14.Terlihat buruk

4.8K 382 2
                                    

"Gak tau terimakasih lo! Udah gue ingetin juga lo masih aja marahin gue."

Gehan berdecih lalu memilih pergi dari sana, ia terlalu malas merespon drama Zidan. Ia mengambil Ipad nya dari tas hitam miliknya itu, lalu mencoba mencari keberadaan Diba.

Gehan sendiri tidak tahu, kenapa ia begitu peduli dan khawatir saat tidak bertemu dengan gadis yang menjalankan hubungan kontrak dengannya.
Tapi masa bodoh dengan itu semua, laki-laki berahang tegas itu melangkahkan kedua kakinya dengan cepat menuju parkiran untuk mengambil motornya.

GUBRAKK !

Ipad yang tadi berada pada genggamannya jatuh saat tubuhnya menabrak seorang gadis bermata sembab yang membuat Gehan mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan serapahan pada orang di depannya ini.

Gadis bermata sembab itu menatap kosong ke depan dan seperti tidak menyadari kalau laki-laki yang di tabraknya tadi sedang menatap horor ke arahnya.

Diba!

Bagaimana tidak? Gadis di depannya adalah penyebab dirinya tidak bisa tidur dengan nyenyak selama dirinya menghilang 2 minggu.

"Di...Diba...Lo ngapain disini?-eh bukan! Maksud gue, lo darimana? 2 minggu nggak keliatan. Lo mau kabur dari gue hah?!" Gehan memberikan pertanyaan bertubi-tubi dengan suara yang meninggi di akhir pertanyaan nya, namun yang di tanya hanya menggeleng lalu terisak pelan.

Air matanya bercucuran, wajahnya terluhat pucat sekarang. Bukan itu saja, bahkan sekarang Gehan menyadari keadaan Diba sangat berantakan, darah mengalir dari kedua telapak kakinya mewarnai aspal yang tadinya hitam kini bercampur dengan warna merah.

Ternyata gadis itu tidak memakai alas kaki, bukan itu saja, Gehan juga terkejut saat melihat kaos biru Diba adalah kaos yang sama saat terakhir kali mereka bertemu bedanya sekarang kaos itu tampak lusuh dan kotor.

Gehan menggeleng lalu menangkup wajah sayu Diba, "Ke...kenapa? Lo kenapa Di?" Tanya Gehan dengan suara seraknya. Karena masih shok melihat keadaan Diba sekarang.
Seumur hidup Gehan belum pernah melihat gadis dengan keadaan sekacau ini, kecuali 'orang gila', dan aktris yang berada di dalam film 'action'.

Diba tidak menjawab, bibir yang selalu tampak berwarna merah muda dan kini terlihat sangat pucat hanya mengeluarkan isakan pilu, membuat Gehan naik pitan ntah karena apa. Ntah mengapa Gehan merasa tidak suka melihat Diba menangis karena rasanya laki-laki itu jadi ikut merasakan sakit yang seperti tersalurkan begitu saja.

"JAWAB GUE LO DARI MANA!!!"

Suara isakan tangis Diba itu kini semakin nyaring saat Gehan yang masih menangkup wajahnya membentak dirinya.

Tubuh mungil Diba kini bergetar hebat, kakinya terasa lemas tidak tahan lagi untuk berdiri tegak.
Gehan yang menyadari itu segera memegang erat kedua bahu Diba.

Perlahan kedua matanya terpejam, tubuhnya lunglai ke aspal. Gehan menahan tubuh Diba, namun karena tidak siap Gehan juga ikut terperosot ke aspal dengan posisi memeluk erat tubuh Diba.

Bukannya panik Gehan malah mengomel sendiri sambil mengangkat Diba, membawanya ke motor, "Dasar cewek! Pergi tanpa permisi balik nggak ngomong. Dan sekarang?" Gehan menjeda lalu menghembus nafas kasar.

"Pingsan nggak tepat pada waktunya." Gehan menatap Diba sejenak lalu berkata,

"Lo nggak liat? Gue bawa motor! Nggak bawa mobil. Repotin aja!" Gerutu Gehan kesal.

****

Gehan meletakkan Diba di kasur king size nya dengan hati-hati, setelah itu dia memanggil Bi, Naina. Salah satu pelayan dirumahnya.
Gehan meminta Bi, Naina agar mengganti pakaian Diba. Tapi Gehan tidak menyuruh Bi, Naina untuk mengobati luka gadis itu.

Pacar Kontrak | SELESAI |Where stories live. Discover now