2nd Choice - Everything's Back

221 32 1
                                    

"Bagaimana? Apa kau merasa ada yang kurang?" Tanya Arsya pada model berambut hitam panjang berkulit putih dengan lip matte shade cherry bomb di bibirnya yang ranum.

"Tidak sama sekali, semuanya sempurna. Dan satu lagi, caramu memakaikanku eyeliner sangat rapi. Eyeliner menjadi tolak ukur pertamaku menilai seorang MUA," jawab model bernama Yoona yang seringkali mengiklankan brand-brand ternama Indonesia.

Arsya merasa bangga atas apa yang baru saja ia dengar dari mulut sang model secara langsung. Sebelum Yoona naik ke atas panggung, wanita itu menyempatkan dirinya dan sang MUA untuk berfoto lalu mempostingnya dalam akun instagram dengan caption—

Akhirnya, aku menemukan MUA tercintaku.

"Oh wow!! Terima kasih, Yoona. Kau menggemaskan sekali."

Yoona memeluk Arsya sambil tersenyum. Tak lupa model cantik itupun mengucapkan terima kasih pada Arsya karena telah diberikan polesan make up yang sangat memuaskan.

"Kau harus melihat penampilanku di panggung nanti." Setelah mengucapkannya, Yoona langsung berjalan keluar ruangan karena acara akan dimulai sebentar lagi.

Tentu saja Arsya akan melihatnya. Kebetulan ia mendapat tempat duduk di baris paling depan sehingga ia mampu melihat Yoona dari jarak dekat. Arsya duduk bersebelahan dengan kedua sahabatnya yang tak lain adalah Gya dan Mikayla. Acara dimulai. Para model berjalan di atas catwalk dengan gaya mereka masing-masing tentu dengan keanggunannya. Kini tiba saatnya Yoona, senyum Arsya terus mengembang saat Yoona dengan percaya diri berjalan di atas sana untuk menampilkan sebuah brand tas yang sedang trend saat ini.

Sesaat setelah Yoona tampil, ponsel di dalam clutch-nya tiba-tiba berdering. Arsya memilih tempat yang agak jauh dari keramaian sebelum menjawab telepon itu.

Faisal.

Nama yang tertera dalam panggilan. Dengan cepat Arsya mengusap ikon telepon berwarna hijau untuk menerimanya.

"Assalamualaikum, Mas Faisal." Sapanya sopan.

"Wa'alaikumussalam Arsya, apa kamu sedang sibuk?" Tanyanya memastikan situasi.

"Uhm, tidak juga. Aku hanya sedang menghadiri acara launching tas yang sedang trend sekarang."

"Dimana?"

"Di Jakarta Conventional Center, memangnya ada apa?"

"Kebetulan, kantorku kan tidak jauh dari sana. Bagaimana jika acaramu sudah selesai kita pergi makan malam? Aku akan menjemputmu jika kau setuju."

Arsya diam seribu bahasa. Ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Arsya.. Bagaimana?" Tanya pria itu lagi menunggu keputusan Arsya.

"Uhm, b-baiklah. Tapi bagaimana dengan mobilku?"

"Itu hal yang mudah. Sampai bertemu nanti malam."

***

Arsya tidak mengerti lagi bagaimana Faisal bisa memikirkan sesuatu dengan cepat, seperti halnya malam ini. Faisal datang bersama seseorang bernama Haidar untuk membawa mobilnya kembali ke kos tempat tinggalnya. Mungkin seperti itu jika menjadi bos, bebas meminta tolong pada siapapun seenaknya.

"Kau kenapa diam saja? Takut mobilmu di bawa pergi oleh Haidar?" Tanya pria itu santai sesaat setelah melonggarkan dasi.

"Tidak juga, aku hanya memikirkan bagaimana ia kembali ke rumahnya setelah mengantar mobilku?"

2nd Choice (Sekuel Certainty Of love) | END ✅Where stories live. Discover now