2nd Choice (Sekuel Certainty Of love) | END ✅

Prolog

Assalamu'alaikum, Selamat pagi semua🌤 Semoga kita selalu dalam keadaan baik dan sehat ya.. Aamiin

Sebelumnya kalian udah liat belum kalau cover 2nd Choice baru dan kutambahkan stiker GMG HUNTING WRITERS 2021 ? Kalau belum liat dulu yuk🤗

Eh gimana? Udah liat? Makin kece kan😍😍 Yang pasti bukan cuma cover dan stikernya aja yang kece tapi isi babnya juga kece karena udah melalui tahap revisi.

Btw, karena 2nd Choice ara ikut sertakan dlm event GMG HUNTING WRITERS 2021, kalian harus vote dan komen sebanyak dan semenarik mungkin ya.

Karena apa, Ra?

Karena.. Kalau nanti memang bukan cuma menguntungkan ara dan 2nd Choice untuk bisa terbit di Grassmedia, tapi menguntungkan kalian juga sebagai readers teraktif dengan komentar yang menarik karena akan ada hadiahnya. Wahh keren gak tuh? So, tunggu apalagi? Yuk ikutan!💛

Basa basi yang benar-benar sudah basinya sdh dulu ya, kita lanjut ke prolog.

🌼 SELAMAT MEMBACA 🌼

---

Di sebuah kamar dengan warna dongker yang mendominasi sebagai lambang kehangatan, kebijaksanaan dan juga ketegasan, seorang pria tampan bermata abu beralis tebal yang memiliki bulu-bulu halus di sekitar dagunya sedang memilih pakaian untuk ia kenakan ke acara pernikahan sepupunya. Dialah Faisal Darmawan. Putra sulung Finn Darmawan yang tak lain adalah pendiri Darmawan Group atau biasa disebut D'group bersama sang ayah Fred Darmawan.

Sejak kecil ia dibesarkan di keluarga berada dan hal itu pula yang membuatnya terbiasa hidup mewah. Faisal memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Fahri Darmawan yang usianya selisih satu tahun dengannya dan adik perempuan yang bernama Fahira Darmawan yang berusia 3 tahun lebih muda darinya.

Malam ini Faisal dan keluarga akan pergi ke pesta pernikahan sepupunya, namun sejak tadi ia belum juga menentukan pakaian mana yang cocok untuk dikenakan. Tiba-tiba terdengar pintu kamar di ketuk seseorang–

"Masuk.." ucapnya pada orang diluar sana.

Pintu kamar terbuka menampilkan Fahri yang berdiri di ambang pintu dengan setelan jas yang sangat rapi ditambah dengan ketampanannya yang sudah dianugerahi oleh sang pencipta sejak lahir, siapapun kaum hawa yang melihatnya tentu tak akan berkedip selama beberapa detik berkat ketampanan itu.

"Apa yang kau lakukan sejak tadi, Kak? Sudah jam segini kau belum juga bersiap." Fahri bingung karena ia rasa sudah terlalu lama membiarkan Faisal seorang diri di kamar, namun pria itu masih belum menentukan pilihan akan mengenakan pakaian seperti apa.

"Kau bingung memilih pakaian bukan karena ingin bertemu dengan pengantin, tapi kau bingung karena ingin tampil sempurna di depan Arsya bukan?" Fahri menebak hal itu tepat sasaran tanpa meleset sedikitpun. Pengantin wanita yang merupakan sepupunya, Qiara merupakan seorang MUA yang bekerja satu agency dengan Arsya. Jadi sangat tidak mungkin jika wanita itu tidak hadir ke pesta pernikahan malam ini.

"Kau sudah menebaknya jadi aku tidak bisa mengelak lagi. Cepat pilihkan setelan yang cocok untuk ku kenakan malam ini." Faisal mulai pusing memilih, ia pun menyerahkan tugas ini pada sang adik.

Fahri mencocokan beberapa pakaian milik Faisal pada tubuh kakaknya sambil sesekali menggeleng. Hingga memasuki setelan kelima ia baru menganggukkan kepala sambil berkata, "kurasa kau cocok mengenakannya. Cepat berpakaian atau kau akan terlambat bertemu Arsya! Aku pergi dulu.." Pamit Fahri seraya pergi keluar kamar.

"Baiklah. Thanks, my lil bro."

"Ucapkan itu nanti saat Arsya tersipu melihat penampilanmu," sahut Fahri sambil menutup pintu kamar.

Faisal menaikkan sebelah alis saat mendengar jawaban sang adik, "anak itu sangat pandai berbicara," ia pun tertawa singkat dan mulai berpakaian setelahnya.

💍💍💍

Setelah hampir satu jam menempuh perjalanan karena padatnya lalu lintas di Jakarta pada sabtu malam, Faisal dan keluarga pun tiba di pesta pernikahan Qiara. Kedua orang tuanya sudah pergi menemui sanak saudara yang hadir, menyisakan ia dan Fahri yang duduk di tengah-tengah banyaknya tamu. Adik bungsunya Fahira tidak dapat menghadiri undangan ini karena sedang berlibur di Paris sudah hampir satu pekan. Fahira baru saja menikah dengan seorang pria bernama Arjuna Taqi Prasetya yang tak lain merupakan sahabat kecil Faisal. Dan sebagai hadiah dari sang kakek, Fahira dan Arjuna pergi ke Paris, Prancis untuk berbulan madu.

"Ada apa?" Tanya Fahri yang melihat kakaknya terlihat sedikit gugup.

"Apa kau sudah melihat keberadaan Arsya?"

"Uhm, nampaknya belum–" Tidak ada satu menit usai berbicara, mata Fahri menangkap keberadaan Arsya di pintu masuk ruangan ini bersama beberapa teman lainnya. "Rupanya aku salah, dia baru saja tiba, Kak."

Faisal yang sedang menelan segelas air pun sempat tersedak mendengar apa yang Fahri katakan, ia pun mengikuti kemana arah mata Fahri tertuju. Dan benar saja, Arsya tiba bersama beberapa teman sesama MUAnya yang terlihat sangat cantik. Namun mata Faisal tak melirik ke arah yang lain, hanya Arsya dan kepada Arsyalah matanya kini tertuju.

Saat menyadari jika memerhatikan wanita dengan cara seperti itu adalah perbuatan yang tidak baik, Faisal langsung mengedipkan matanya beberapa kali dan kembali fokus meminum secangkir orange juice dingin yang disajikan malam ini.

"Sampai kapan aku terus seperti ini, Fahri?"

"Seperti ini apa maksudmu?"

"Ya, aku menyukai Arsya tapi pikiranku masih fokus mencari keberadaan masa laluku Bulan."

"Kau harus menentukan pilihanmu dari sekarang, sebelum kau menyakiti salah satu dari mereka."

Kalimat yang Fahri katakan saat ini benar adanya, Faisal harus menentukan pilihannya dari sekarang sebelum menyakiti salah satu dari mereka. Namun satu pertanyaan terbesar yang Faisal miliki dan belum mendapatkan jawaban. Apa yang akan ia katakan pada Arsya atau Bulan jika harus meninggalkan salah satunya?

---
Gimana prolognya?
Untuk kalian yg belum kenal siapa Fahira dan Arjuna silakan baca cerita pertamaku ya yg judulnya Certainty Of Love❤

Eitss, jangan keluar dulu. Ingat kan yang ara bilang di atas? Tekan bintang dan kasih komentar sebanyak dan semenarik mungkin🌼

Ditunggu yup.. Terima kasihhhhh😍