19.Getaran Hati.

4.8K 343 3
                                    

Votenya dund kaka:((

Dan komen saat kalian nemuin typo :')

****

Jam dinding berwarna hitam yang terdapat diatas nakas disebelah single bed nya yang menunjukkan pukul 11 : 15 PM, Diba tidak mengerti kenapa dia belum bisa tidur juga? Karena biasanya gadis itu akan tidur paling lambat pada pukul 10 : 00, itu sudah paling lama kalau menurut Diba.

"Duh. Gue kenapa, sih?" Ucap Diba sambil menyamping ke kiri dan berubah menyamping ke kanan.

"Ayo Diba tidur! Tidur!" Cewek itu terus saja menekan kedua matanya agar segera tertidur sambil mencari posisi yang nyaman.

Ddrtt...Ddrtt...

Fokusnya untuk segera tertidur jadi semakin terganggu karena getaran ponsel yang ia letakkan diatas nakas bersebelahan dengan jamnya tadi.

Gehan Calling

Nama Gehan tertera pada atas layarnya, Diba mengernyitkan keningnya. Tidak biasanya cowok itu menelfon apalagi saat hari sudah hampir tengah malam, karena biasanya Gehan hanya akan mengirim pesan dari Line padanya.

"Hallo."

"Belum tidur?"

Diba segera bangkit dari tidurnya, merubah posisinya menjadi duduk bersila dengan guling berada diatas pangkuannya.

"Lagi nyoba buat tidur, sih." Balas Diba.

"Jangan mikirin gue makanya, nggak bisa tidur'kan lo jadinya." Jawab Gehan diseberang sana yang mulai pede lagi.

"Apaan ih! Siapa juga yang mikirin lo. Gue juga nggak tau kenapa nggak bisa tidur, karena biasanya jam sepuluh juga gue udah molor."

"Di..."

"Hmm?"

"Sumpah nggak nanya gue."

"Anjir."

Diba dapat mendengar suara tawa Gehan yang renyah sekarang, ntah kenapa itu sangat berpengaruh padanya. Diba juga ikut tersenyum.

"Gue mau ngomong sesuatu."

Diba mengernyit, apakah ada yang penting, kenapa Gehan terdengar serius sekali?

"Ngomong langsung aja."

"Dari sini aja ya? Soalnya gue juga nggak yakin bakal ketemu lo lagi."

Saat itu juga Diba merasakan sesuatu yang aneh di dadanya, "Emang lo mau kemana?"

"Nggak penting, sih."

"Serius ih."

"Ketemuan sekarang aja gimana? Lo bisa'kan?"

Diba tidak langsung menjawab, ia nampak berfikir dan menoleh pada jam yang kini sudah menunjukkan pukul 11 : 31 PM.

"Maaf Han, bukannya nggak mau tapi ini udah malam banget, besok aja yah?"

Dengusan Gehan terdengar dari seberang sana, membuat Diba yang mendengarnya menjadi merasa tidak enak hati. Ia tahu Gehan pasti kecewa mendengar penolakannya.

"Maaf." Ucap Diba sekali lagi karena merasa Gehan memilih diam.

"Ya nggak apa-apa."

Hening. Tidak ada obrolan lagi, Diba juga tidak tahu harus mengatakan apa atau ia akhiri saja obrolan mereka malam ini?
Tapi cewek itu juga belum mengantuk dan butuh teman mengobrol untuk menghilangkan rasa bosannya.

"Gehan..." Panggil Diba.

"Hmm?"

"Lo ngapain nelfon malam-malam gini? Tumben banget loh ya?"

Pacar Kontrak | SELESAI |Where stories live. Discover now