2nd Choice - Princess Mermaid

128 16 0
                                    

Sepulang dari acara HUT Lady Beauty salah satu agency Make Up Artist yang terkenal di Jakarta, Bulan menyempatkan dirinya mampir ke restoran yang Zyzy rekomendasikan padanya beberapa hari lalu karena baru saja buka. Dari yang ia dengar, restoran ini menyediakan dessert yang beragam.

Bulan turun dari mobil yang ia parkir tidak jauh dari pintu masuk. Kakinya melangkah ke kursi kosong bernomor 08, ia pun mendudukinya dan memesan beberapa dessert dan tentu ice cream strawberry yang sangat ia gemari sejak kecil. Tak peduli cuaca sedang dingin atau panas, Bulan akan tetap memakan ice cream kesukaannya itu.

Tak harus menunggu lama, satu cup besar ice cream strawberry pun diantar lebih awal di banding makanan lainnya. Namun sayang sungguh sayang, pramusaji yang membawa menu pertamanya justru tersungkur ke lantai karena tersandung kaki meja dan ice cream tersebut mengotori mejanya. Pramusaji itupun langsung berdiri dan meminta maaf padanya.

"Nona, mohon maaf saya tidak sengaja melakukannya. Saya akan membawakan anda ice cream yang baru."

Sebenarnya Bulan kesal karena ia harus mengulur waktu untuk memakan menu kesukaannya tapi mau bagaimana lagi, kecelakaan memang tidak dapat dihindari oleh siapapun di dunia. "Tidak apa-apa."

"Mohon maaf sekali lagi, mungkin nona bisa pindah ke meja nomor 06 karena saya harus membersihkan meja ini terlebih dahulu sebelum pengunjung lain menempatinya."

"B-baiklah." Sahut Bulan yang langsung bergerak pindah ke meja nomor 06.

Ia pun menghembuskan nafasnya pelan sambil sesekali melirik arloji.

Beberapa menit kemudian, datanglah seorang pria dan ia menempati meja nomor 08 yang sekarang sudah bersih. Bulan bersikap biasa saja karena menganggap hal yang sebelumnya terjadi hanyalah kecelakaan.

Namun tak lama kemudian, pramusaji lain datang membawakan satu cup ice cream strawberry ke meja nomor 08.

Bagaimana bisa pria itu mendapatkan ice creamnya lebih dulu, di banding aku yang sejak tadi menunggunya? Tanyanya dalam hati.

Namun tiba-tiba kecelakaan yang sebelumnya terjadi, sekarang terulang kembali dan kali ini lebih parah dari sebelumnya. Bulan mendengar banyak keributan disana bahkan pimpinan restoran pun ikut turun tangan.

Ada apa sebenarnya?

Telinganya mendengar pria yang menempati meja nomor 08 itu sedikit membentak pimpinan restoran. Namun setelah ia dengar lebih seksama, ternyata sang pimpinan sejak tadi terus menyalahkan sang pramusaji tanpa mencari tahu akar dari masalah ini.

"Maaf sebelumnya, Tuan. Tapi ice cream ini di pesan oleh meja nomor 08, meja yang Tuan duduki."

"Lantas? Aku harus memakan ice cream itu meski tidak memesannya?"

Ucap kedua pria itu bersahutan. Bulan pun berjalan mendekat dan menyela ucapan mereka.

"Mohon maaf sebelumnya, Tuan. Sebenarnya tadi saya duduk di kursi nomor 08. Tapi salah satu pramusaji anda menumpahkan satu cup besar ice cream strawberry yang saya pesan dan karena mejanya harus dibersihkan ia meminta saya untuk pindah ke kursi nomor 06. Saya tidak mengira jika pramusaji anda akan menumpahkan ice cream milik saya untuk yang kedua kalinya meski pada orang yang berbeda."

"Semua karena kaki meja ini. Seharusnya anda sebagai pimpinan tidak langsung menyalahkan pegawai anda karena menumpahkan makanan yang dipesan, tapi melihat kondisi restoran yang anda miliki layak dikatakan aman baik oleh pengunjung maupun pegawai atau tidak." Bulan geram melihat sikap sang pimpinan yang terus menyalahkan pramusajinya.

2nd Choice (Sekuel Certainty Of love) | END ✅Where stories live. Discover now