Chapter 02

70.6K 5.6K 189
                                    

Jangan lupa vote, coment, and share... Terima kasih ^^

Tahun 2030

Jam weker berdering keras memekakan telinga. Seorang wanita dengan baju kaos dan jeans hitam tengah tertidur telungkup di atas ranjangnya. Siapa lagi wanita itu kalau bukan Kim Hyun-hee si pemalas dan berantakan.

Tangan kanan Hyun-hee sibuk menggapai jam weker besi di atas nakas sebelah kanannya, setelah berhasil ia pegang, jam weker besi itupun ia lempar ke sisi kanan mengarah dinding kaca hingga menjadi pecah dan buyar. Jam weker besi yang Hyun-hee lempar tadi, keluar dan mendarat di bawah mengenai mobil orang, yang di susul serpihan kaca dinding apartemen.

Cletar.

Ngiung ngiung ngiung, bunyi mobil itu, yang membuat Hyun-hee mendongakan kepala dengan rambut panjangnya yang berantakan kedepan. Hyun-hee melihat kanannya, mengarah ke dinding kaca.

"Aish, bul*it!!!" Hyun-hee pun bangun dan melihat dinding kaca apartemennya yang telah pecah buyar. Hyun-hee mendongkan kepalanya keluar melihat kebawah, ia mendapati seorang lelaki memakai jas hitam dengan celana katun, dan kaca mata hitamnya, tengah berkacak pinggang mendongakan kepalanya, mengarah ke Hyun-hee yang tengah menggaruk-garuk rambutnya yang gatal.

"Baiklah tuan, tenang saja! Aku bisa mengganti, bahkan membeli mobil baru untukmu!" teriak Hyun-hee dari lantai satu apartemennya.

"Cepat turun!" tukas lelaki itu dingin.

"Ya baiklah-baiklah," sahut Hyun-hee dengan malasnya.

Hyun-hee pun berjalan pontang-panting, mengambil 5 tumpuk uang di brankas lemarinya. Lalu berlalu ke luar apartemen menuju kebawah. Sesampainya di lantai bawah, Hyun-hee menyuruh petugas apartemen untuk mengganti dinding apartemennya yang pecah.

"Ini uangnya, cepat ganti sekarang juga, aku mau nanti malam saat aku pulang bekerja semuanya sudah beres, mengerti?" tukas Hyun-hee.

"Baik Nn." Tunduk petugas itu.

Hyun-hee pun memberi setumpuk uang ke petugas itu. Lalu Hyun-hee berlalu keluar menuju lelaki yang menyuruhnya keluar.

Sesampainya di tempat, Hyun-hee memperhatikan lelaki itu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. Yang di tatap malah terlihat tidak nyaman dan risih.

"Ini uangnya," ucap Hyun-hee memberikan 4 tumpuk uang ke lelaki itu yang tak kunjung bergerak untuk mengambilnya.

Lelaki itu membuka kacamatanya, matanya hitam pekat, wajahnya sangat sempurna putih dan tampan. "Maaf Nn. aku tidak butuh uangmu, simpanlah uang itu dengan baik," ucap lelaki itu.

'Heh, orang yang benar-benar sombong, memangnya seberapa banyak uangnya!' batin Hyun-hee menatap jengah lelaki yang di hadapannya.

"Jadi apa gunanya kau menyuruhku untuk turun!" tukas Hyun-hee emosi.

"Aku hanya ingin kau minta maaf!" seru lelaki itu.

Seumur-umur Hyun-hee belum pernah meminta maaf kepada orang. Jadi cukup lama terdiam, hingga Hyun-hee kembali membuka suaranya.

"Aku tidak pernah meminta maaf dengan orang, jadi jika kau tidak mau menerima uang ku, aku akan pergi!" ucap Hyun-hee datar dan berbalik hendak kembali ke apartemennya. Namun, langkahnya terhenti saat lelaki itu berhasil membuat dirinya menegang.

Heir To The ThroneWhere stories live. Discover now