31.Ekstra Part-3

3.6K 254 5
                                    

Penting! Harus baca!

Gais ini PC udah mau tamat. Antara 3 atau 4 chapter lagi, beneran ✌.

Sebelum nya mau bilang, aku nggak akan lanjutin part nya kalau vote nggak sesuai target, oke!
Target vote nya dimulai dari EP-1 (Ekstra Part 1) dan masing-masing 20 aja:) kalau nggak segitu aku nggak mau update ya:(

Nggak mau misuh-misuh, aku sadar riders nya masih dikit wkwk.

Udah itu aja.

Btw kalian ada di tim mana?

Happy ending?

Sad ending?

Ending gantung (tapi nggak ada lanjutan nya:v)?

Happy reading :)

.

.

.

.

.

.

Pelukan hangat menghampiri Gehan, Gehan membalas pelukan hangat itu. Mata nya nyaris mengeluarkan air mata jika saja teman-teman badul nya tidak ada disini.

Gehan kini beralih menatap Gara dan Giselle, senyum nya terlihat menahan sakit, sakit karena baru bisa bertemu dengan dua adik nya,sakit menahan rindu.

Tepukan di bahu Gehan rasakan, Zidan tersenyum simpul, "Peluk adek lo,"

Gehan mengangguk, merentangkan kedua tangan nya, tapi ada sesuatu yang janggal. Gara menatap nya datar, tidak seperti Giselle yang langsung meraih tubuh Gehan.

Tangis Giselle pecah saat itu juga, "Abang jangan pergi lagi...."

Gehan tersenyum, mengelus rambut Giselle yang sudah memanjang, "Iya Giselle" ujar nya lembut, tapi sorot mata nya tak lepas dari Gara yang kini nampak enggan menatap nya.

Talia yang menyadari itu berdecak, menghampiri Gara, "Gara....Nggak kangen sama Bang Gehan?"

Gara diam.

Sekarang giliran Rio, cowok itu mendekat, menepuk kuat kepala belakang Gara sekena nya, tak menghiraukan tatapan membunuh dari Talia.

"APASIH!"

Mendengar suara Gara yang mulai memberat membuat senyum Gehan lolos begitu saja, adik nya tumbuh dengan cepat.

Rio memiting leher Gara, "Peluk Gehan atau gue putusin leher lo?" Ancam Rio.

Wajah Gara kini memerah, nafas nya tercekat karena pitingan Rio yang kencang. Talia yang melihat itu langsung memukuli tangan kekar Rio.

"Lepas ih! Adek gue bisa mati!"

Gehan mendengus, "Yo, lepasin"

Rio menyerah, sekarang cowok itu terkekeh melihat wajah Gara yang merah, kini Gara berjalan mendekati Gehan.

"Abang lihat kan! Bang Rio itu suka miting nggak jelas, untung gue kuat, kalau nggak, udah mokad gue"

Alis Gehan bertemu saat mendengar Gara. Bukan, bukan karena anak itu mengadu tapi karena...

"Gue?" Gehan membeo, "siapa yang ngajarin ngomong gitu?" Gehan menjewer telinga Gara.

"Eh anjir!" Dan...sekarang Gara keceplosan, membuat semua yang ada disana tertawa.

"Bang udah dong! Udah di piting masa si jewer lagi, membunuh secara pelan-pelan ini mah nama nya" Gara mulai meringis.

Giselle hanya tertawa melihat sepupu nya itu diperlakukan demikian, dan Gara tidak suka itu.

Pacar Kontrak | SELESAI |Where stories live. Discover now