33.Ekstra Part-5

3.5K 251 7
                                    

Jangan lupa tinggalkan Vote kalau suka.

Aku nggak tegaan orang nya. Walau vote belum nyampe 20  tapi aku ttp update kan:).

Happy Reading.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Apa kabar?"

Pertanyaan itu nyaris terdengar seperti bukan pertanyaan. Gehan mengernyitkan alis nya, apakah Diba tidak tahu? Seperti apa keadaan Gehan tanpa diri nya? Atau bahkan seperti apa keadaan Gehan setelah Diba pergi begitu saja tanpa memberikan jawaban untuk nya?

Sebenar nya Diba ini bodoh atau pura-pura bodoh?

Gehan menatap gadis di depan nya dengan tatapan biasa-biasa saja, mereka ini mau mengobrol'kan? Tidak bisakah Diba mencari tempat yang pantas? Apa harus di parkiran depan mini market?

Tapi rasa nya tidak perlu, karena seperti nya mereka hanya akan basa-basi sebentar saja.

"Kabar yang tanpa lo? Atau kabar yang setelah denger lo dan Aldi akan segera menikah?" Cetus Gehan yang terdengar seperti sebuah pernyataan.

Ya, memang Gehan sudah mengetahui nya, dari siapa lagi kalau bukan Aldi? Aldi itu teman nya, dan Gehan rasa dia sudah memasukkan Aldi ke dalam daftar hitam pertemanan nya.

Diba menelan saliva nya kasar, tangan nya refleks menggaruk ujung hidung mungil nya. Sekarang dia menyesal sudah menghadang Gehan.

"AHAHAHA!" Suara tawa Gehan terdengar, "Gue becanda kali!"

Mendengar itu, kedua pipi Diba langsung menggembung seperti ikan buntal, "Ish! Lo tuh ya! Nggak berubah, sama aja seperti dulu. Bego!" Gerutu Diba.

Senyum kecil Gehan terukir, "Jadi lo masih inget sikap gue? Bukan nya udah move on?" Goda Gehan.

Lidah Diba berdecak, "Gue dari kecil diajarkan untuk menhafal, mengingat, bukan melupakan!"

"Oh ya? Jadi gue di inget terus dong?"

Ya Tuhan! Cowok ini! Batin Diba.

"Ya...iya!" Jawab Diba, tapi kini kedua mata nya tak lagi menatap Gehan, "Kecuali kalau gue amnesia, baru gue bisa lupain lo!"

Gehan mengangguk, sikap nya yang terlihat biasa-biasa saja seakan-akan membuat orang berpikir kalau dia sudah benar-benar melupakan Diba.

Cowok itu berdehem, "Ngomong-ngomong.... udah malem. Gue balik dulu,"

"Balik?"

Gehan kembali mengangguk, "Mau kemana lagi emang? Ya kecuali lo mau ngajak gue ngopi bentar, atau sekedar buat ngobrol---"

Diba mengangguk, usul yang bagus, "Ayo!"

****

"Huwaaaa!!! Kunyuk lo kemana sih? Lama banget!"

10 menit berlalu.

"Hebat lo yah! Belum seminggu di Jakarta, udah langsung keluyuran aja! Nih anak pasti mampir ke rumah mantan-mantan nya,"

"Hush! Kakak suudzon aja!"

Talia berbalik mendapati Gara dengan segelas susu ditangan nya. Decakkan kesal terdengar, "Lo ngapain! Hah?! Itu susu buat siapa? Siniin!"

Pacar Kontrak | SELESAI |Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz