manasi.

Gehan mendelik sinis, ia berjalan ke sofa biru yang terdapat di dekat jendela kamar nya, "Kok lo nanya nya kayak gitu sih? Emang gue sejelek itu apa?! Apa pesona gue yang badai ini udah mulai memudar?"
Talia memutar bola mata nya malas, "Sejak kapan sih tai kuda mendadak ganteng? Mendadak punya pesona badai? Dari orok juga muka lo gitu-gitu aja nggak pernah ganti. Bosen gue liat nya."

"Sembarangan ngatain muka gue tai kuda, nyadar lo pantat sapi!"

Dan begitu seterusnya,mereka terus beradu mulut.

"Tapi nyuk, kalo gue boleh saran lo coba deh tembak Diba gue pasti deh." Talia meyakinkan.

"Pasti di terima?" Gehan berharap.

Talia diam sejenak, gadis itu menatap lurus ke depan lalu berjalan menuju pintu keluar kamar. Ia berbalik memasang wajah yang menurut Gehan wajah menjengkelkan yang pernah ada.

"Pasti di tabok!" Tawa nya pecah seketika, Talia berlari menuju kamar nya dan segera mengunci dari dalam alih-alih Gehan akan datang lalu menggelitiki nya sampai kehabisan nafas atau mungkin juga mengulitinya.

"Bodo amat sama omongan lo!" Pekik Gehan.

Ia berfikir sejenak, meraih Handphone nya diatas nakas.

Gehanhrtjji : Taman kampus, 15 menit."

Setelah mengirimkan pesan singkat itu, Gehan langsung meraih kunci motornya. Ia akan menyatakan apa yang dirasakan nya pada gadis itu. Right now.

"Lo, pacar gue."







****

TBC :')

sorry beut part ini pendek😂
Sengaja biar kalian makin penasaran sih wkwkwk :v

See you next part😂😙💕

#Meitasya20

Pacar Kontrak | SELESAI |Where stories live. Discover now