31

36.3K 1.1K 11
                                    

Sudah beberapa hari di rawat, dan di pindahkan ke ruangan Keadaan Grisda masih belum membaik, dari oprasi kemarin pun Griselda masih nyaman menutup matanya.

Bahkan dia belum sempat melihat malaikat kecilnya. Sudah 3 hari bayinya belum di susui oleh Griselda. Zaky bersyukur anaknya tidak masuk di inkubator, karna anaknya memiliki keadaan yang sangat sehat.

Namun di sisi lain Zaky sangat sedih, karna istrinysa belum juga membuka mata. Tubuh Griselda menolak obat yang di suntikkan di dalam tubuhnya. Membuat saluran bernapasnya menjadi terganggu. Dr. Susanto bahkan sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi. Tubuh Griselda makin hari makin menurun.

Semua keluarga hanya meminta mujizat dari Tuhan. Mintaa kesembuhann dan ke sadaran dari Tuhan. Mereka merindukan Griselda ada berbahagiaa dengan merekaa. Bukan terbaring lemah seperti ini.

"Hai sayang" sapa Zaky pelan. "Bagaimana sayang, apa tidurmu sangat nyenyak?" Lanjutnya sambil mengusap wajah Griselda yang sangat pucat.

"Aku merindukanmu, hidupku seakan kosong, apa kamu tidak ingin melihat anak kita? Dia sangat cantik, aku belum memberikannya nama, aku menunggumu bangun dan memberikannya nama bersama, aku merasa tak ingin hidup jika melihatmu seperti ini, bangun lah sayang, kita jadi keluarga yang akan sangat bahagia nantinya"  lanjut Zaky, dengan air mata juga yang ikut terjatuh.

"Sabar lah Zaky, kita hanya perlu banyak berdoa dan bersabar untuk Griselda membantu dia bangkit dalam kesakitanyaa, jangan terlihat lemah seperti ini, kasihan Griselda" ucap Gladis, zaky sempat kaget saat Gladis datang, karna dia tidak mendengar suara pintu terbuka.

"Aku harus seperti apa? Sudah 3 hari Griselda tidur dan tak kunjung bangun, apa dia tidak penasaran dengan buah hatinya? Apa dia tidak mengingnkan untuk menggendong anaknya? Kenapa begitu banyak Tuhan kirimkan masalah kepada keluargaku Gladis?" Ucap Zaky sambil menatap Gladis dalam. Begitu tak terurusnya sekarang Zaky. Baru 3 hari Griselda tak sadar dia sudah begitu tak terurus.

"Zaky, bukan waktunya kamu mengeluh pada Tuhan dengan semua yang kau alami sekarang waktunya kamu bertahan, karna pasti kamu bisa melewatinya dengan kamuu berdoa pada Tuhan bukan menyalahkan tuhan seperti ini"  jelas Gladis.

"Aku hanya mengingkannya membuka matanya, dan sama-sama berjuang untuk keluarga kecil ku ini Dis, apa tid.." pelan Zaky.

"Kamu terlalu gampang putus asa, seharusnya kamu belajar dari kuatnya istrimu" potong Gladis. "Pergilah ambil anakmu, dia juga butuh waktu bersama ibunya, mungkin saja dengan suara celotoh bayimu bisa membantu Griselda untuk sadar kembali." Lanjut Gldis lalu pergi meninggalkan ruangan Zaky.

"Itulah mengapa aku tidak ingin melepaskanmu Zaky, karna kau sunggu sangat tulus hati, hati hatiku lebih bahagia melihatmu bisa merasakan kebahagian berlimpah itu dari Griselda meski aku butuh waktu yang sangat menyakitkan untuk bisa melupakan semua rasaku untukmu" ujar Gladis dalam hatinya.

-------

Zaky yang sudah berada di ruang anak pun penyuruh suster untuk mengambil anaknya. Mungkin saja apa yang di katakan Gladis itu betul dapat membantu istrinya tersadar.

Zaky yang masih takut menggendong putri kecilnya itu pun memberanikan diri untuk bisa menggendonnya. Anaknnya juga belum perna bertemu dengan ibunya.

"Putriku yang cantik, kita akan bertemu bunda sekarang, maaf jika gendongan ayahmu ini tak senyaman gendongan bundamu saat kau meresakanya." Kata Zaky mengajak anaknya berbicara, dan seakan mengerti dengan omongan ayahnya bayi perempuan yang di gendong ayahnya itu menganggukan kepala.

"Oh lucu skali anak ayah ini" lanjut Zaky saat melihat reaksi anaknya.

Zaky yang membuka pintu kamar rawat Griselda  terkejut melihat kedua orang tua dan mertuanya telah sampai di ruangan istrinya itu.

"Dari mana kamu zaky, tadi papa cariin ?" Tanya Rena.

"Ambil putri kecil aku ma, sudah 3 hari dia disini belum juga bertemu dengan Griselda" ujar Zaky lalu menutup pintu dan berjalan mendekati Griselda.

"Apa yang ingin kamu lakukan Nak? Apa anak mu itu sudah bisa keluar dari ruangannya?"  Tanya Selly mendekat ke arah Zaky.

"Putri kecilku juga membutuhkan kehangatan bundanya Ma, jadi aku bawah kesini" jelas Zaky.

"Tapi kan Griselda masih di kelilingi dengan selang-selang yang bisa mengganggu cucu mama"  ucap selly sambil membantu Zaky membaringkan cucunya di samping menantunya itu.

"Sayang, lihat putri kecil kita ini, kamu pasti akan marah kalau kamu melihat anak kita lebih banyak mengikuti bentuk wajahku, hanya bibirnnya saja yang mirip denganmu" ucap Zaky pelan. Namun membuat semua orang yang ada disitu sedih."Mama lihatkan, kalau dia begitu mirip denganku, aku takut jika nanti Griselda memarahi Zaky Ma, ehehehe"  lanjut Zaky yang kali ini membuat air matanya kembali terjatuh.

"Zaky, kamu jangan menangis di depan anakmu"  ucap Rudi. "Kamu seorang lelaki, kamu harus bersikat kai mampu" lanjut Rudi.

"Tapi rasa sakit kali ini membuatku tidak mampu pah, ini betul-betul membuatku tidak mampu sakit pa" tangis Zaky pun pecah membuat Rena dan Selly ikut menangis. "2 hari ini zaky tahan air mata ini Zaky bertahan kuat dengan semua rasa ini, namun kali ini Zaky betul-betul tidak sanggup Zaky inginkan Griselda pa" ucap Zaky yang berusaha untuk tidak menangis namun susah buatanya.

"Sayang, kami tidak larang kamu menangis tapi, kamu harus kuat jalani semuanya" kuat Rena. "Percaya Griselda mampu kuat dalam sakitnya aku harus bi..."Ucapan Rena terpotong karna tangisan putri kecil Griselda dan Zaky.

"Ma tangan Risel bergerak ma, aku panggi dokter dulu" teriak Zaky dan langsung berlari keluar, padahan dia dapat menekan tombol untuk memanggil dokter.

"Hati-hati Zaky, jangan kayk anak kecil lari-lari"

------

.tbc

Maaf yah aku baru up, aku sibuk banget sumpah, kemarin udah mau post tapi pas mau up ceritanya ke hapus sendiri.

Maaf typonyaa yah😂

My Husband My Doctor | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang