Chapter 27

27.4K 2.9K 112
                                    

Ah bertele-tele, kapan sih puncak masalahnya datang... Membosankan...

Sabar...

Sementara itu di kerajaan istana Gyeongbokgung. Keadaan istana tidak seperti dahulu yang masih ada putri Chun-lui. Keadaan istana lebih terlihat suram. Sang kaisar menjadi dingin dan tidak perduli dengan para selirnya. Kaisar Yi hanya memperdulikan sang permaisuri yang kian hari sakitnya semakin parah. Permaisuri Yi sering mengalami batuk darah membuat wajahnya pucat pasi tidak berseri lagi semenjak Chun-lui angkat kaki dari istana.

Tidak terasa empat bulan berlalu, hingga saat ini Chun-lui belum juga kembali ke istana. Padahal sang ibunda sangat mengharapkan kehadiran sang putrinya.

Kaisar Yi selaku sang ayah putri Chun selalu mendapat laporan keadaannya dari sang putra pangeran Mi-hoo. Bahkan dirinya merasa sedikit tenang karena Gong-chan tetap melayaninya dengan setia walaupun Chun-lui bukanlah seorang putri lagi.

Sedangkan sang adik kandung dari putri Chun-lui yaitu, putri Seon-lui ia semakin bertindak semena-mena, bahkan dirinya bebas melakukan hal apapun yang membahagiakan hatinya. Semenjak Chun-lui di usir dari istana, Seon-lui berhura ria, dengan kemenderitaan sang kakak. Sekarang di sini posisinya lah yang paling tinggi setelah ayah dan ibunya.

Pangeran Chou-lui sendiri menjadi lelaki pemarah, bahkan sang ayahnya sendiri pernah ia bentak, menyalahkan ayahnya yang telah merebut kebahagian sang kakaknya. Pangeran Chou-lui tidak pernah aktif seperti dahulu lagi. Ia selalu mengurung diri di paviliunnya dan sangat susah untuk makan. Lebih mengenaskannya pangeran Chou-lui sering murung dan menangis dalam diam di kamarnya seorang diri.

"Kakak, ibunda sakit parah... Apa kakak tidak ingin melihat ibunda? Aku mohon kembalilah kak. Aku berjanji akan berubah kak, aku akan menuruti semua perintah kakak... Aku mohon kembalilah kak, ku mohon." Itu lah harapan pangeran Chou-lui, ia benar-benar sangat menyayangi putri Chun-lui, karena dirinya dari kecil sudah bersama Chun-lui tanpa pernah terpisah, dan baru kali ini selama empat bulan ia tidak pernah bertemu atau melihat sang kakak lagi yang selalu tersenyum hangat kepadanya.

Putri Sun-lui dia tidak seperti dulu lagi, bahkan sekarang dia sudah menjauhi sang kakak Seon-lui dengan cara ia pergi dari istana dan berguru belajar di desa Timur Matahari. Sun-lui ingin menggali ilmu pengetahuan tentang obat-obatan.

Sementara itu selir pertama selir Won, selalu bahagia dengan penuh kemenangan, ia sangat bahagia karena anak kecil yang sangat ia benci itu akhirnya pergi dari istana. Begitupun juga ibunya sang permaisuri yang menjadi sakit-sakitan, selir Won selalu memanfaatkan kesempatan emas ini untuk lebih menghancurkan keadaan.

Setiap kali selir Won selalu memberi obat kepada permaisuri, selir Won berpura-pura perhatian setiap saat kepada sang permaisuri. Perlu di ketahui, sebenarnya obat yang di beri oleh selir Won itu bukanlah obat, melainkan racun yang membuat keadaan sang permaisuri kian memburuk. Racun ini tidak langsung membunuh, tetapi membunuh secara perlahan-lahan. Racun ini tidak berwarna dan tidak berbau, dan jika diminum tanpa di sadari sang peminum bahwa itu adalah racun berbahaya.

"Inilah yang ku inginkan sejak dulu." Senyum licik selir Won.

Pangeran Song-gu di tugaskan kembali ke medan perang melawan musuh-musuh. Sebenarnya Pangeran Song-gu cukup khawatir untuk meninggalkan istana. Dirinya takut ibunya akan melakukan hal yang dapat menghancurkan keluarga istana. Ia menganggap ibunya itu sudah gila akan tahta. Sebelum pergi pun pangeran Song-gu memberi peringatan kepada sang ibunda untuk berhenti atau dirinyalah yang akan membongkar kebusukan sang ibu kepada sang kaisar. Sang ibu, selir Won selalu mengatakan iya, tetapi nyatanya tidak iya lakukan. Memang selir Won wanita yang sangat licik.

Diam-diam, dibalik semua ini. Masih terdapat seseorang yang sudah berhasil menemukan keberadaan putri Chun-lui. Ia menyusun rencana untuk membunuh putri Chun-lui karena dirinya itu telah di permalukan di depan banyak orang. Senyum cantik yang terkesan membunuhnya muncul di depan cermin.

Heir To The ThroneWhere stories live. Discover now