11. Pagi-pagi Galau - 🎵

13.4K 2.9K 70
                                    

Setelah Jeno pulang, Jaemin pamit, aku ngelamun. Malamnya aku juga gak bisa tidur, aku kepikiran Jeno. Rasanya aku punya salah sama dia.





hazel
hei |
21:59





Gak ada balasan, yang biasanya Jeno pasti balas cepet. Malam itu entah kenapa aku bener-bener kayak ngerasa salah. Lagian Jeno juga ngapain, dia 'kan sakit gak masuk sekolah. Kok malah ke rumahku! Aku tadi tanya A Dery dari jam berapa motor itu ada diluar rumah. A Dery bilang sekitar sore. Gila aja. Sementara aku pulang sama Jaemin itu waktu udah gelap.











"Cieeeeee."

Gak aku dengarin. A Dery ngiranya aku berantem sama Jeno yang notabene di matanya itu Jeno pacarku. Ketambah mataku bengkak sebelah, si Dery makin seneng aja nyinyir. Aku yang tadinya cengo langsung nyamperin laki-laki yang sekarang ada diluar rumahku pagi ini. Masih dengan motor yang sama kemarin.

"Hei." katanya sambil senyum.

Aku noleh ke belakang, A Dery ngacungin jari tengahnya dan masuk ke rumah. Dia seneng-seneng aja gak nganterin aku sekolah.

"Siap?" tanyanya.

Aku ngelag sebentar, tapi akhirnya ngerti. Begitu naik motornya, Jeno bawa motornya pelan. Malah kenceng Jaemin kemaren. Oh ya, anggap aja ini permintaan maaf.


"Bukannya sakit? Bisa sekolah?" tanyaku waktu kita udah seperempat jalan ke sekolah.

"Rugi lah kalau gak sekolah."

"Rugi kenapa?"

"Rugi gak bisa lihat kamu." jawabnya.

Gak mempan, Jeno itu pinter banget ngomongnya.

"Jeno maaf."

Gak ada jawaban.

"Jeno!"

"Gimana? Gak kedengeran." katanya.

"Jeno maaf."

"Gak kedengeran." kali ini aku dengar dia ketawa.

Aku tau dia sengaja.

"Maaf Jenoooooo, maaf, maaaaaaaf." kataku.

Abis itu dia ketawa lagi.

"Tetep gak kedengeran." katanya lagi.

Pagi itu rasanya aku kesal sama Jeno, tapi dia gak bikin aku risih.

"Permintaan maaf diterima, tapi ada syarat."

"Gak diterima dong kalo gitu!" kataku.

"Syaratnya cukup jalan nanti pulang sekolah." katanya.

"Gak mau ah jalan mah." kataku.

"Gaak jalan, naik motor."

'KAN... BISA BANGET DIA NGOMONG.












Parkiran sekolah agak padet hari ini, kenapa jadi pada bawa kendaraan sih 'kan jadi sempit. Setelah turun dari motornya, aku nunggu Jeno. Ya masa aku duluan? Masih mode minta maaf ini. Kita jalan lewat koridor lantai pertama. Gak ada yang bicara. Aku jalan aja sambil lihat-lihat ke kaca ruangan. Sampai di lantai tiga, aku udah sampai di ujung tangga, tinggal ke kanan.

"Hazel,"

Aku noleh, ada yang dateng dari kiri.

"Kenapa?"

Dia diem, seolah-olah minta Jeno pergi karena cuma mau bicara sama aku. Jeno awalnya mau pergi, tapi aku nahan dia.

"Ada apa?" tanyaku.

"Gue mau minta tolong."

"Minta tolong apa?" tanyaku.

Duh Seoyeon, kalau ngomong jangan setengah-setengah.

"Bilang ke Jaemin gue tunggu dia sekarang." katanya.

Aku ngangguk aja.

"Makasih." kata Seoyeon sambil megang tanganku.

Abis itu dia pergi setelah aku senyum dan ngangguk.

"Lo aja yang bilang, gue gak mau." kataku ke Jeno dan jalan ngeduluin dia.

Begitu masuk kelas.

"Bau-bau jadian." kata Haechan.

"Lu bisa diem gak?"

BLUE 📖 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang