25. Permen

10.6K 2.5K 218
                                    

"Kangen gak?"

"H-hah?"

"Kangen gak?"

"Kangen,"

"Sedikit? Banyak?"

"Gak tau,"

"Kalau aku sedikit, tapi sering."

Sepanjang jalan aku susah nafas, bisa-bisanya dia bicara gitu. Sampai akhirnya aku turun dari motornya.

"Maaf."

"Aku mau ngelanggar perjanjiannya. Aku gak mau jauhin kamu lagi, gak bisa." katanya.

Sama!

"Aku gak baik-baik aja kayak kamu." katanya lagi.

Aku bingung harus ngomong apa.

"Ck, tanya atuh! Kenapa gitu!"

Aku melotot. Masih tetep ngehang ternyata ni anak.

"Maksa wae!"










"Mmmm yang sakit tapi pacaran terossss." sindir Nancy ke Chaeyoung yang kemaren gak masuk sekolah tiga hari ada, soalnya sakit.

Anak-anak cewek lagi pada ngumpul. Mejanya pada dideket-deketin. Sempit! Chaeyoung nyengir doang.

"Nonton yuk? Minggu sekarang."

"Jangan dadakan dong, gila. Gak ada duit."

"Gak bisa, udah janji sama Jinyoung."

"Ini kenapa sih lu pada pacaran sama sekelas!"

Diantara banyaknya suara, aku doang yang gak ikutan. Aku nonton aja, aku gak komen. Aku cuma makanin permen yang kubeli kemarin-kemarin di minimarket, packnya juga aku taro di meja. Nakyung sama gak bisa berhenti makan permen kayak aku.


BRUGH!


"HAHAHAHAHA."

"NGAKAK."

"KOMUK!"

"BERISIK GILA!" teriak Chaeyoung ke anak-anak cowok yang berisik.

Tapi gak mereka gubris. Mentang-mentang guru ngasih tugas doang. Berisik di kelas sembarangan!

"Ini perasaan mau lulus gak ada guru terus." kata Shuhua.

Iya, anak pinter mah beda. Bukannya bersyukur malah bingung segala.

"Udah bosen ngajar, Su." kataku asal.

Gak lama dari situ, anak-anak cowok mulai berisik lagi. Aku suka aneh, soalnya mereka kan maenan hp. mata fokus ke hp sungutnya juga kenapa jalan aja terus. Berisik!

"Curiga balikan." ini kata Haechan.

Aku gak sengaja lihat, Jaemin nyengir doang.

"Kiw kiw." kata Hyunjin yang lewat sambil maen hp.

"Diem, Jin." ini kata Jeno.

Ih, yang di ceng-cengin malah emosi. Gak lama setelah ituㅡ

"Ih Jeno... GOB—AFK!"

Ini suara Jaemin jadinya paling kenceng.

"AAAAAH BANGSAT."

"NGACO LU!"

Shuhua sama Nancy, duh udah berapa kali mereka nengok ke aku. AKU NGERTI. TAPI YA UDAH. Ini anak-anak cewek malah jadi anteng nontonin anak cowok. Mana yang ngobrol jadi pelan-pelan lagi. Suara Jaemin bikin kaget.

Aku ada dengar tadi, katanya Jeno lagi deket apa mau balikan sama yang namanya Siyeon. Siyeon itu temen SMP Shuhua, cantik ampun. Jeno emang cocok kalau sama Siyeon. Terus, bukan aku yang kepo tapi Chaeyeon ngobrol ke Jeno depan aku. Gini:

"Jen kata Siyeon."

"Apa?"

"Mau ganti uang bensin, kemaren nganter dia pulang lo?"

Jangan ditanya perasaan aku gimana, hambar. Gak tau persis apa yang aku rasain. Ternyata sebelum malem nganter aku pulang, Jeno anter perempuan lain dulu yang notabenenya pernah ada di hidup dia.

Sementara apa yang dia omongin ke aku malem tuh kayak, ah udahlah! Dia bilang dia gak baik-baik aja.



Bohong.



"BEDA AURA MAU BALIKAN MAH. EMOSIAN! HERAN GUE." kata Haechan.

"Balikan sama siapa katanya?" tanya Nakyung.

Aku gak mau dengar siapa-siapa lagi males. Aku buka hp, maenan ig aja. Pusing.

"Lo pada bisa diem gak sih? Cewek gue denger."

"Yang mana, Jen?"

"HAZEL!"

Dengan begonya aku malah noleh. Disaat itu juga mataku ketemu mata Jaemin. Tiga, dua, satu—

"ANJENGGGGG!"

"CICICICICIEEEE..."

BLUE 📖 (✔)Where stories live. Discover now