Chapter 28

24.6K 2.7K 96
                                    

Yuhuuuu... Mana suara Swordsman Yui nih... Buruan baca jangan lupa vote, coment, and share nya ya hihi... Jika banyak pembaca di cerita ini, saya akan menyegerakan tamat untuk cerita Heir To The Throne...

Kamsahamida...

https://my.w.tt/TZ0EkVKmjT

Jujur ya gue baca komentar kalian ngakak sendiri sumpah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jujur ya gue baca komentar kalian ngakak sendiri sumpah... Kalian pada ke pd-an amat ya kalok si Chun-lui dan Seong-deok bakal di lingkupi rasa cinta hahaha... #kode
Tertawa iblis 😈

Happy Reading...

Di istana Gyongbokgung, pangeran Chou-lui mengamuk di depan pintu aula tempat ayahnya sedang rapat mengadakan pertemuan dengan para kaisar dari istana lainnya. Padahal rapat ini sangat penting karena membahas mengenai perseteruan yang terjadi antara istana Gyongbokgung dan istana Changdok.

"Menyingkirlah aku ingin masuk!!!" teriak pangeran Chou-lui.

"Maaf pangeran, yang mulia sedang rapat." Kata salah satu penjaga pintu ruangan.

"Aku tidak perduli! Ayahanda jahat! Dia telah mengusir kak Chun-lui! Kak Chun-lui sangat baik!" tukas pangeran Chou-lui penuh emosi. "Aku bilang MENYINGKIR!!!" teriak pangeran Chou-lui.

Para prajurit tidak mengindahkan titah dari Chou-lui. Chou-lui pun menggeram, segera dia menerobos masuk dengan kekuatan penuhnya. Para prajurit penjaga pintu masih tetap mempertahankan, agar pangeran Chou-lui tidak masuk.


Sampai pada akhirnya kedua prajurit penjaga pintu itu pun terdorong ke belakang bersama pangeran Chou-lui yang berada di atas keduanya.

Bruk

Pintu ruang rapat pun terbuka. Saat itu kaisar tengah berseteru dengan salah satu kaisar lainnya, yang saling menunjuk satu sama lainnya. Saat mendengar suara gaduh dari arah pintu, kaisar Yi menghentikan perdebatannya.

Kaisar Yi kaget bukan main melihat sang anaknya yang terjatuh di atas tubuh para prajurit. Dengan cepat Chou-lui berdiri menghampiri sang ayahnya.

"Ayahanda kenapa!? Kenapa ayahanda mengusir kakak Chun! Apa ayahanda tidak memikirkan betapa tersiksanya kakak Chun selama ini! Apa pengertian yang di berikan ayahanda kepada kakak Chun!" teriak Chou-lui penuh emosi.

Para kaisar dari kerajaan lain saling menatap satu sama lainnya. Salah satu kaisar yang berdebat dengan kaisar Yi tadi tersenyum penuh kemenangan.

"Coba lihatlah sekarang, maaf yang mulia saya mencampuri urusan hidup pribadi anda. Apakah yang mulia mengusir putri Chun-lui yang merupakan putri tertua kerajaan Gyeongbokgung?... Maaf yang mulia, apa sebelumnya anda memikirkan sebab akibat yang anda lakukan yang mulia?" tanya kaisar dari kerajaan lain yang terlibat perseteruan dengan kaisar Yi.

Heir To The ThroneWhere stories live. Discover now