41. Karyawisata (4)

5.6K 1.2K 50
                                    

"Berantemnya gak bisa besok?" tanya beliau.

Satu persatu dari kita semua gak ada yang berani jawab.

"Jujur aja, kalian abis ngapain?" tanya beliau yang ketiga kalinya.

"Sumpah gak ngapa-ngapain, pak. Demi Tuhan saya ngobrol doang disini." jawab Haechan.

"Sendiri?"

"Iya sendiri."

"Ini ada Jeno." kata pak Yuta.

"Saya baru dateng, pak." jawab Jeno.

"Mau berantem sama pacarnya juga?" tanya pak Yuta.

"Enggak, pak."

"Terus?"

"Saya baru dateng sama Jeno, pak. Pintunya gak dibuka lama jadi tadi Jeno nungguin saya, begitu dibuka ada Haechan jadi Jeno masuk mau ngajakin Haechan keluar." jelasku.

Semuanya masih nunduk. Pak Yuta natap aku datar. Tapi kemudian beliau nyamperin Jeno dan ngegeplak tengkuk Jeno.

"Kamu tadi izin keluar ke saya buat pacaran?"

Jeno makin nunduk.

"Dah, dah. Ayo bubar ke kamar masing-masing, itu, Haechan." katanya dengan tangan nyuruh Haechan ngedeket.

"Besok lagi selesaikan masalahnya, sekarang istirahat semuanya biar gak telat bangun." lanjutnya.

Wali kelas paling santai itu Pak Yuta doang emang.

"Makasih, Pak." kata Nakyung.

"Iya, iya. Langsung pada tidur." katanya dengan mata mencar ke seluruh ruangan kamarku. "Itu gordennya tutup yang bener."

"Iya, Pak."











"Lho, Pak?! Kok Akuarium? Paintballnya?" protes Haechan.

"Kalian lihat cuacanya sekarang." kata Pak Yuta.

Karyawisata tapi hujan, rasanya aneh. Bus melaju agak pelan karena jalanan mendadak sedikit padat.

"Berhubung waktu harus digunakan sebaik mungkin, sekarang kita ubah jadwal."

"Paintballnya?" tanya Haechan

"Gak ada Paintball, Haechan."

Kecewanya Haechan adalah kecewanya anak kelas termasuk aku juga kayaknya.

"Bagus lah ngapain juga paintball gue udah pake baju bagus rambut badai begini," kata Nancy pelan sambil ngaca.

"Dih tau begini tadi gue dibikin badai aja rambut." keluh Shuhua yang hari ini cuma dikuncir.

Iya, kita duduk bertiga hari ini dan agak sempit mana gitu aku paling ujung deket jendela.

"Lo gak bisa diem ah, gerak-gerak mulu. Sempit, tau!" kataku ke Nancy.

Aku berdiri dan menghadap ke belakang, saat itu juga mataku ketemu mata Jaemin. Kursinya Jaemin Jeno belakang kursiku 'kan, ingat? Tapi canggung. Jaemin juga langsung balik lagi fokus ke hpnya.

"Ck, ya udah gue di ujung." Nancy pindah ke ujung.

Mataku bergulir ke sebelahnya, Jeno lagi lihat aku sedikit bingung. Dia juga lirik Jaemin.

BLUE 📖 (✔)Where stories live. Discover now