24. Sebuah Rasa

4.3K 304 3
                                    

Komen kalo ada typo ya :)

Happy reading :^

****






Menunggu sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan, untung saja Diba tetap sabar menunggu Aldi yang meminta nya untuk datang ke taman kampus dan sudah hampir 30 menit berlalu tapi laki-laki itu tak kunjung datang.

Jemari lentik nya bergerak diatas layar handphone hanya untuk menscroll gosip yang sedang viral saat itu. Seperti perceraian kedua pasangan selebriti yang baru saja menikah selama 5 tahun tetapi sudah memutuskan untuk bercerai.

Klik...Klik...

Diba membuka aplikasi Line nya untuk membuka sebuah pesan yang baru saja ia terima.

Gehanhrtjji : Taman kampus, 15 menit."

Gehan meminta nya untuk datang ke taman, dan Aldi juga.

"Udah lama nunggu?"

Suara berat laki-laki di depannya mengalihkan pandangan Diba dari layar Handphone. Itu Aldi dengan boneka beruang pink ditangan nya.

"Eh? Kak...Belum kok." Diba berbohong. Padahalkan sudah 30 menit dia menunggu ditaman itu. Diba bergeser ke kiri memberi ruang untuk Aldi duduk.

"Gue tadi udah nyampe tapi karena lo belum dateng gue pergi lagi buat beli ini." Aldi menyodorkan boneka yang dibawa nya pada Diba, "Nih."

"Buat gue Kak?"

Aldi mengangguk.

Diba ragu, antara menerima atau tidak karena gadis berponi itupun tidak menyukai boneka, Diba diam berfikir

"Kalo nggak gue ambil ntar..."

"Di?" Aldi membuyarkan lamunan Diba.

"Hah? I-iya...Kak gue ambil yah? Makasih loh."

"Sebenernya gue tau lo nggak suka sama boneka kan?"

"Iya. Tapi nggak apa-apa kok."

"Ada sesuatu di boneka itu Di, lo bisa cek dirumah entar."

Diba memutar-mutar boneka berwarna pink itu, seperti mencari sesuatu namun genggaman di pergelangan tangan nya menghentikan pergerakan memutar-mutar nya.

Aldi menggeleng, seraya tersenyum simpul, "Jangan disini. Lo bisa cek dirumah."

"Tapi gue penasaran Kak."

"Ya makanya pulang, yu gue anter."

"Nggak bisa, gue juga disuruh nungguin Gehan disini. Kak Aldi duluan aja."

"Gitu ya?" Diba mengangguk mengiyakan.

Aldi bangkit dari duduk nya, tangan nya bergerak mengacak surai Diba, "Gue balik."

Setelah mengatakan itu Aldi benar-benar pergi dengan motornya meninggalkan Diba ditaman.

"Itu Aldi?"

Diba mendongak. Seorang laki-laki jangkung berdiri tepat di depannya, "Iya. Dia juga nyuruh gue kesini."

"Oh, ngapain?" Gehan duduk disebelah Diba mata nya tak sengaja menangkap sebuah boneka di pangkuan gadis itu, tatapan datar nya berubah menjadi tajam.

"Ngasih ini." Ujar Diba menunjukkan boneka dipangkuannya.

Gehan menarik boneka itu, lalu melemparkannya jauh ke arah kolam yang terletak 1 meter dari tempat mereka duduk.

"GEHAN!" Pekik Diba.

Gehan menoleh, ia tersenyum manis seakan tidak berbuat apa-apa.

"Kenapa lo buang?! Gue bahkan belum-"

Pacar Kontrak | SELESAI |Where stories live. Discover now