2nd Choice - Family Rift

96 14 5
                                    

Jam berwarna silver melingkar di tangan kekar milik Faisal yang sedang mengemudikan mobilnya menuju Moon Flower's. Dia berencana mengajak Bulan pergi hari ini karena wanita itu telah berbaik hati memberinya kado di hari ulang tahunnya. Sambil melirik kaca yang berada di atas kepalanya Faisal tersenyum singkat, "kau pura-pura cuek dihadapanku, nyatanya kau masih mengingat jelas kapan hari ulang tahunku."

Faisal sangat yakin kado yang dikirim ke kantornya berasal dari Bulan meski belum memastikannya secara langsung. Setelah menempuh perjalanan yang agak jauh dari rumah menuju toko bunga milik Bulan, kini dia tiba di tujuan.

Menggunakan kaos berwarna hitam dan jaket bomber hijau army Faisal melepas kaca matanya dan berjalan ke pintu masuk toko bunga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menggunakan kaos berwarna hitam dan jaket bomber hijau army Faisal melepas kaca matanya dan berjalan ke pintu masuk toko bunga.

"Nona.. apa kau pegawai toko bunga ini?" sapanya pada wanita berambut sebahu yang sedang menenteng beberapa bungkus makanan yang sepertnya pegawai toko bunga ini.

Wanita tadi pun menoleh dan tersenyum, "benar, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?"

"Aku ingin bertanya apa Bulan ada di dalam?"

"Uhm, Bulan? Dia ada di dalam, Tuan. Mari masuk," sahutnya mempersilakan.

Bukan mengikuti, Faisal justru menggeleng dan berkata, "tidak perlu, saya tunggu disini saja."

"B-baiklah, tunggu sebentar saya panggilkan Kak Bulan dulu." Lawan bicaranya pun masuk ke dalam meninggalkannya seorang diri di luar toko.

Faisal meraih ponselnya yang ada di dalam saku celana lalu mengetik pesan untuk Bulan. Aku sudah di depan tokomu, Bulan. Kenapa kau tidak membalas pesanku satupun?

Bagaimana dia tidak berkata demikian jika sejak tadi banyak sekali pesan yang dia kirimkan namun Bulan tidak membalasnya satupun. Usai menekan tombol send pada layar ponselnya, Faisal terkejut bukan main saat melihat seorang pria yang sangat dia kenal keluar dari toko ditemani oleh Bulan yang memancarkan senyum sumringahnya.

"Kau?!" ucap mereka bersamaan sambil menunjuk satu sama lain.

Faisal mengangkat telunjuknya dan berbalik badan, "shh, aku pasti bermimpi." Dia pun mengembalikan posisi tubuhnya seperti semula berharap pria itu lenyap dari hadapannya, namun ternyata tidak.

Menyadari jika ini bukanlah halusinasi semata, Faisal langsung bertanya pada sang adik yang juga menatapnya bingung. "Fahri? Untuk apa kau disini?"

"Aku mampir untuk bertemu dengannya," sahutnya sambil menunjuk ke arah Bulan. "Kau sendiri, untuk apa datang kesini?"

"Bertemu dengannya?" tanya Faisal memastikan bahwa Fahri tidak mengenal Bulan lebih darinya.

"Ya, apa ada yang salah dengan kedatanganku? Lagipula, bukannya kau bilang hari ini akan pergi dengan wanita bernama Bulan?"

Faisal tercengang. Bulan adalah wanita yang berdiri tepat di samping sang adik, bagaimana Fahri tidak mengetahui akan hal itu. "Dan wanita yang berdiri di sampingmu adalah Bulan yang ku ceritakan selama ini."

2nd Choice (Sekuel Certainty Of love) | END ✅Where stories live. Discover now