BLUE 📖 (✔)

35. Pertigaan

"Jeno berantem."

"Hah?"

"Eh dimana?" Nakyung sampe melotot.

"Dimana?" tanyaku.

Urusan dengan siapa dia berantem nanti pasti kulihat sendiri, sekarang aku sama Seungmin jalan cepet-cepet ke pinggir kantin. Dipinggir kantin memang ada sedikit lahan, sepi dan sebetulnya gak dipakai apapun termasuk parkir. Ketika sampai, bener aja.

Jeno udah ditahan sama Jaemin dan Hyunjin. sementara lawannya cuma ditahan satu orang. Kenapa? Mereka berantem demi apa? Jujur aku gak suka laki-laki nakal atau suka berantem. Jeno kesiangan atau kena hukuman aja malah aku yang jengah. Sekarang apa? Berantem sampe seragam berantakan dan sedikit kotor.

Gak lama Jeno natap aku, selanjutnya disusul Jaemin dan Hyunjin.

"Jangan dijelasin." kataku.

Aku jalan cepet-cepet balik ke kantin.

"Gimana, Jel?"

"Kenapa?"

"Gue duluan." kataku.

"Eh!"

"Jel!"

Aku gak peduliin. Aku cuma jalan, gak buru-buru, cuma mau ke kelas aja. Karena bisa jadi setelah ini, Jeno sama antek-anteknya malah nyusul ke kantin. Malu-maluin.

Bukan aku malu kalau harus sama Jeno.

Jeno cukup populer, siapa yang gak mau sama dia? Adek kelas aja masih banyak yang suka ngedm. Sasampenya di kelas aku cuma diam, gak tau ah!

Lalu pulang sekolah, Jeno nyamperin mejaku. Ya udah aku berdiri dan keluar lewat jalan lain.

"Jel,"

"Apa?"

"Mau kemana?"

"Pulang."

"Ya udah, ayo." katanya.

"Aku mau pulang pake bus." kataku.

"Aku bawa motor supaya bisa anterin kamu."

"Aku bisa pulang pake apa aja." jawabku.

Di kelas masih ada beberapa orang dan bisa jadi mereka dengarin percakapanku sama Jeno, biarin. Jeno sempet diam lagi, gak lama dari situ dia malah ngambil tanganku dan jalan.

"Udah, ayo pulang."

"Jeno!"

Sampai di pintu, tangannya masih gak dilepas. Aku berhenti jalan dan narik tanganku sekaligus.

"Aku mau pulang sendiri." tegasku, gak ngebentak.

"Kalau aku bisa anterin, kamu masa aku biarin?"

"Kewajiban kamu itu jadi siswa bukan nganterin aku." kataku karena merasa Jeno disini seolah-olah menjadikan aku tanggung jawab dia.